Perspektif Interpretif sebagai Pendekatan komunikasi Antarbudaya

kompetensi komunikasi memerlukan kombinasi berpikir holistic dan analitik. Howell mengidentifikasikan 4 level kompetensi komunikasi antarbuadaya, unconscious incompetence, yaitu saat di mana kita tidak sadar akan perbedaan dan tidak butuh berbuat pada cara tertentu, conscious incompetence yaitu seseorang menyadari sesuatu tidak berjalan dengan baik saat interaksi tetapi mereka tidak yakin mengapa terjadi, conscious competence yaitu, seseorang sudah mulai sadar , berpikir analitik dan belajar, pada tahap ini seseorang menjalani proses menjadi seorang komunikator yang kompeten dan unconscious competence yaitu komunikasi berjalan lancar tetapi tidak dalam proses yang disadari.

II.1.2 Perspektif Interpretif sebagai Pendekatan komunikasi Antarbudaya

Yang juga turut mempengaruhi studi komunikasi antarbudaya adalah penelitian paradigma. Paradigma sendri secara sederhana dipahami sebagai pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh ilmu yang bersangkutan Purba, 2006: 16. Masing-masing paradigma tentu mengasusmikan interpretasi yang berbeda mengenai realitas, perilaku manusia, budaya dan komunikasi Martin Thomas, 2007: 47. Beberapa ahli komunikasi percaya bahwa ada sebauha realitas eksternal yang dapat diukur dan dipelajari, sementara yang lain percaya bahwa realitas dapat dimengerti hanya hidup dan dialami oleh individu. Pendek kata, kepercayaan dan asumsi tentang realitas mempengaruhi metode dan penemuan penelitian dan kemudian juga mempenagruhi apa yang secara tepat kita ketahui Universitas Sumatera Utara sebagai komuniksi antarbudaya. Selanjutnya, kita dapat mengidentifikasi 3 pendekatan yang masing-masing memberikan karaktersitik bagi budaya dan komunikasi. Ketiga pendekatan ini melibatkan sebuah campuran displin ilmu dan merefleksikan pandangan yangberbeda serta asumsi tntang realitas, perilaku manusia, dan cara untuk mempelajari budaya dan komunikasi. Tiga pendekatan yang mempelajari komunikasi antarbudaya adalah 1. pendekatan ilmu sosial fungsional, 2. pendekatan interpretif, 3. pendekatan kritis. Masing-masing memberikan cara yang unik untuk memahami hubungan anatara kebudayaan dan komunikasi tetapi msing-masing memiliki keterbatasan. Martin Thomas, 2007: 49. Table 1. Tiga pendekatan Komunikasi Antarbudaya ilmu sosial Fungsional interpretif kritis Disiplin dimana pendekatan ditemuka n Psikologi Antropologi Sosiolinguistik Beragam Tujuan penelitian Menjelaskan dan memprediksikan perilaku Menjelaskan perilaku Merubah perilaku Asumsi tentang realitas Eksternal dan dapat dijelaskan Subjektif Subjektif dan penting Asumsi tentang perilaku manusia Dapat ditebak Kreatif dan sengaja Berubah-ubah Universitas Sumatera Utara Metode studi Survei dan observasi Observasi partisipan, studi lapangan Analisis tekstual media Hubungan antara budaya dan komunikasi Komunikasi dipengaruhi budaya Budaya diciptakan dan dibangun melalui komuniksi Budaya adalah sebuah tempat dari perjuangn kekuasaan Kontribusi dari pendekatan Mengidentifikasi variasi kultural ; mengenali perbedaan kultural pada banyak aspek komunikasi tetapi sering tidak mempertimbangkan konteks Menekankan bahwa komunikasi dan budaya dan perbedaan kultural dpata dipelajari dalam konteks. Mengenali kekuatan ekonomi dan politik dalam kebudayaan dan komunikasi; menyatakan bahwa interaksi antarbudaya digolongkan oleh kekuasaan. Martin Thomas, 2007: 50. Dan untuk penelitian ini, maka perspektifpendekatan yang tepat dan digunakan adalah perspektif interpretif. Pendekatan interpretif memperoleh masa- masa keunggulan sekitar tahun 1980an. Para peneliti dengan pendekatan ini berasumsi pendekatan ini adalah tidak hanya realitas eksternal dari manusia tapi juga manusia mengkonstruksikan realitas. Mereka juga percaya bahwa Universitas Sumatera Utara pengalaman manusia, termasuk komunikasi, bersigat subjektif dan perilaku manusia tidak ada ditetapkan sebelumnya maupun diprediksi. Tujuan dari penelitian komunikasi antabudaya dengan pendekatan ini adalah untuk mengerti dan menjelaskan perilaku manusia dan memprediksi tidak menjadi tujuan Martin Thomas, 2007: 56. Jadi, dengan pendekatan ini, penelitian akan fokus pada pengertian akan suatu fenomena secara subjektif dari dalam sebuah komunitas budaya tertentu, dan inilah yang disebut penelitian ‘’emik’’. Para peneliti akan mencoba untuk menjelaskan pola-pola atau aturan- aturan di mana individu mengikuti pada konteks yang spesifik. Penelitian akan cenderung jadi lebih tertaik untuk menjelaskan perilaku kultural dari sautu komunitas daripada melakukan perbandingan lintas budaya Martin Thomas, 2007: 57. Menurut Littlejohn dalam Rahrdjo, gagasan interpretif, yaitu pemikiran- pemikiran teoritik yang berusaha menemukan makna dari suatu tindakan dan teks Rahardjo, 2005:41. Teori-teori dari genre interpretif ini berusaha menjelaskan suatu proses di mana pemahaman terjadai dan membuat perbedaan yang tajam antara pemahaman dengan penjelasan ilmiah. Tujuan dari interpretif bukan untuk menemukan hukum yang mengatur kejadian, tetapi berusaha mengungkap cara-cara yang dilakukan orang dalam memahami pengalaman mereka sendiri Rahardjo, 2005:41. Dengan demikian secara operasional, pendekatan interpretif akan dipakai sebagai landasan berpikir dengan pertimbangan bahwa permasalah identitas etnik Universitas Sumatera Utara dalam komunikasi anatarbudaya merupakan hal yang dirasakan dan dialami secara subjektif oleh setipa individu subjek penelitian nantinya.

