Definisi pengetahuan Tingkat pengetahuan dalam kognitif Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang Notoatmodjo, 2007.

2. Tingkat pengetahuan dalam kognitif

1 Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang sudah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2 Memahami berarti mampu menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahuinya dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3 Aplikasi adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek kedalam bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. 4 Sintesis merupakan kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. 9 5 Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek Notoatmodjo, 2003.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoadmodjo 2003: 18 faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan yaitu : a. Intelegensi Intelegensi merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Orang berpikir menggunakan inteleknya atau pikirannya. Cepat atau tidaknya dan terpecahkan tidaknya suatu masalah tergantung kemampuan intelegensinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan pesan dalam komunikasi adalah taraf intelegensi seseorang. Secara commonsence dapat dikatakan bahwa orang yang lebih intelegen akan lebih mudah menerima suatu pesan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang mempunyai taraf intelegensi ntinggi akan mempunyai pengetahuan yang baik dan sebaliknya. b. Pendidikan Tugas-tugas dari pendidikan adalah memberikan atau meningkatkan pengetahuan, menimbulkan sifat positif, serta memberikan atau meningkatkan kemampuan masyarakat atau individu tentang aspek- aspek yang bersangkutan, sehingga dicapai suatu masyarakat yang berkembang. Pendidikan formal dan non formal. Sistem pendidikan yang berjenjang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan melalui pola tertentu. Notoatmodjo: 2003; 18. Jadi tingkat pengetahuan 10 seseorang terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. c. Pengalaman Menurut teori Determinan perilaku yang disampaikan WHO, menganalisa bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu salah satunya disebabkan karena adanya pemikiran dan perasaan dalam diri seseorang yang terbentuk dalam pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan, dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek tersebut, dimana seseorang mendapatkan pengetahuan baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman oranglain. Notoatmodjo: 2003; 143 d. Informasi Teori depedensi mengenai efek komunikasi massa, disebutkan bahwa media massa dianggap sebagai sistem informasi yang memiliki peranan penting dalam proses pemeliharaan, perubahan, dan konflik dalam tatanan masyarakat, kelompok atau individu dalam aktivitas sosial dimana media massa ini nantinya akan mempengaruhi fungsi kognitif, afektif, dan behavioral. Pada fungsi kognitif diantaranya adalah berfungsi untuk menciptakan ataumenghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, perluasan sistem, keyakinan masyarakat dan penegasan atau penjelasan nilai-nilaitertentu. Notoatmodjo: 2003; 102. Media dibagi menjadi tiga yaitu media cetak yang meliputi boolet, leaflet, rubrik yang terdapat pada surat kabar atau majalah dan 11 poster. Kemudian media elektronik yang meliputi televisi, video, slide, dan film serta papan billboard. Notoatmodjo: 2003; 99 e. Kepercayaan Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang, mengenai apa yang berlaku bagi objek sikap, sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari objek tertentu. f. Umur Umur dapat mempengaruhi seseorang, semakin cukup umur tingkat kemampuan; kematangan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan menerima informasi. g. Pekerjaan Menurut Hurlock 1998 bahwa pekerjaan adalah sutu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk memperoleh penghasilan guna kebutuhan hidupnya sehari-hari. Lama bekerja merupakan pengalaman individu yang akan menentukan pertumbuhan dalam pekerjaan. h. Sosial budaya Sosial budaya termasuk di dalamnya pandangan agama, kelompok etnis dapat mempengaruhi proses pengetahuan khususnya dalam penerapan nilai-nilai keagamaan untuk memperkuat super egonya. i. Status sosial ekonomi Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Individu yang berasal dari keluarga yang bestatus sosial ekonomi baik dimungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa 12 depannya dibandingkan mereka yang berasal dari keluargadengan status ekonomi rendah.

4. Pengukuran pengetahuan

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Anggota Keluarga yang Menderita Asma di Rumah di Kabupaten Bireuen Kecamatan Jeumpa

3 65 92

Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Keluarga Pasien Hemodialisis Mengenai Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan

1 37 76

Gambaran Self-Care Management Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis di Wilayah Tangerang Selatan Tahun 2013

1 30 136

Gambaran self-care management pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis di wilayah Tangerang Selatan tahun 2013

6 44 186

Hubungan Komunikasi Teraupetik Perawat dengan Anggota Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga pada Pasien yang dirawat di Unit Perawatan Kritis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

0 4 8

HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN SIKAP KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA Hubungan Persepsi Keluarga Tentang Gangguan Jiwa Dengan Sikap Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Rumah

0 2 13

Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Diri (Self Care) Pada Pasien Hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

0 0 8

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

0 0 12

Hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan perawatan diri (self care) pada pasien pasca stroke di Puskesmas Gundih Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 2 20

Hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan perawatan diri (self care) pada pasien pasca stroke di Puskesmas Gundih Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 39