= modal dalam keadaan konstan ∆
R = päy äN ∆N, di mana p äy äN adalah marginal value product of labor. Seandainya ∆ R merupakan perubahan biaya, maka permintaan tenaga kerja
akan terus dilakukan oleh pemberi kerja sampai ∆ C = ∆ R dan W= päy äN atau Wp = äy äN. W= päy äN merupakan persamaan permintaan tenaga kerja
dalam jangka pendek Branson, 2001. p adalah tingkat harga produk dan w=Wp merupakan upah riel.
2.4.2. Permintaan Tenaga Kerja Jangka Panjang
Permintaan tenaga kerja jangka panjang mengasumsikan jumlah tenaga kerja dan modal bervariasi. Dalam analisis ini capital tidak dianggap konstan. Tetapi
bervariasi sesuai dengan kebutuhan yang digunakan untuk tujuan produksi. Perubahan fungsi permintaan tenaga kerja jangka panjang dapat dipengaruhi oleh
perubahan pada wage rate, yang dirinci dengan pengaruh output effect dan substitution effect Mc Connell, Brue, dan Macpherson, 1999.
Diandaikan fungsi produksi: Q = f L, K, Teknologi, Input lainnya Di mana:
L= labor atau tenaga kerja K= capital atau modal
Misalkan untuk memproduksi barang dan jasa, perusahaan hanya membutuhkan tenaga kerja L dan modal K. Maka fungsi produksi menjadi
Nicholson, 2003: Q = f L, K
Universitas Sumatera Utara
Tenaga Kerja Modal
K
2
K
1
L
2
L
1
L
3
L
4
A B
C D
q
1
q
2
IC
1
IC
2
Tenaga Kerja Modal
K
2
K
1
L
2
L
1
L
3
L
4
A B
C D
q
1
q
2
IC
1
IC
2
Gambar 2.5 Kurva Isoquant Sumber: Borjas, 2005.
Kurva isoquant mengilustrasikan kombinasi faktor-faktor produksi antara
tenaga kerja dan modal dalam menghasilkan tingkat output yang sama. Titik A menggambarkan penggunaan modal K
2
dan tenaga kerja L
2
untuk memproduksi barang sejumlah q
1
. Titik B menggambarkan penggunaan modal K
1
dan tenaga kerja L
1
juga digunakan untuk memproduksi sejumlah barang q
1
. perubahan produksi titik A ke titik B, merubah komposisi faktor input K
2
, L
2
menjadi K
1
, L
1
, di mana K
2
K
1
dan L
1
L
2
. Ada sejumlah tenaga kerja yang didistribusikan untuk mengganti barang modal.
Marginal rate of technical substitutions MRST tenaga kerja terhadap modal, dapat dihitung sebagai berikut Nicholson, 2003:
RTS labor to capital = perubahan input modalperubahan input tenaga kerja Garis IC
1
dan IC
2
merupakan garis isocost, di mana garis kombinasi biaya yang dikeluarkan untuk biaya modal dan tenaga kerja.
Sumber: Borjas, 2005
Gambar 2.1. Kurva Isoquant
Universitas Sumatera Utara
Fungsi biaya Nicholson, 2003 adalah C = wL + vK Di mana:
L= jumlah tenaga kerja atau modal jam tenaga kerja w= tingkat upah per jam
K= jumlah modal v= sewa modal per jam
minimumkan C = wL + vK dengan kekangan: Q= fL,K
Fungsi Lagrange: ₤ = wL + vK + ë{ Q- fL, K } Syarat perlu untuk optimasi, turunan pertama fungsi Lagrange sama dengan nol
Hartono, 2004. ä₤ äL = w- ë ä fL, K äL = 0 ……………...…………………………………4
ä₤ äK = v- ë ä fL, K äK = 0 ………………...………………………………5 ä₤ ä ë = Q- fL, K = 0 …………...……………………………………………6
Persamaan 4 dibagi dengan persamaan 5, maka akan didapat persamaan berikut: wv = äfL, K äL ä fL, K äK…………………………………..7
Persamaan 7 merupakan titik persinggungan kurva isocost C
1
dengan isoquant q1, merupakan perpaduan titik optimum. Pada titik tersebut kemiringan garis C
1
sama dengan kemiringan garis q
1
. Slope garis C
1
adalah wv. Sedangkan slope isoquant q
1
adalah äfL, K äL ä fL, K äK. Slope ini merupakan marginal rate of technical substitutions. äfL, K äL adalah perubahan output terhadap perubahan
Universitas Sumatera Utara
input tenaga kerja atau marginal product of labor, MPL. Sedangkan, ä fL, K äK adalah perubahan output terhadap modal atau marginal product of capital, MPK.
