4
BAB II Pengelolaaan Kasus
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Gangguan Mobilisasi
Mobilisasi  merupakan  kemampuan  individu  untuk  bergerak  secara  bebas, mudah  dan  teratur  dengan  tujuan  untuk  memenuhi  kebutuhan  aktivitas  guna
mempertahankan kesehatannya
Hidayat, 2009.
1.    Pengkajian
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi
mobilisasi
Mubarak, 2008. 1.
Usia Usia  berpengaruh  terhadap  kemampuan  seseorang  dalam  melakukan
mobilisasi.  Pada  individu  lansia,  kemampuan  untuk  melakukan  aktivitas dan mobilisasi menurun sejalan dengan penuaan.
2. Tingkat energi
Energi yang dibutuhkan oleh banyak hal, salah satunya mobilisasi. Dalam hal ini, cadangan energi yang dimiliki masing-masing individu bervariasi.
Disamping  itu,  ada  kecenderungan  seseorang  untuk  menghindari  stresor guna mempertahankan kesehatan fisik dan psikologis.
3. Gaya hidup
Mobilisasi
seseorang  dipengaruhi  oleh  latar  belakang  budaya,  nilai-nilai yang  dianut,  serta  lingkungan  tempat  ia  tinggal  masyarakat.  Contoh
sederhananya  adalah  wanita  Jawa.  Di  masyarakat  tempat  mereka  tinggal, wanita  Jawa  dituntut  untuk  berpenampilan  lemah  dan  lembut.  Selain  itu,
tabu bagi mereka untuk melakukan aktivitas yang berat.
5 4.
Ketidakmampuan Kelemahan fisik dan mental akan menghalangi sesorang untuk melakukan
aktivitas  hidup  sehari-hari.  Secara  umum,  ketidakmampuan  ada  dua macam,  yaitu  ketidakmampuan  primer  dan  sekunder.  Ketidakmampuan
primer  disebabkan  oleh  penyakit  atau  trauma  seperti  paralisis  akibat gangguan atau cedera pada medula spinalis. Sedangkan ketidakmampuan
sekunder terjadi akibat dampak ketidakmampuan primer seperti kelemahan otot  dan  tirah  baring.  Penyakit-penyakit  tertentu  dan  kondisi  cedera  akan
berpengaruh  terhadap
mobilisasi
. b.
Imobilisasi Imobilisasi  adalah  keterbatasan  dalam  pergerakan  fisik  mandiri  dan  terarah
pada tubuh atau satu ekstremitas atau lebih WilkinsonJudith , 2012. Tingkatannya adalah :
Tingkat 0 : Mandiri total.
Tingkat 1 : Memerlukan penggunaan peralatan atau alat bantu.
Tingkat 2 :  Memerlukan  bantuan  dari  orang  lain  untuk  pertolongan,
pengawasan,   atau pengajaran. Tingkat 3
:  Membutuhkan  bantuan  dari  orang  lain  dan  peralatan  atau  alat bantu.
Tingkat 4 : Ketergantungan dan berpartisipasi dalam aktivitas.
Beberapa  efek
mobilisasi
yang  paling  umum  terhadap  kondisi  fisik  dan psikososial Vaughans, 2013, yaitu :
Integumen : kerusakan kulit, formasi decubitus.
6 Musculoskeletal
:  atrofi  otot  kelemahan,  kontraktur,  mobilitas  sendi menurun dan kekurang mineral pada tulang.
Saraf : defriasi sensori.
Endokrin :  gangguan  fungsi  hormon,  metabolisme  berkurang,  dan
intoleransi aktivitas. Kardiovaskular
:  beban  jantung  bertambah,  thrombi,  emboli  stroke, serangan  jantung,  penghentian  pernafasan,  dan  hipotensi
ortostatis. Pernafasan
: pneumonia dan gangguan pergantian gas. Pencernaan
: anoreksia dan konstipasi. Perkemihan
:  infeksi  saluran  perkemihan,  inkontinensia  perkemihan kandung  kemih  membengkak  dan  kalkulus  renal  batu
ginjal. Psikososial
:  stres,  interupsi  tidur,  depresi,  isolasi  sosial,  gangguan peran dan hubungan, gangguan image tubuh dan harga diri,
dan gangguan seksualitas. c.
Riwayat keperawatan sekarang Pengkajian riwayat pasien saat ini meliputi alasan pasien yang menyebabkan
terjadinya  keluhangangguan  dalam
mobilisasi
dan  i
mobilisasi
,  seperti  adanya nyeri,  kelemahan  otot,  kelelahan,  tingkat
mobilisasi
dan  i
mobilisasi
,  daerah terganggunya
mobilisasi
i
mobilisasi
dan lamanya
gangguan
mobilisasi
WilkinsonJudith, 2012.
7 d.
Riwayat penyakit yang pernah diderita Pengkajian  riwayat  penyakit  yang  berhubungan  dengan  pemenuhan
kebutuhan
mobilisasi
,  misalnya  adanya  riwayat  penyakit  sistem  neurologis kecelakaan  cerebrovaskular,  trauma  kepala,  peningkatan  tekanan  intrakranial,
miastenia  gravis,  guillain  barre,  cedera  medula  spinalis,  dan  lain-lain,  riwayat penyakit sistem kardiovaskuler infark miokard, gagal jantung kongesif, riwayat
penyakit  muskuloskletal  osteoporosis,  fraktur,  artritis,  riwayat  penyakit  sistem pernafasan penyakit paru obstruksi menahun, pneumonia, dan lain-lain, riwayat
penggunaan obat seperti sedativ, hipnotik, depresan sistem saraf pusat, laksansia, dan lain-lain WilkinsonJudith, 2012.
2. Analisa data Data subjektif