80
Materi Penyuluhan LATIHAN FISIK RENTANG GERAK RANGE OF MOTION
ROM AKTIF
A. Pengertian Latihan Fisik Rentang Gerak Range Of Motion ROM
Latihan range of motion ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot Potter Perry, 2006. ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang pasien dengan menggunakan energi sendiri.
B. Tujuan dan Manfaat Latihan Rentang Gerak ROM
Adapun tujuan dari ROM Range Of Motion, yaitu : 1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot.
2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan.
3. Mencegah kekakuan pada sendi.
4. Merangsang sirkulasi darah.
5. Mencegah.kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur.
Manfaat dari ROM Range Of Motion, yaitu : 1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan. 2.
Mengkaji tulang, sendi, dan otot. 3.
Mencegah terjadinya kekakuan sendi. 4.
Memperlancar sirkulasi darah. 5.
Memperbaiki tonus otot. 6.
Meningkatkan mobilisasi sendi. 7.
Memperbaiki toleransi otot untuk latihan.
81
C. Gerakan dalam Pelaksanaan Latihan Rentang Gerak Range Of Motion ROM
Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu : a.
Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian. b.
Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian. c.
Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut. d.
Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh. e.
Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh. f.
Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang. g.
Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian.
h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak
membentuk sudut persendian. i.
Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah.
j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan
bergerak ke atas. k.
Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.
Gerak sendi Derajat rentang normal
Leher, Spina, Serfikal Fleksi : menggerakkan dagu menempel
ke dada. Ekstensi: mengembalikan kepala ke
posisi tegak. Hiperektensi: menekuk kepala ke
belakang sejauh mungkin. Fleksi lateral: memiringkan kepala
sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu.
45° 45°
40-45° 40-45°
82 Rotasi:
memutar kepala
sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler.
Bahu Fleksi: menaikan lengan dari posisi di
samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala.
Ekstensi: mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.
Hiperektensi: menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus.
Abduksi: menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala. Adduksi:
menurunkan lengan
ke samping dan menyilang tubuh sejauh
mungkin. Rotasi dalam: dengan siku pleksi,
memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke
dalam dan ke belakang. Rotasi luar:
dengan siku fleksi,
menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala.
Sirkumduksi: menggerakan
lengan dengan lingkaran penuh.
Siku Ektensi:
meluruskan siku
dengan menurunkan tangan.
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan
bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu.
180°
180°
180°
45-60°
180°
320°
90°
90°
-
150°
150°
83 Pinggul
Fleksi: menggerakkan tungkai ke depan dan keatas.
Ekstensi: menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain.
Hiperekstensi: mengerakan tungkai ke belakang tubuh.
Abduksi: menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh,
Adduksi :
menggerakan tungkai
kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin.
Rotasi dalam: memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain.
Rotasi luar: memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain.
Sirkumduksi: menggerakan tungkai melingkar
Lutut Fleksi: mengerakan tumit ke arah
belakang paha. Ekstensi:
mengembalikan tungkai
kelantai. Kaki
Inversi: memutar telapak kaki ke samping dalam.
Eversi: memutar telapak kaki ke samping luar.
90-120°
90-120°
30-50° 30-50°
30-50°
90°
90°
-
120-130°
120-130°
10°
10°
84
LATIHAN RENTANG GERAK RANGE OF
MOTION ROM AKTIF
OLEH Iyatunna S. P. Manik
122500001 Program Studi DIII
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
April 2015
Latihan Rentang Gerak Range Of Motion ROM
Apa itu latihan ROM? Latihan range of motion ROM
adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara
normal dan
lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot Potter Perry, 2006.
Manfaatnya...
1. Menentukan
nilai kemampuan
sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan. 2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot
3. Mencegah
terjadinya kekakuan
sendi. 4.
Memperlancar sirkulasi darah. 5.
Memperbaiki tonus otot. 6.
Meningkatkan mobilisasi sendi. 7.
Memperbaiki toleransi otot untuk latihan.
Gerakan ROM...
Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu :
1. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut
persendian. 2.
Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.
3. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih
lanjut.
