arah  atas  kanan.  Begitu  juga  halnya  di  sisi  kurva  penawaran  tenaga  kerja, perubahan  harga  ini  akan  meningkatkan  penawaran  tenaga  kerja.  Kurva
penawaran tenaga kerja akan bergeser ke kanan.
2.7. Hubungan Penawaran Aggregat dengan Permintaan Tenaga Kerja
Penawaran  aggregate  dalam  jangka  pendek  lebih  mendekati  pada  kondisi general  Keynesian’s  model.  Begitu  juga  halnya  dengan  kondisi  penawaran  dan
permintaan  tenaga  kerja.  Sedangkan  dalam  kondisi  jangka  panjang,  penawaran aggregate  cenderung  pada  mengikuti  asumsi  klasik.  Di  mana  kurva  penawaran
aggregate  cenderung  pada  kondisi  vertikal,  di  mana  output  y  konstan.  Begitu  juga halnya dengan permintaan tenaga kerja.
2.8. Pengangguran Unemployment
Pengangguran unemployment adalah, Frank dan Bernanke 2007, seseorang yang  tidak  mendapatkan  pekerjaan  dalam  waktu  tertentu  tetapi  tetap  berusaha
mendapatkan pekerjaan tersebut. Tingkat pengangguran the unemployment rate,  Frank dan Bernanke 2007,
adalah  tingkat  pengangguran  yang  dihitung  dengan  membagi  jumlah  pengangguran terhadap labor force.
Philip’s curve yang ditemukan oleh A.W Philips dapat menjelaskan hubungan antara tingkat upah dengan tingkat pengangguran Branson, 2003. Andaikan:
w= ƒN
d
-N
s
;   ƒ’0
Universitas Sumatera Utara
Ls= P
e
g N
Ld= P
e
fN
Ns
N
d
w
Jumlah Tenaga  Kerja
upah riel
Gambar 2.6 Upah riel dan Pasar Tenaga Kerja Sumber: Branson, 2003
excess supply= N
s
-N
d
=- N
d
-N
s
w= -ƒN
d
-N
s
;   ƒ’0 u= UL merupakan excess supply, w= gu;   g’0
Dari  persaman  di  atas  dan  Gambar  2.6  Branson  2003  menurunkan  kurva Philips.
w
U= tingkat pengangguran
upah riel
Gambar 2.7 Kurva Philips Sumber: Branson, 2003
Sumber: Branson, 2003
Gambar 2.6. Upah Riel dan Pasar Tenaga Kerja
Sumber: Branson, 2003
Gambar 2.7. Kurva Philips
Universitas Sumatera Utara
Guncangan  dalam  pasar  tenaga  kerja  dapat  terjadi  karena  adanya  guncangan pada  permintaan  aggregate  dan  penawaran  aggregate.  Guncangan  ini  dapat
menyebabkan  gangguan  pada  keseimbangan  pasar  tenaga  kerja.  Menurut  Frank  dan Bernanke 2007, ada tiga guncangan dalam pasar tenaga kerja, yakni:
1. Pengangguran  friksional  frictional  unemployment.  Pengangguran  ini
disebabkan oleh tenggang waktu yang dibutuhkan para pekerja untuk mencari pekerjaan  yang  sesuai  dan  cocok  untuk  mereka.  Dan  sifatnya  umumnya
sementara. 2.
Pengangguran  struktural  structural  unemployment.  Pengangguran  struktural biasanya terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama. Ini bisa terjadi karena
para  pekerja  kurang  mampu  beradaptasi  dengan  lingkungan  kerja  baru, sedangkan  lingkungan  kerja  lama  mereka  telah  tutup  atau  tidak  beroperasi
lagi. Misalnya pekerja di pabrik baja  yang tidak  beroperasi lagi harus pindah ke  perusahaan  komputerais,  tentu  mengalami  hambatan  yang  serius  dalam
mencari  pekerjaan  baru.  Ini  biasanya  terjadi  pada  pekerja  un-skilled. Pengangguran ini sangat besar biaya sosialnya bila tidak langsung ditangani.
3. Cyclical unemployment. Pengangguran cyclical terjadi karena penurunan atau
perlambatan  pertumbuhan  ekonomi  perekonomian  dalam  keadaan  resesi. Para  pekerja  banyak  dirumahkan  karena  core  bisnis  yang  mereka  jalani
sedang  mengalami  perlambatan  pertumbuhan  permintaan  di  pasar.  Sehingga mau  tidak  mau,  pengusaha  biasanya  untuk  menghemat  biaya  mereka  harus
Universitas Sumatera Utara
memberhentikan  sementara  sebagian  pekerja  mereka.  Ini  akan  membawa biaya sosial yang tinggi bila berlangsung cukup lama.
2.9. Determinan Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja