Kesimpulan Identitas Data Demografi Responden

69

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Gambaran “Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Self-Care Perawatan Diri Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Stroke Di RSU Kabupaten Tangerang ” dari 72 responden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 26 orang 36.1 . 2. Gambaran tingkat kemandiran anggota keluarga yang mengalami stroke sebagian besar berada pada tingkat ketergantungan sedang yang berjumlah 30 orang 41.7 . 3. Gambaran Umur responden di RSU Kabupaten Tangerang sebagian besar berumur 46-55 tahun lansia awal. Gambaran jenis kelamin responden di RSU Kabupaten Tangerang sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 44 orang 61.1 , sementara jenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang 38.9 . Gambaran pendidikan terakhir responden di RSU Kabupaten Tangerang sebagian besar memiliki pendidikan SMP 25 orang 34.7 , SMA 22 orang 30.6 , SD 14 orang 19.4 dan Perguruan Tinggi 11 orang 15.3 . Gambaran riwayat pekerjaan responden di RSU Kabupaten Tangerang adalah yang bekerja lebih banyak dari riwayat yang tidak bekerja. 70 4. Gambaran sumber informasi tentang self-care yang didapatkan responden di RSU Kabupaten Tangerang sebagian besar tidak memperoleh informasi tersebut yaitu sebanyak 42 orang 58.3 , dan sebagian kecil memperoleh informasi tersebut yaitu 30 orang

41.7 .

B. Saran

1. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

a. Penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Self- Care Perawatan Diri Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Stroke ” didapatkan sebagian besar tingkat pengetahuan rendah atau kurang, untuk itu diharapkan RSU Kabupaten Tangerang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai Self-care pada stroke ke keluarga pasien stroke dan yang mengalami stroke dalam meningkatkan status kesehatan pasien stroke dan kemandirian pasien stroke agar tidak bergantung penuh terhadap keluarga yang merawat. b. Petugas kesehatan baik itu dokter atau perawat memberikan fasilitas sumber informasi dan memotivasi keluarga dan penderita stroke untuk melakukan upaya-upaya preventif dan rehabilitatif dalam mengurangi resiko disabilitas fisik mengingat bahwa stroke mempengaruhi dalam melakukan aktifitas-aktifitas sehari-hari c. Bagi petugas kesehatan baik dokter maupun perawat wajib memberikan konseling tentang perawatan pada anggota keluarga 71 yang mengalami stroke, mengingat petugas kesehatan sebagai ujung tombak bagi educator keluarga, dan dari hasil penelitian petugas kesehatan yang paling banyak dipilih oleh responden sebagai pemberi informasi mengenai self-care terhadap anggota keluarga yang mengalami stroke.

2. Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa tingkat pengetahuan keluarga tentang self-care ini sebagian besar masih kurang, oleh karena itu peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian ke aspek-aspek yang lebih luas, kemudian mengembangkan variabel-variabel yang belum diteliti, serta metode penelitian menggunakan metode yang lebih lengkap untuk menyempurnakan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang hanya menggambarkan variabel-variabel yang diteliti saja, jadi masih menggunakan analisis univariat, bagi peneliti selanjutnya bisa dikembangkan dengan korelasi dari penelitian ini dengan metode analisis bivariat maupun multivariat dengan berbagai variabel.

