UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2 Gingiva
Gingiva adalah jaringan fibrosa yang ditutupi oleh epitel keratin yang mengelilingi gigi dan dibatasi dengan ligamen periodontal dan jaringan mukosal
mulut The American Academy of Periodontology, 2001. Gingiva adalah bagian jaringan pendukung gigi yang berfungsi melindungi jaringan di bawah perlekatan
gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut. Epitel gingiva berisi lapisan epitel skuamosum statifikatum, dan tiga area berbeda digambarkan dari sudut
pandang morfologis dan fungsional, yaitu epitel oral, epitel sulcular dan epitel junctional Afandi, Syaify Suryono, 2008. Epitel oral adalah jaringan lapisan
permukaan mulut yang menempel pada gigi di dasar rongga mulut. Epitel sulcular adalah epitel nonkeratin pada gingival. Sedangkan epitel juctional adalah sel-sel
nonkeratin lapisan tunggal atau ganda yang menempel pada permukaan gigi di dasar celah gingival The American Academy of Periodontology, 2001.
Anatomi dan morfologi gingiva sehat adalah berwarna merah muda terang, mukosa alveolar memiliki warna merah tua yang dapat dibedakan dengan gingiva,
warna gelap menunjukan adanya aliran darah yang kuat pada subepitel jaringan ikat di bawah epitel nonkeratin yang relatif tembus cahaya. Ketebalan keratin
gingival bervariasi dari 1-9 mm
3
Oh, 2008. Tekstur permukaan gingiva sehat ditunjukkan seperti tekstur kulit jeruk, keratin pada epitel gingiva membuat
tekstur menjadi kuat dan permukaan terlihat tidak mengkilap. Mukosa alveolar memiliki permukaan yang licin dan lembut Zuhr Hürzeler, 2012.
2.3 Sistem Penghantaran Obat Lokal
Penghantaran lokal ke jaringan rongga mulut digunakan dalam aplikasi pengobatan sakit gigi, penyakit periodontal, dan infeksi bakteri Singh et al.,
2011. Mekanisme aksi obat lokal dengan menempati ruang untuk mengontrol sistem pelepasan obat yang berdekatan di dalam jaringan atau organ yang sakit.
Sediaan sistem penghantaran lokal dibagi menjadi 2 tipe. Tipe pertama, sistem penghantaran dibuat untuk mengantarkan senyawa lokal pada poket periodontal
tanpa ada mekanisme untuk menahan level terapetik dan memperpanjang masa kerja obat. Tipe kedua, sistem pelepasan obat lokal terkontrol yang memberikan
efek diperpanjang pada tempat aksi. Keuntungan sistem ini dapat mengontrol dan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memonitor level obat, tidak diserap sistem saluran pencernaan, tidak melewati metabolisme lintas pertama, memiliki ketersediaan lebih besar dan konsentrasi
serum obat lebih cepat. Contoh aplikasi obat lokal seperti fiber menempel pada gusi, gel di masukkan ke dalam poket periodontal, microsphere yang dimasukkan
ke dalam gusi dan filmpatch yang diletakkan di atas gusi Aviral et al., 2012.
2.4 Patch