Pengalaman Auditor Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi Auditor dan Kode Etik terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

28 Definisi lain mengenai independensi adalah independensi merupakan sikap dan pikiran seseorang yang dicirikan oleh pendekatan integritas dan obyektivitas tugas profesionalnya. Dalam Kode Etik Akuntan tahun 1994 Mayangsari, 2003:6, disebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan obyektifitas. Seorang akuntan juga harus menghindari situasi yang bias menimbulkan kesan dari pihak ketiga bahwa ada pertentangan kepentingan sehingga integritas dan obyektifitas tidak dapat dipertahankan. Integritas dan obyektivitas merupakan suatu hal yang abstrak sehingga tidak dapat diukur secara pasti, tetapi keduanya merupakan hal yang mendasar bagi profesi akuntan publik. Integritas berarti jujur dan dapat dipercaya, sedangkan obyektivitas berhubungan dengan kemampuan akuntan publik untuk mempunyai sikap adil dan tidak memihak dalam segala hal yang bekaitan dengan tugas profesionalannya. Berdasarkan keterangan-keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa independensi merupakan suatu sikap seseorang untuk bertindak secara obyektif dengan integritas yang tinggi. Integritas berubungan dengan kejujuran intelektiual seorang akuntan, sedangkan obyektivitas secara konsisten berhbungan dengan sikap netral dalam melaksanakan tugas pemeriksaan dan menyiapkan laporan auditan Mayangsari, 2003. Oleh 29 karena itu, dalam menjalankan tugas auditnya, seorang auditor tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian saja, tetapi juga harus bersikap independen. Meskipun seorang auditor mempunyai keahlian yang tinggi namun tidak independen, maka publik akan meragukan hasil audit dan kemampuannya. Menurut Halim 2001:21, ada tiga aspek independensi seorang auditor yaitu : 1 independence in fact independensi senyatanya yakni auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi. 2 independence in appearance independensi dalam penampilan yang merupakan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit. Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa sehungga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya. 3 independence in competence independensi dari sudut keahlian yang berhubungan erat dengan kompetensi dan kemampuan auditor dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik

Untuk menjaga citranya, setiap akuntan publik harus menjaga dan mempertahankan independensi dengan cara menghindari faktor-faktor yang mengakibatkan rusaknya independensi akuntan publik. Independensi sangat penting bagi profesi akuntan publik karena berhubungan dengan persepsi masyarakat terhadap akuntan publik itu sendiri. 30 Arens 2000 dalam Megasari 2008 menyatakan bahwa ada beberapa masalah independensi yang timbul, yaitu : hubungan dengan klien, masalah kepentingan keuangan yang terkait tuntutan atau perkara hukum antara Kantor Akuntan Publik, jasa pembukan dan audit untuk klien yang sama serta penugasan dan pembayaran imbalan jasa audit oleh manajemen. Menurut Mulyadi 2002 independensi dapat dipengaruhi secara obyektif melalui: 1 Hubungan keuangan dengan klien 2 Kedudukan dalam perusahaan 3 Keterlibatan usaha yang tidak sesuai dan tidak konsisten. 4 Pelaksanaan jasa lain untuk klien audit. 5 Hubungan kekeluargaan dan pribadi. 6 Imbalan atas jasa profesional. 7 Penerimaan barang atau jasa dari klien dan pemberian barang atau jasa kepada klien. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtyas 2007 dalam Aliyah 2010, faktor-faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik antara lain : 1 Hubungan keluarga akuntan berupa suamiistri, saudara sedarah semenda dengan klien. 2 Besar audit fee yang dibayarkan klien tertentu.

Dokumen yang terkait

Pengaruh gender kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

2 10 99

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh etika, Indenpendensi, pengalaman, dan keahlian auditor terhadap opini audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

3 14 155

Pengaruh penerapan EDP AUDIT, Kompentensi dan idependensi auditor terhadap tingakt materialitas dalam audit laporan keuangan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

1 12 123

Pengaruh keahlian audit dan indenfendensi auditor eksternal terhadap tingkat materialistas dalam audit laporan keuangan: studi empiris pada kantor akuntan publik yang terdapat di Jakarta

0 6 118

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh kompetensi auditor, self efficacy dan job stress terhadap audit judgment : Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta

4 44 0

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

15 46 30

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Pengalaman Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Wilayah Surakarta dan Semarang ).

0 1 14

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Pengalaman Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Wilayah Surakarta dan Semarang ).

0 2 15