60
BAB III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Hasil pengkajian dengan masalah kebutuhan dasar mobilisasi pada Ny. L
yaitu adanya keterbatasan beliau dalam melakukan pergerakan dan aktivitas fisik, terasa kaku dan nyeri saat melakukan pergerakan skala
nyeri 3, kekuatan otot : lengan sebelah kiri adalah 4, lengan sebelah kanan adalah 3, kaki sebelah kiri adalah 3 dan kaki sebelah kanan adalah
3, tidak dapat melakukan mobilisasi tanpa bantuan alat yaitu cane dan tingkat keterbatasan adalah 2 yaitu memerlukan bantuan dari orang lain
untuk pertolongan, pengawasan dan pengajaran.
2. Diagnosa keperawatan prioritas adalah hambatan mobilisasi fisik
berhubungan dengan kekakuan dan nyeri pada sendi akibat
inflamasiperadangan.
3. Rencana asuhan keperawatan masalah kebutuhan dasar mobilisasi pada
Ny. L yaitu tingkatkan mobilisasi dan pergerakan yang optimal, laksanakan ROM, anjuran untuk menggunakan ekstremitas yang sakit
dan ajarkan cara ambulasi.
4. Implementasi asuhan keperawatan masalah kebutuhan dasar mobilisasi
pada Ny. L yaitu meningkatkan mobilisasi dan pergerakan yang optimal, melakukan ROM, menganjurkan untuk menggunakan ekstremitas yang
sakit dan mengajarkan cara ambulasi.
61 5.
Evaluasi asuhan keperawatan masalah kebutuhan dasar mobilisasi pada Ny. L belum mengalami peningkatan yang signifikan. Klien masih
mengalami keterbatasan dalam pergerakan dan aktivitas.
6. Dari 3 masalah keperawatan prioritas yang diperoleh berdasarkan
pengkajian dan pelaksanaan intervensi, hanya 2 masalah yang dapat
teratasi hampir keseluruhan yaitu risiko jatuh dan defisit perawatan diri.
B. Saran
1.
Institusi pendidikan
Agar dapat menyediakan referensi-referensi terbaru bagi mahasiswa guna meningkatkan
dan mengembangkan
ilmu pengetahuan
serta mengaplikasikannya dalam pemberian asuhan keperawatan.
2. Pelayanan kesehatan
Agar lebih meningkatkan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien dan membantu pasien dalam meningkatkan mutu kesehatannya.
3. Bagi masyarakat
Agar lebih paham dan mengerti tentang asuhan keperawatan yang diberikan. Dengan ini, masyarakat dapat lebih meningkatkan dan
memepertahankan status kesehatannya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008.
Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien
. Jakarta : Salemba Medika. Carpenito, J. L. 2009.
Diagnosa Keperawatan : Aplikasi pada Praktik Klinis
. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. A. 2009 .
Pengantar Kebutuhan Dasar: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan
. Jakarta : Salemba Medika. Kushariyadi. 2010.
Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia
. Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak, W. I. 2008.
Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori Aplikasi dalam Praktik
. Jakarta : EGC. Muttaqin, A. 2010.
Pengkajian Keperawatan : Aplikasi pada Praktik Klinik
. Jakarta : Salemba Medika.
Potter, A. 2006.
Buku Ajar Fundamental : Konsep, Proses, dan Praktik, E4, Vol. 2
. Jakarta : EGC. Ramadhan, S. R. 2015.
Wanita Tiga Kali Lebih Rentan Cacat Akibat Artritis Rematoid
. Retrieved
Maret 16,
2015, from:
http:www.cnnindonesia.comgaya-hidup20150316131926- 25539429wanita-tiga-kali-lebih-rentan-cacat-akibat-artritis-
rematoid.com Vaughans, W. B. 2013.
Keperawatan Dasar
. Yogyakarta : Rapha Publishing. Wilkinson , M. J. 2012.
Buku Saku Diagnosa Keperawatan
. Jakarta : EGC. Wiyono, 2010. Retrieved from: http:www.jtptunimus-gdl-zulipurnaw-5461-1-
babi.pdf
63
CATATAN PERKEMBANGAN
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Haritanggal Pukul Tindakan keperawatan
Evaluasi 1.
Rabu, 20052015
10.00 WIB
5. Mengkaji faktor penyebab dan mengevaluasi
pemantauan tingkat inflamasirasa sakit pada sendi. 6.
