kesamaan karakteristik yang dimiliki oleh karyawan costemer service dengan bagian populasi yang diteliti.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16,0 dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r
hitung
r
table
, maka pertanyaan dinyatakan valid b.
Jika r
hitung
r
table
, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid b.
Uji Reliabilitas Reliabilitas bisa diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau
konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
apabila memiliki Cronbach Alpha0,70 Yamin dan Kurniawan, 2009:282.
Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin
tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1, maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Pengujian realibilitas instrumen menggunakan
pengujian satu skor pada taraf signifikan 5. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16,0.
2. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
Universitas Sumatera Utara
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2008:206.
Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis
sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti.
b. Metode Analisis Statistik
1. Analisis Tabulasi Sederhana
Analisis ini bertujuan untuk melihat persentase responden dalam memilih kategori tertentu. Data yang diperoleh diolah ke dalam
bentuk persentase menggunakan rumus sebagai berikut:
P = × 100
Dimana: P
: Persentase responden yang memilih kategori tertentu fi
: Jumlah responden yang memilih kategori tertentu Σfi
: Banyaknya jumlah responden 2.
Analisis Regresi Berganda Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui
pengaruhhubungan antara variabel independent komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif dan variabel dependent
brand loyalty akan digunakan analisis regresi linear berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan
program software SPSS versi 16,0 untuk memperoleh hasil yang
Universitas Sumatera Utara
lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana: Y
= skor variabel Produktivitas Karyawan a
= konstanta b
1
, b
2
= koefisien regresi X
1
= skor variable Reward X
2
= skor variable Budaya Kerja e
= standar error Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik
sebagai berikut: 1
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat
digunakan untuk uji normalitas, yaitu: a
Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu
diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut:
Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b Analisis Statistik
Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Menurut Umar 2008:181
bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05
α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal.
2 Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada
atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari variance inflation factor VIF dari masing-masing
variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya:
VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas
Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinierita
3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari suatu residual pengamatan
Universitas Sumatera Utara
kepengamatan lain. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas, yaitu:
a Analisis Grafik
Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak
membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.
b Analisis Statistik
Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer.
3. Uji F Uji Serentak
Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= b
3
= 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independent variable reward dan variable budaya kerja terhadap variabel dependent produktivitas.
H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent independent variable reward dan variable budaya kerja terhadap variabel dependent produktivitas. Nilai
Universitas Sumatera Utara
f
hitung
akan dibandingkan dengan nilai f
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H diterima jika f
hitung
≤ f
tabel
pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95.
H
1
diterima jika f
hitung
f
tabel
pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95.
4. Uji t Uji Parsial
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent X terhadap variabel dependent Y.
Bentuk pengujiannya yaitu: H
o
: bi = 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
H
I
: bi ≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependent. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H
o
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
I
ditolak bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
5. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
bertujuan untuk mngetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan R
2
berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R
2
≤ 1. Apabila deteminasi R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent terhadap pengaruh variabel
dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat
Universitas Sumatera Utara
untuk menerangkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, dan bila R
2
mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent.
Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berjudul ”Pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Sarana Agro Nusantara” dilakukan oleh
Evangelia J. Sitorus : dimana dalam hal ini Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Sarana Agro Nusantara. Adapun
menurut Evangelia Kompensasi adalah setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan pada
organisasi. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh sistem kompensasi perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 46,80, sedangkan pengaruh
dari faktor-faktor lain di luar kompensasi sebesar 53,20. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh dari sistem kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan
PT. Sarana Agro Nusantara tidak mencapai 50 dari pengaruh semua faktor yang ada, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh ini ternyata cukup besar,
karena komposisinya hampir mencapai setengah dari keseluruhan faktor yang ada. Penelitian yang berjudul ”Pengaruh Reward Terhadap Peningkatan
Produktivitas Kerja pada PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan Tebing Tinggi’’yang dilakukan oleh Arief Prayoga : dimana dalam hal ini reward
berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja PT Perkebunan Nusantara III kebun rambutan Tebing Tinggi. Adapun menurut Arief Reward adalah harapan
setiap manusia bekerja, meskipun dapat saja berbeda pada setiap kelompok kerja
Universitas Sumatera Utara