UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dosis lazim natrium diklofenak yang diberikan secara oral dan rektal sebesar 75 hingga 150 mg sehari. Jika diberikan secara intramuskular dosis
lazimnya adalah 75 mg sehari atau 2 kali sehari. Larutan yang ditujukan untuk sediaan topikal mengandung 1,6 natrium diklofenak yang diaplikasikan 4 kali
dalam sehari. Natrium diklofenak digunakan secara oral untuk menangani gejala nyeri akibat terkilir dan epicondylitis inflamasi tendon. Dalam penanganan nyeri
akibat terkilir, 1 plaster mengandung 1 natriun diklofenak dan diaplikasikan 1 kali dalam sehari selama 3 hari sedangkan untuk epicondylitis 1 plaster 2 kali
dalam sehari selama 14 hari Sweetman, 2009.
2.7 Sodium Carboxymethylcellulose
[Sumber : Rowe, Sheskey Quinn, 2009]
Gambar 2.3. Struktur kimia sodium carboxymethylcellulose
Sodium carboxymethylcellulose SCMC dengan nama lain aqualon CMC; carmellosum natricum; cellulose gum; cethylose; CMC sodium; SCMC; sodium
carboxymethylcellulose; sodium cellulose glycolate. SCMC merupakan garam sodium dari policarboxymethil ether cellulose. SCMC memiliki bobot molekul
90.000-700.000 dan titik lebur sekitar 227-252ÂșC Rowe, Sheskey Quinn, 2009. Polimer ini berasal dari alam namun semi-sintetik yang dibuat dari selulosa
dengan alkali dan asam monokloroasetat atau garam sodium Priya et al., 2013. Pemerian SCMC adalah serbuk granul warna putih, tidak berbau dan tidak
berasa serta higroskopis setelah pengeringan. Kelarutan SCMC adalah praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95, eter dan toluene. Mudah terdispersi di dalam
air pada semua suhu, dan terbentuk larutan koloidal jernih. Viskositas larutan 1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
wv SCMC memiliki nilai 5-2000 mPa 5-2000 cP. Peningkatan konsentrasi menghasilkan peningkatan viskositas larutan. Pemanasan yang lama pada suhu
tinggi dapat menurunkan viskositas. Larutan kental SCMC stabil pada pH 4-10. Nilai pH optimum adalah netral Rowe, Sheskey Quinn, 2009.
Dalam formulasi tablet digunakan sebagai pengikat dan penghancur tablet dengan konsentrasi 1-6 ww dan sebagai emulgator dengan konsentrasi 0,25-1
ww. Konsentrasi 3-6 ww digunakan sebagai pembentuk gel dan basis pasta, glikol sering ditambahkan ke dalam gel untuk mencegah pengeringan. SCMC
digunakan sebagai perekat dalam perawatan luka dan mukoadhesif patch dermatologi untuk menyerap eksudat luka. Karakteristik mukoadhesif yang
digunakan dalam produk dibuat untuk mencegah adhesi jaringan setelah pembedahan untuk melokalisasi dan modifikasi kinetika pelepasan dari obat pada
membran mukus Rowe, Sheskey Quinn, 2009. Polimer SCMC digunakan sebagai penghantar mukoadhesif karena kemampuan membentuk ikatan hidrogen
yang kuat dengan mucin pada lapisan mukosa Garg et al., 2011. Polimer tersebut memiliki karakteristik adanya gugus fungsi karboksil yang memberikan
muatan negatif Singh, Govind, Bothara, 2013. SCMC merupakan pembentuk film yang baik, tidak toksik dan memiliki kemampuan menampung sejumlah
besar obat. Film oral dengan polimer SCMC dapat stabil ketika polimer dilarutkan dalam campuran air dan alkohol yang ditambahkan hingga mencapai batas
tertentu, ketika campuran air dan alkohol berlebih atau alkohol murni digunakan polimer akan cepat mengendap Nagar, Chauhan Yasir, 2011.
SCMC merupakan bahan yang stabil walaupun higroskopis. Di bawah kondisi lembab dapat menyerap sejumlah besar 50 air. Secara umum
viskositas dan stabilitas maksimum pada pH 7-9. Tidak cocok dengan xanthan gum , larutan asam kuat dan senyawa logam seperti aluminium, merkuri, dan zink.
Pengendapan terjadi pH 2 dan ketika dicampur dengan etanol 95. Membentuk kompleks dengan gelatin, pektin, dan kolagen Rowe, Sheskey Quinn, 2009.
Secara umum stabilitas garam monovalen sangat baik, garam divalent baik, garam trivalent dan garam metal berat buruk karena menghasilkan pengendapan. Larutan
CMC memberikan toleransi air yang baik terhadap campuran pelarut. Kebanyakan larutan CMC tiksotropik dan beberapa pseudoplastik Khairnar Sayyad, 2010.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8 Poliuretan