Pengertian Pasar Keterkaitan Pasar Tenaga Kerja, Pasar Modal, dan Pasar Barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pasar

Pasar merupakan tempat perjumpaan antara pembeli dan penjual, di mana barangjasa atau produk dipertukarkan antara pembeli dan penjual. Ukuran kerelaan dalam pertukaran tersebut biasanya akan muncul suatu tingkat harga atas barang dan jasa yang dipertukarkan tersebut Ehrenberg dan Smith, 2003. Sudut pandang normatif, jenis transaksi secara garis besar sebagai berikut: a. Transaksi sukarela voluntarily atau transaksi mutually advantages. Pihak-pihak yang melakukan transaksi saling mendapatkan keuntungan. b. Transaksi yang sepihak menguntungkan namun pihak lain tidak dirugikan. Suatu transaksi agar dapat terjadi dengan dukungan penuh, apabila kondisi di bawah ini terjadi antara lain Ehrenberg dan Smith, 2003: a. Transaksi mutually advantages. b. Sepihak untung tetapi sepihak lainnya tidak rugi. c. Sepihak untung sepihak lainnya rugi tetapi pihak yang untung rela memberikan kompensasi kepada pihak yang dirugikan. Kegagalan pasar dapat terjadi disebabkan oleh Ehrenberg dan Smith, 2003: a. Pelaku transaksi mengabaikan fakta yang ada dan melakukan transaksi tanpa keinginan mereka. b. Transaksi dibatasi oleh undang-undang transaction barriers. Universitas Sumatera Utara c. Distorsi harga. d. Nonexistence of market. Pembeli dan penjual tidak dapat memastikan sumber daya atau produk yang akan ditransaksikan.

2.2. Keterkaitan Pasar Tenaga Kerja, Pasar Modal, dan Pasar Barang

Supplier of Capital Perusahaan Konsumen Perkerja Worker Product Market Labor Market Capital Market Supplier of Capital Perusahaan Konsumen Perkerja Worker Product Market Labor Market Capital Market Gambar 2.1 Keterkaitan Pasar Tenaga Kerja, Pasar Modal, dan Pasar Barang Sumber: Ehrenberg dan Smith, 2003 . Pasar tenaga kerja sangat terkait erat dengan pasar barang dan pasar modal capital market Ehrenberg dan Smith, 2003. Perubahan di pasar barang misalkan meningkatnya permintaan barang dan jasa. Perusahaan akan meresponnya dengan meningkatkan produksi. Peningkatan produksi tentu akan mempengaruhi permintaan faktor-faktor input. Perusahaan akan memilih faktor produksi yang lebih menguntungkan dengan membandingkan biaya modal dan biaya tenaga kerja yang terjadi di pasar modal dan pasar tenaga kerja Nicholson, 2003. Sumber: Ehrenberg dan Smith, 2003 Gambar 2.1. Keterkaitan Pasar Tenaga Kerja, Pasar Modal dan Pasar Barang Universitas Sumatera Utara Pasar tenaga kerja dipengaruhi oleh permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja. Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga pemerintah. Perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi dalam melakukan kegiatannya. Sedangkan, penawaran tenaga kerja sumbernya adalah rumah tangga. Rumah tangga menyediakan tenaga kerja dimana keahlian dan kemampuan mereka tersedia untuk digunakan perusahaan atau lembaga pemerintah dalam proses produksi. L o U o U 2 L 2 L 1 U 1 upah Jumlah pekerja demand supply L o U o U 2 L 2 L 1 U 1 upah Jumlah pekerja demand supply Gambar 2.2 Pasar Tenaga Kerja Sumber: Ehrenberg dan Smith, 2003 Gambar 2.2 mendeskripsikan pasar tenaga kerja yang menghubungkan penawaran dan permintaan tenaga kerja. Dititik equilibrium L o , U o , jumlah tenaga kerja yang ditawarkan ke pasar tepat sama dengan jumlah diminta pasar. Ditingkat upah U 2 , jumlah tenaga kerja yang diminta sebesar L 1 sedangkan jumlah yang ditawatkan sebesar L 2 . Sehingga dalam kondisi ini terjadi excess supply tenaga kerja, sebesar L 2 -L 1 . Sumber: Ehrenberg dan Smith, 2003 Gambar 2.2. Pasar Tenaga Kerja Universitas Sumatera Utara Pada tingkat upah U 1 , jumlah tenaga kerja yang diminta sebesar L 2 tetapi yang tersedia atau ditawarkan hanya L 1 . Maka dalam kondisi tersebut terjadi overdemand tenaga kerja. Pasar tenaga kerja biasanya memberikan hasil outcomes, seperti Ehrenberg dan Smith, 2003: a. The terms of employment antara lain seperti gaji, kompensasi dan kondisi kerja. b. The levels of employment berupa jabatankepercayaan, keahlian dan komposisi demograpi tenaga kerja.

2.3. Teori Penawaran Tenaga Kerja