MPL MPK = wv= MRTS
labor to capital
= ∆K∆L ………………………8 Artinya untuk meminimalkan biaya perusahaan dapat mensubstitusikan tenaga
kerja terhadap modal tergantung pada harga masing-masing input tersebut. Penggantian barang modal ke tenaga kerja atau sebaliknya dapat diilustrasikan
sebagai berikut Nicholson, 2003: a.
jika w v, untuk memproduksi sejumlah barang q perusahaan lebih untung bila menggunakan lebih banyak barang modal dari pada tenaga kerja. Karena biaya
modal v lebih murah dari biaya tenaga kerja w, sehingga keuntungan lebih besar. Akibatnya permintaan modal dalam jangka waktu tertentu akan
meningkat di pasar modal, sebaliknya di pasar tenaga kerja permintaan tenaga kerja akan menurun.
b. jka w = v, untuk memproduksi barang q perusahaan sama saja bila
menggunakan lebih banyak modal atau lebih sedikit. Karena biaya modal v sama saja dengan biaya tenaga kerja w. Permintaan modal dalam jangka waktu
tertentu akan tetap sama seperti pasar modal sebelumnya, begitu juga dengan permintaan tenaga kerja dalam pasar tenaga kerja.
c. jika w v, untuk memproduksi sejumlah barang q perusahaan lebih untung bila
menggunakan lebih banyak tenaga kerja barang dari pada modal. Karena biaya modal v lebih mahal dari biaya tenaga kerja w, sehingga keuntungan lebih
besar. Akibatnya permintaan modal dalam jangka pendek akan menurun di pasar
Universitas Sumatera Utara
modal, sebaliknya di pasar tenaga kerja permintaan tenaga kerja akan meningkat.
Faktor-faktor lainnya yang menyebabkan fungsi permintaan tenaga kerja jangka panjang lebih elastis dari permintaan tenaga kerja jangka pendek Mc Connell,
Brue, dan Macpherson, 1999: a.
Product demand permintaan produk. Permintaan dan perubahan harga produk dalam jangka panjang lebih elastis dari pada jangka pendek.
b. Labor-capital interaction. Substitusi effect dalam jangka pendek tidak terjadi.
Modal dan tenaga kerja tidak dapat dipertukarkan karena dalam jangka pendek modal konstan. Dalam jangka panjang tenaga kerja dapat dipertukarkan dengan
modal sehingga dalam jangka panjang lebih elastis daripada jangka pendek. c.
Teknologi. Perubahan teknologi dapat meningkatkan produktivitas. Dalam jangka panjang perubahan teknologi lebih elastis dari permintaan tenaga kerja
bila dibandingkan oleh permintaan tenaga kerja jangka pendek. Pemberi kerja akan menilai keuntungannya sebelum melakukan investasi teknologi baru. Saat
semua tenaga kerja tidak dapat lagi ditingkatkan karena telah mencapai titik jenuh dalam menggunakan modal yang tersedia. Dalam kondisi ini, pertambahan
atau perubahan modal perlu dilakukan oleh pemberi kerja guna memaksimalkan keuntungannya. Peran teknologi baru sangat penting untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3. Pasar Permintaan Tenaga Kerja