intervensi masalah Pengelolaaan Kasus

56 terlalu besar. 7. Menginstruksikan klien untuk melakukan latihan ROM aktif pada ekstremitas. 8. Menginstruksikan klien untuk menggunakan lengan yang tidak sakit untuk melatih lengan yang sakit dan menganjurkan klien untuk menggerakkan lengan yang sakit secara perlahan dalam melakukan aktivitas. 9. Melanjutkan dengan latihan ambulasi berjalan dari satu tempat ketempat lain dengan atau tanpa alat bantu. 10. Mengobservasi cara penggunaan cane. 11. Menganjurkan latihan ambulasi dengan melakukan jalan-jalan yang sering dan singkat. 12. Membatasi waktu latihan hingga 15 menit untuk menghindari kelelahan 13. Mengupayakan untuk memasukkan latihan ROM kedalam kegiatan harian pasien. 14. Mengajarkan keluarga untuk memberikan kompres hangat agar meredakan rasa nyeri atau inflamasi. 15. Menganjurkan klien untuk menggunakan air yang hangat saat melakukan ROM secara maksimal. 3. kemampuan mobilitas dalam berdiri, bangkit, dan ambulasi memerlukan bantuan. 4. tidak mampu berdiri dalam waktu yang lama. 5. berjalan tertatih-tatih dan penggunaan cane sudah tepat. 6. skala nyeri 3. Tidak terdapat edema. 7. kekuatan otot pada tangan kiri 4, tangan kanan 3, kaki kiri 3 dan kaki kanan 2. A : hambatan mobilisasi belum teratasi.

P: intervensi

dilanjutkan. 57 mandi. 16. Mendokumentasikan dan mendiskusikan tentang kemajuan yang spesifik 2. 1. Mengidentifikasi risiko terjadinya jatuh. 2. Mengevaluasi kemampuan pasien dalam pelaksanaan latihan ROM. 3. Memposisikan alat bantu berjalan dekat dengan pasien. 4. Membantu pasien saat ambulasi berjalan dari satu tempat ketempat lain. 5. Mengajarkan keluarga untuk melakukan latihan ambulasi pada yaitu berjalan dari satu tempat ketempat lain. 6. Anjurkan keluarga untuk menyediakan alat pemanggil seperti lonceng atau peluit. Untuk memudahkan pasien mencari bantuan dalam memenuhi kebutuhan dan pelaksanaan aktivitas. 7. Menganjurkan keluarga untuk meminimalisir bahaya lingkungan dengan cara memastikan lantai tetap kering dan menyediakan keset kaki yang menyerap air dipintu kamar mandi. 8. Menganjurkan pasien memakai S : Ny. L mengaku tidak mampu untuk berjalan dan berdiri tanpa alat bantu. O : 1. Ny. L tampak menggunakan cane saat berjalan. 2. mudah kehilangan keseimbangan saat Romberg test. 3. Berjalan dengan tertatih- tatih. 4. Kondisi lantai kamar mandi basah dan Ny. L tidak menggunakan alas kaki saat kekamar mandi. 58 alas kaki yang sesuai dan tidak licin. 9. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur letak barang-barang ditempat yang mudah dijangkau pasien. 5. Ny. L tidak mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu orang lain. 6. Barang- barang diletakkan jauh dari Ny. L.

A: masalah

belum teratasi. P : intervensi dilanjutkan. 3. 1. Mengkaji kemampuan untuk melakukan personal hygiene. 2. Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang perawatan diri. 3. Mendukung pasien untuk melakukan hygiene selama perawatan diri dan melibatkan keluarga dalam asuhan 4. Memberikan bantuan perawatan diri sampai pasien benar-benar mampu melakukan perawatan diri sesuai kemampuan. 5. Menganjurkan keluarga untuk meletakkan sabun, handuk, dan peralatan lain yang dibutuhkan dekat dengan tempat tidur atau kamar mandi. 6. Menganjurkan keluarga untuk S : Ny. L mengaku tidak dapat melakukan aktivitas kebersihan diri tanpa dibantu. Ny. L hanya mandi jika dimandikan dan tidak pernah menyikat gigi dan sangat jarang keramas. Ny. L juga menambahkan bahwa sela jari kakinya sering gatal karena 59 memfasilitasi pasien dalam menyikat gigi dan hygiene oral. 7. Menawarkan untuk mencuci tangan setelah eliminasi dan sebelum makan. 8. Mempertahankan lingkungan mandi hangat dan menganjurkan klien untuk mandi dengan air hangat. 9. Meningkatkan kemandirian seoptimal mungkin sesuai kemampuan pasien. 10. Motivasi pasien berjalan dan latihan fisik selama melakukan kegiatan. basah.

O: 1. Ny. L