I.6.3 Identitas Etnis
Identitas etnis secara substansial bermakna sama dengan etnisitas atau rasial. Istilah-istilah ini kadang-kadang digunakan identik atau punya makna sama
oleh para ahli Mulyana Jalaludin Rahmat, 2005: 151. Dalam konteks identitas etnis, Mead dalam Mulyana berpendapat bahwa
konsep diri seseorang bersumber dari partisipasinya dalam budaya di mana ia dilahirkan atau yang ia terima. Budaya diperoleh individu lewat simbol-simbol
dan simbol-simbol ini bermakna baginya lewat eksperimentasi dan akhirnya Familiarity dengan berbagai situasi. Identitas etnis juga merupakan suatu proses.
Ia berbentuk lewat interpretasi realitas fisik dan sosial sebagai memiliki atribut- atribut etnis. Identitas etnis berkembang melalui internalisasi pengkhasan diri oleh
orang lain yang dianggap penting, tentang siapa aku dan siapa orang lain berdasarkan latar belakang etnis mereka Mulyana, 2001: 231
Identitas etnis berhubungan pada latar belakang etnis mereka yang dianggap sebagai inti diri mereka. Diri yang berkonteks etnis inilah yang disebut
identitas etnis Mulyana Jalaludin Rahmat, 2005: 152. Phinney mendefinisikan bahwa identitas etnis merupakan sense tentang
self individu sebagai anggota atau bagian dari suatu kelompok etnis tertentu dan sikap maupun perilakunya juga berhubungan dengan sense tersebut. Mereka juga
menyatakan bahwa perkembangan identitas etnis merupakan suatu proses eksplorasi dari identitas yang tidak terseleksi sampai identitas etnis yang dicapai.
Dari definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa dalam diri individu terdapat sense tentang diri dalam kaitannya sebagai bagian dari kelompok etnis tertentu
Universitas Sumatera Utara
dan proses inilah yang menyebabkan identitas etnis terbentuk.
http:suryanto.blog.unair.ac.id. Menurut Phinney dan Alipora identitas etnis adalah sebuah konstruksi
kompleks yang mengandung sebuah komitmen dan rasa kepemilikan sense of belonging pada kelompok etnis, evaluasi positif pada kelompok, berminat
didalam dan berpengetahuan tentang kelompok, dan turut serta terlibat dalam aktivitas sosial kelompok. Identitas itu berkaitan dengan masa lalu dan aspirasi
masa depan yang berhubungan dengan etnisitas. Jadi, identitas etnis akan membuat seseorang memiliki harapan akan masa depan yang berkait dengan
etnisnya. Weinreich juga menyebutkan bahwa identitas sosial, termasuk identitas
etnik merupakan penggabungan ide-ide, perilaku, sikap, dan simbol-simbol bahasa yang ditransfer dari generasi ke generasi melalui sosialisasi
http:suryanto.blog.unair.ac.id. Freedman, Peplau Sears berpendapat, salah satu yang mendorong
terbentuknya identitas etnis adalah kesamaan-kesamaan sesama anggota etnis yang terbentuk melalui kesamaan proses belajar, kesamaan pengalaman, dan
kesamaan latar belakang, hal mana membuat mereka memiliki kesamaan adat dan perilaku. Kesamaan-kesamaan itu menumbuhkan perasaan seidentitas
http:suryanto.blog.unair.ac.id. Kesamaan dalam kelompok belum cukup untuk menebalkan identitas
etnis. Dalam proses untuk mengalami perasaan seidentitas, mereka juga memerlukan kehadiran entitas atau etnis lain sebagai komparasi dan penegas
identitas tersebut. Identitas etnis merupakan hasil dari interaksi sosial. Kelompok
Universitas Sumatera Utara
yang tidak berinteraksi dengan kelompok lain mungkin tidak akan menyadari bahwa mereka memiliki kesamaan-kesamaan yang besar. Hanya dengan interaksi
dengan kelompok lain identitas etnis mereka terbangun, dan semakin intens interaksi itu, semakin
berkembang pula identitas etnisnya http:suryanto.blog.unair.ac.id.
Status identitas etnis atau derajat identifikasi etnis yang dimiliki seseorang tergantung pada banyak hal. Dua yang terpenting adalah derajat dari homogenitas
dan heterogenitas kehidupan lingkungan tempat tinggal. Semakin homogen masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggal maka identifikasi terhadap
kelompok etnisnya juga semakin rendah dan semakin heterogen masyarakat di lingkungan tempat tinggal maka identifikasi terhadap kelompok etnis semakin
tinggi. Dalam masyarakat yang homogen, dalam hal ini satu etnis, tidak ada kebutuhan untuk menunjukkan identitas kelompok etnisnya pada orang lain hal
mana membuat kurang kuatnya identifikasi terhadap kelompok etnis. Menurut Keefe identitas etnis terdiri dari dua elemen, yaitu: 1 Identifikasi
etnik sendiri vs kelompok etnik lain melalui proses kognitif, 2 Derajat keterikatan pada kelompok dan kebudayaannya yang merupakan elemen afektif. Tatkala
seseorang merasa memiliki identitas etnis, maka ia mengidentifikasi siapa yang menjadi anggota kelompok etnis sendiri dan siapa yang menjadi anggota
kelompok etnis lain. Ia pun mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang ada antara kelompok etnis sendiri dan kelompok lain. Ia juga memiliki keterikatan
emosional tertentu terhadap etnisnya http:suryanto.blog.unair.ac.id. Elemen diatas menggambarkan bahwa identitas etnis merupakan
Universitas Sumatera Utara
fenomena objektif dan subjektif. Fenomena objektif manakala seseorang menegaskan identitas etnisnya melalui kriteria-kriteria tertentu yang pasti.
Fenomena subjektif karena terkandung derajat perasaan kepemilikan sense of belonging akan kelompok etnisnya http:suryanto.blog.unair.ac.id.
Menurut Phinney dalam Steinberg yang dikutip dari smartpsikologi.blogspot.com, ada empat hal yang mungkin dilakukan remaja etnis
minoritas dalam upaya hidup bersama kelompok mayoritas: - Asimilasi mencoba mengadopsi norma-norma budaya mayoritas dan
standar mereka, namun sementara itu tetap menganggap mayoritas bukan sebagai kelompoknya
- Marginality hidup bersama budaya mayoritas tetapi sebagai orang asing dan tidak diterima
- Separation memisahkan diri dari budaya mayoritas dan tetap memakai budaya sendiri
- Bikulturalisme mengadopsi nilai-nilai mayoritas dan minoritas secara berbarengan.
Marcia mengkategorisasikan identitas status etnis dalam empat kategori
yang berbeda. Bila telah mengeksplorasi etnisnya dan akhirnya ada komitmen terhadap etnis maka individu akan mencapai identitas status achievement. Bila ada
eksplorasi terhadap etnisnya tetapi tidak memiliki komitmen terhadap etnis maka individu mencapai identitas status moratorium. Bila tidak ada eksplorasi atau
pengetahuan mengenai etnisnya tetapi memiliki komitmen terhadap etnis maka disebut memiliki identitas status foreclosure. Dan terakhir bila tidak
mengeksplorasi terhadap etnisnya dan juga tidak meiliki komitmen terhadap etnis maka individu disebut memiliki identitas diffusion.
http:smartpsikologi.blogspot.com Jadi, persepsi identitas etnis bisa disimpulkan sebagai proses menafsirkan
informasi indrawi seputar etnis.
Universitas Sumatera Utara
I.6.4 Teori Interaksi Simbolik