85
4. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi
dari garis tengah tubuh. 5. Adduksi, yaitu gerakan mendekati
garis tengah tubuh. 6. Rotasi, yaitu gerakan memutari
pusat dari tulang. 7. Eversi, yaitu perputaran bagian
telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian.
8. Inversi, yaitu putaran bagian
telapak kaki
ke bagian
dalam bergerak
membentuk sudut
persendian. 9.
Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan
bergerak ke bawah. 10.
Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan
bergerak ke atas. 11.
Oposisi, yaitu
gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-
jari tangan pada tangan yang sama.
Pelaksanaan gerakan ROM pada :
Leher, Spina, Serfikal Fleksi
: menggerakkan
dagu menempel ke dada.
Ekstensi: mengembalikan kepala ke posisi tegak.
Hiperektensi: menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin.
Fleksi lateral: memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin
kearah setiap bahu. Rotasi:
memutar kepala
sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler.
Bahu Fleksi: menaikan lengan dari posisi di
samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala.
Ekstensi: mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.
Hiperektensi: menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus.
Abduksi: menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala. Adduksi: menurunkan lengan ke
samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin.
86
Rotasi dalam: dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan
lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang.
Rotasi luar: dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari
ke atas dan samping kepala. Sirkumduksi: menggerakan lengan
dengan lingkaran penuh.
Siku Ektensi: meluruskan siku dengan
menurunkan tangan. Fleksi
Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu
dan tangan sejajar bahu. Pinggul
Fleksi: mengerakkan
tungkai ke
depan dan keatas. Ekstensi: menggerakan kembali ke
samping tungkai yang lain. Hiperekstensi: mengerakan tungkai ke
belakang tubuh. Abduksi: menggerakan tungkai ke
samping menjauhi tubuh, Adduksi
: menggerakan
tungkai kembali ke posisi media dan melebihi
jika mungkin. Rotasi dalam: memutar kaki dan
tungkai ke arah tungkai lain. Rotasi luar: memutar kaki dan
tungkai menjauhi tungkai lain. Sirkumduksi: menggerakan tungkai
melingkar Lutut
Fleksi: mengerakan tumit ke arah belakang paha.
Ekstensi: mengembalikan
tungkai kelantai.
Kaki Inversi: memutar telapak kaki ke
samping dalam. Eversi: memutar telapak kaki ke
samping luar
87
88
SATUAN ACARA PENYULUHAN SAP MENGHINDARI RISIKO JATUH
Pokok bahasan : Menghindari terjadinya risiko jatuh
Sub Pokok bahasan :Penyuluhan terhadap keluarga dalam menghindari risiko
jatuh pada Ny.L yang mengalami hambatan mobilisasi fisik.
Hari dan Tanggal : Kamis, 21 Mei 2015
Waktu : Pukul 10.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. L.
Jalan Bajak III Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas. Sasaran
: Ny. L dan keluarga. Penyuluh
: Iyatunna S. P. Manik
A. TUJUAN
1. Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang menghindari risiko jatuh, keluarga
dapat mengaplikasikannya terhadap Ny. L 2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit Ny. L dan keluarga dapat : a.
Keluarga dapat menyebutkan pengertian risiko jatuh. b.
Keluarga dapat menyebutkan faktor risiko yang menyebabkan risiko jatuh pada lansia.
c. Keluarga dapat memahami dan menyebutkan tujuankriteria hasil yang
diharapkan dari pelaksanaan pencegahan risiko jatuh. d.
Keluarga dapat mengaplikasikan yang dapat dilakukan keluarga untuk menghindari risiko jatuh pada Ny. L.
89
B. ALOKASI WAKTU : 20 menit
No Komunikator Komunikan
waktu
1 Pre Interaksi
Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema
penyuluhan Mendengarkan
5 mnt
3 Isi
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai latihan pencegahan risiko jatuh.
Mendengarkan 15 mnt
4 Memberikan
kesempatan kepada
komunikan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan
Mengajukan pertanyaan
5 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi
Menjawab 5 mnt
6 Menyimpulkan
bersama-sama hasil
kegiatan penyuluhan Mendengarkan
7 Menutup penyuluhan dan mengucapkan
salam Menjawab salam
C. STRATEGI PENGAJARAN