3. Pendidikan Keperawatan dan Ilmu Keperawatan

a. Meningkatkan peran perawat dalam melaksanakan promosi, preventif dan rehabilitasi khususnya bagi keluarga yang anggota keluarganya mengalami resiko serangan stroke dan keluarga yang 72 anggota keluarganya sudah mengalami stroke terhadap perawatan diri self-care pada stroke. b. Sebagai informasi dan bisa dijadikan acuan sejauh mana tingakat pengetahuan keluarga tentang self-care perawatan diri pada anggota keluarganya yang mengalami stroke. xx DAFTAR PUSTAKA Ali, Zaidin. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2006. American Heart Association. 2007. Let’s Talk About Risk Factors For Stroke. http:www.americanheart.org diakses pada 12 Mei 2012 Ana M., Woro R. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Lanjut Usia. Jurnal Epidemiologi Indonesia. 1999 Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC. 2008. Azrul, Anwar. Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara. 1999 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2007. Laporan Nasional Riskesdas 2007. http:www.litbang.depkes.go.id diakses pada 10 Mei 2012 Batticaca, Fransisca B. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika. 2007. Cahyono, B. dkk. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Kanisius. 2008. Effendy, N. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. 1998 Festy, Pipit. Peran Keluarga Dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Medik Pada Pasien Stroke di Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya. Universitas Muhammadiyah Surabaya. 2009 Fitriani, Erda. Pola Kebiasaan Makan Penderita Hipertensi Lanjut Usia Pada Orang Minangkabau di Jakarta. Universitas Indonesia. 2005 Friedman, Marilyn M. Keperawatan Keluarga:Teori dan Praktik. Jakarta: EGC. 1998. Harsono. Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 2000 Hidayat, Aziz Alimul. Kebutuhan Dasar Manusia:Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2009. Hidayat, Aziz Alimul. Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. 2008. xxi Irdawati. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Dengan Perilaku Dalam Meningkatkan Kapasitas Fungsional Pasien Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2009 Mulyatsih, Enny. Stroke: Petunjuk Praktis Bagi Pengasuh dan Keluarga Pasien Pasca Stroke. Jakarta: FK UI. 2008 Muttaqin, Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika. 2009. Muttaqin, Arif. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Erlangga. 2005. Nasution, Rozaini. Teknik Sampling. Sumatra Utara: Universitas Sumatra Utara Digital Library. 2003 Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat:Prinsip Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2003 Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2003. Pinzon, Rizaldy dkk. Awas Stroke Pengertian, Gejala, Tindakan, Perawatan, dan Pencegahan. Yogyakarta: CV. Andi. 2010. Potter, Patricia A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC. 2005. Pudjiastuti, Sri Surini. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta: EGC. 2003 Ratnasari, Pepy et al. Hubungan Antara Tingkat Ketergantungan Activity Daily Living Dengan Depresi Pada Pasien Stroke di RSUD Tugurejo Semarang. STIKES Telogorejo Semarang. 2011 Robinson, Smith G et al. Self-care Self-efficacy, Quality of Life, and Depression After Stroke. Arch Phys Medical Rehabilitation. Vol 81. 2000. xxii Sahebalzamani, Mohammad et al. The Efficacy of Self-care Education on Rehabilitation of Stroke Patients. Saudi Medical Journal. Vol. 30 4: 550- 554. 2009. Saragi F, Lenni. Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke dalam Upaya Rehabilitasi di RS St. Elisabeth Medan. Universitas Sumatra Utara. 2010. Stevens, P. J. M. Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC. 1999. Susanto, Mardi. Tatalaksana Depresi Pasca Stroke. Majalah Kedokteran Indonesia Vol 58. 2008 Wesley, Jocelyn. Self-care Following Stroke. Stroke S.A. Inc. 2004. Wirawan, Rosiana P. Rehabilitasi Stroke Pada Pelayanan Kesehatan Primer. Majalah Kedokteran Indonesia Vol 59. 2009. Zainuddin, Kuntjoro. Memahami Mitos Realita Tentang Lansia. Di unduh dari http:www.e-psikologi.com diakses pada 5 Juni 2013 Zhang, Huiying et al. Self-care in Stroke Patients and The Capability of Primary Caregivers. Neural Regeneration Research Vol 5 23: 1812-1816. 2010. LAMPIRAN INFORMED CONSENT TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG SELF-CARE PERAWATAN DIRI PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI STROKE DI RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2013 Assalamualaikum. Wr. Wb Salam Sejahtera Nama : Abu Syairi NIM : 108104000028 Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah JakartaFakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan S. Kep. Dalam Lampran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Untuk itu saya harap dengan segala kerendahan hati agar kiranya bapak atau ibu bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Kerahasiaan jawaban akan di jaga dan hanya diketahui oleh peneliti. Kuesioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang ditanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik untuk penelitian ini. Saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan partisipasi bapakibu dalam pengisian kuesioner ini. Apakah bapakIbu bersedia menjadi responden? YA TIDAK Tertanda Responden KUESIONER PENELITIAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG SELF-CARE PERAWATAN DIRI PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI STROKE DI RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2013 Tujuan : Kuesioner ini dirancang untuk mengidentifikasi : “Tingkat Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Self-Care Perawatan Diri Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Stroke di Rumah Sakit Umum Tangerang. Petunjuk : 1. Beri tanda checklist √ pada kotak pertanyaan BapakIbuSaudara yang dianggap benar. 2. Jika BapakIbuSaudara salah mengisi jawaban, coret jawaban tersebut dan beri tanda checklist √ pada jawaban yang dianggap benar.