II.1.3 Kompetensi Komunikasi Antarbudaya

Dokumen yang terkait

Peran Identitas Etnis Dalam Komunikasi Antarbudaya Pada Komunitas India Tamil di Kampung Madras Kota Medan

3 59 147

Identitas Budaya Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara)

10 110 264

Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa (Identitas Etnis Mahasiswa Etnis Tionghoa dalam Kompetensi Komunikasi dengan Mahasiswa Pribumi di Kalangan Mahasiswa Fakultas Teknik stambuk 2009 dan 2010 Universitas Sumatera Utara).

5 75 211

Culture Shock Dalam Interaksi Komunikasi Antarbudaya Pada Mahasiswa Asal Malaysia Di Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Asal Malaysia Di Universitas Sumatera Utara)

9 145 187

Stereotip Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil dalam Interaksi Komunikasi Antarbudaya

1 16 172

PERAN IDENTITAS SUKU JAWA DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

Peran Identitas Etnis Dalam Komunikasi Antarbudaya Pada Komunitas India Tamil di Kampung Madras Kota Medan

0 0 42

PERAN IDENTITAS ETNIS DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA KOMUNITAS TAMIL DI KAMPUNG MADRAS KOTA MEDAN SKRIPSI

0 0 13

NEGOSIASI IDENTITAS PENDATANG DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DENGAN ETNIS MADURA (Studi Interpretif Komunikasi Antarbudaya Pendatang dan Etnis Madura di Kamal Bangkalan) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12

IDENTITAS ETNIS PEGAWAI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN (BP2IP) BAROMBONG (STUDI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA)

0 0 100