Menjelaskan tentang masalah dan tujuan untuk setiap latihan fisik.
7. Memberi
kesempatan pada
klien untuk
menggantungkan tungkainya disisi tempat tidur selama beberapa menit sebelum berdiri
8. Membantu klien untuk berdiri dan duduk secara
perlahan. 9.
Menginstruksikan klien untuk bertumpu pada sisi terdekat saat hendak berdiri.
10. Mengevaluasi latihan awal yang diberikan dapat
dengan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan kekuatan serta koordinasi yang terlalu besar.
S : Ny. L mengaku mengalami kesulitan dalam
menggerakkan kaki dan tangan kanannya. Terasa ngilu dan kaku saat bergerak.
O : 1. tangan kanan mengalami keterbatasan
dalam bergerak. 2. lutut kaki tampak membengkak dan tidak
mampu melakukan ROM secara maksimal. 3. kemampuan mobilitas dalam berdiri,
bangkit, dan ambulasi memerlukan bantuan. 4. tidak mampu berdiri dalam waktu yang
lama. 5. berjalan tertatih-tatih dan penggunaan cane
sudah tepat. 6. skala nyeri 3 dan tidak terdapat edema.
64 11.
Menginstruksikan klien untuk melakukan latihan ROM aktif pada ekstremitas.
12. Menginstruksikan klien untuk menggunakan lengan
yang tidak sakit untuk melatih lengan yang sakit dan menganjurkan klien untuk menggerakkan
lengan yang sakit secara perlahan dalam melakukan aktivitas.
13. Melanjutkan dengan latihan ambulasi berjalan dari
satu tempat ketempat lain dengan atau tanpa alat bantu.
14. Mengobservasi cara penggunaan cane.
15. Menganjurkan latihan ambulasi dengan melakukan
jalan-jalan yang sering dan singkat. 16.
Membatasi waktu latihan hingga 15 menit untuk menghindari kelelahan.
17. Mengupayakan untuk memasukkan latihan ROM
kedalam kegiatan harian pasien. 18.
Mengajarkan keluarga untuk memberikan kompres hangat agar meredakan rasa nyeri atau inflamasi.
7. kekuatan otot pada tangan kiri 4, tangan kanan 3, kaki kiri 3 dan kaki kanan 2.
A : hambatan mobilisasi belum teratasi. P: intervensi dilanjutkan.
65 19.
Menganjurkan klien untuk menggunakan air yang hangat saat mandi.
20. Mendokumentasikan dan mendiskusikan tentang
kemajuan yang spesifik. 2.
11.00 WIB
10. Mengidentifikasi risiko terjadinya jatuh.
11. Mengevaluasi
kemampuan pasien
dalam pelaksanaan latihan ROM.
12. Memposisikan alat bantu berjalan dekat dengan
pasien. 13.
Membantu pasien saat ambulasi berjalan dari satu tempat ketempat lain.
14. Mengajarkan keluarga untuk melakukan latihan
ambulasi pada yaitu berjalan dari satu tempat ketempat lain.
15. Anjurkan keluarga untuk menyediakan alat
pemanggil seperti lonceng atau peluit. Untuk memudahkan pasien mencari bantuan dalam
memenuhi kebutuhan dan pelaksanaan aktivitas.
S : Ny. L mengaku tidak mampu untuk berjalan
dan berdiri tanpa alat bantu.
O : 1. Ny. L tampak menggunakan cane saat
berjalan. 2. mudah kehilangan keseimbangan saat
Romberg test. 3. Berjalan dengan tertatih-tatih.
4. Kondisi lantai kamar mandi basah dan Ny. L tidak menggunakan alas kaki saat
kekamar mandi. 5. Ny. L tidak mampu melakukan aktivitas
tanpa dibantu orang lain. 6. Barang- barang diletakkan jauh dari Ny.
L.
66 16.
Menganjurkan keluarga untuk meminimalisir bahaya lingkungan dengan cara memastikan lantai
tetap kering dan menyediakan keset kaki yang menyerap air dipintu kamar mandi.
17. Menganjurkan pasien memakai alas kaki yang
sesuai dan tidak licin. 18.
Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur letak barang-barang ditempat yang mudah dijangkau
pasien.
A: masalah belum teratasi. P : intervensi dilanjutkan.