A. Identitas Data Demografi Responden

1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Pekerjaan :

B. Faktor Eksternal

Dari manakah informasi tentang self-care yang pernah anda peroleh ? No Sumber Informasi YA Tidak 1 Media informasi cetaktelevisi 2 Temantetangga 3 Petugas kesehatan 4 Lainnya:………….

C. Penilaian Kemandirian Pasien

Aktifitas Skor Makan Tidak mampu makan sendiri Butuh bantuan dalam makan Mampu makan, tanpa bantuan Mandi Tidak mampu mandi sendiri Mampu mandi dengan sendiri tanpa bantuan Berdandan Butuh bantuan dalam berdandanmencuci muka, menyisir rambut, mencukur, membersihkan gigi Mampu, tanpa bantuan Berpakaian Tidak mampu berpakaian sendiri Bisa dalam berpakaian tetapi butuh bantuan Mampu tanpa bantuan BAB Tidak dapat mengontrol BAB Terkadang dapat mengontrol BAB, terkadang tidak Dapat mengontrol BAB BAK Tidak dapat mengontrol BAK Terkadang dapat mengontrol BAK, terkadang tidak Dapat mengontrol BAK Menggunakan Toilet Tidak mampu dalam menggunakan toilet Bisa dalam menggunakan toilet, tetapi butuh bantuan Bisa menggunakan sendiri Berpindah dari tempat tidur ke kursi sebaliknya Tidak mampu, tidak bisa duduk Butuh bantuan maksimal, dapat duduk Butuh bantuan minimal Mampu, tanpa bantuan Mobilisasi Tidak mampu bergerakberjalan Mampu berjalanbergerak dengan bantuan kursi roda Mampu berjalan dengan bantuan orang Mampu berjalanbergerak tanpa bantuan Naik Turun Tangga Tidak mampu Butuh bantuan Mampu tanpa bantuan

D. Pengetahuan Tentang Self-care Perawatan Diri

N O Pernyataan Benar Salah 1 Perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis adalah definisi yang tepat dari perawatan diri 2 Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya pengetahuan terhadap perawatan diri. 3 Perawatan diri hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan, tidak dapat dilakukan dirumah dan membutuhkan peralatan khusus dan mahal 4 Manfaat dari perawatan diri salah satunya untuk meningkatkan derajat kesehatan 5 Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan, akan terjadi penurunan kebersihan diri dan kepercayaan diri 6 Perawatan diri dapat melatih hidup bersih, sehat dan menciptakan penampilan yang sesuai 7 Jika pasien memiliki keterbatasan kemampuan untuk berdiri lama dan memiliki keseimbangan yang buruk maka diperlukan kursi disaat mandi 8 Untuk menjaga keamanan di kamar mandi maka diperlukan pegangan agar pasien tidak jatuh 9 Penderita stroke tidak perlu dimandikan setiap hari

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Anggota Keluarga yang Menderita Asma di Rumah di Kabupaten Bireuen Kecamatan Jeumpa

3 65 92

Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Keluarga Pasien Hemodialisis Mengenai Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan

1 37 76

Gambaran Self-Care Management Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis di Wilayah Tangerang Selatan Tahun 2013

1 30 136

Gambaran self-care management pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis di wilayah Tangerang Selatan tahun 2013

6 44 186

Hubungan Komunikasi Teraupetik Perawat dengan Anggota Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga pada Pasien yang dirawat di Unit Perawatan Kritis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

0 4 8

HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN SIKAP KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA Hubungan Persepsi Keluarga Tentang Gangguan Jiwa Dengan Sikap Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Rumah

0 2 13

Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Diri (Self Care) Pada Pasien Hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

0 0 8

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

0 0 12

Hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan perawatan diri (self care) pada pasien pasca stroke di Puskesmas Gundih Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 2 20

Hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan perawatan diri (self care) pada pasien pasca stroke di Puskesmas Gundih Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 39