Elastisitas penawaran faktor produksi yang lain. Jika permintaan faktor produksi yang lain semakin elastis maka permintaan tenaga kerja juga semakin elastis.
2.5. Produktivitas Tenaga Kerja
Untuk  keperluan  analisis  permintaan  tenaga  kerja  salah  satu  alat  ukurnya adalah produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja dapat dibedakan menjadi
produktivitas  rata-rata  tenaga  kerja  dan  marginal  produktivitas  tenaga  kerja Nicholson, 2003.
Produktivitas rata-rata tenaga kerja dapat ditentukan dengan membagi jumlah total  produksi  dengan  total  input  tenaga  kerja.  Sedangkan,  marginal  produktivitas
tenaga  kerja  dihitung  dengan  membandingkan  perubahan  total  output  terhadap pertambahan satu unit faktor input tenaga kerja.
Ukuran  total  produksi  di  dalam  suatu  wilayah  atau  propinsi  dalam  kurun waktu  tertentu  biasanya  disebut  dengan  produk  domestik  bruto  regional  PDRB.
Menurut Frank dan Bernanke 2007, pendekatan pengukuran gross domestic product GDP  dapat  dilakukan  dengan  tiga  cara  yaitu:  pendekatan  produksi  menggunakan
market value atau value added, pendekatan pengeluaran total dari konsumsi rumah tangga,  investasi  yang  dilakukan  oleh  perusahaan,  belanja  pemerintah  dikurangi
transfer payment dan net export dan pendekatan income income labor berupa upah, gaji,  dan  penghasilan  dari  usaha  sendiri  dan  capital  income  yang  diterima  oleh
pemilik modal seperti profit, sewa, bunga dan royalti.
Universitas Sumatera Utara
Ukuran  gross  domestic  product  GDP  menurut  Frank  dan  Bernanke  2007 dibedakan  menjadi  GDP  nominal  dan  GDP  riel.  GDP  nominal  dihitung  dengan
mengalikan  total  produk  tahun  berjalan  terhadap  current  price’s.  Sedangkan  GDP real  dihitung  dengan  mengalikan  total  produk  tahun  berjalan  terhadap  base  year
price’s. GDP riel adalah GDP nominal dibagi deflator GDP lalu dikalikan 100. Inflasi  merupakan  kenaikan  harga-harga  secara  umum.  Ukuran  inflasi  yang
sering digunakan adalah indeks harga konsumen consumer price index. Di samping itu juga sering menggunakan deflator GDP Samuelson dan Nodhaus, 2001.
Indeks  harga  konsumen  dihitung  berdasarkan  pembobotan  yang  dilakukan terhadap  harga-harga  konsumsi  suatu  barang  yang  dilakukan  oleh  konsumen  pada
periode  tertentu.  Lalu  dipilih  tahun  dasar  sebagai  tahun  dasar  perhitungan pembanding. Indeks harga konsumen tujuannya untuk mengukur daya beli konsumen
dari tahun ke tahun. Dari perhitungan indeks harga konsumen nantinya tingkat inflasi dapat dihitung Mankiw, 2003.
Deflator GDP mencerminkan tingkat harga saat ini relatif dengan tahun dasar. Perbedaan  deflator  GDP  dengan  indeks  harga  konsumen  adalah  sebagai  berikut
Mankiw, 2003: a.
deflator  GDP  mencerminkan  harga  semua  barang  dan  jasa  yang  diproduksi dalam  negeri,  sedangkan  indeks  harga  konsumen  merupakan  harga  berbagai
barang dan jasa yang dibeli konsumen; b.
perbedaan dalam pembobotan. IHK membandingkan sekelompok harga barang dari  tahun  sekarang  dengan  tahun  dasar  di  mana  kelompok  barang  tersebut
Universitas Sumatera Utara
biasanya  relatif  tetap.  Sementara  itu  deflator  GDP  membandingkan  harga barang  dan  jasa  yang  diproduksi  saat  ini  dengan  harga  barang  dan  jasa  yang
sama  ditahun  dasar.  Jenis  barang  dalam  penentuan  deflator  GDP  relatif  lebih dinamis.
Perbedaan deflator GDP dengan indeks harga konsumen tidak terlalu penting, seandainya  semua  harga  berubah  secara  proporsional.  Tingkat  inflasi  dengan
menggunakan  indeks  harga  konsumen  maupun  deflator  GDP  cenderung  sama  dari tahun ke tahun. Tetapi tetap saja memiliki perbedaan Mankiw, 2003.
2.6. Ekspektasi Penawaran Agregat