UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penelitian terdahulu diketahui bahwa peningkatan jumlah konsentrasi polimer SCMC pada patch bukal yang mengandung ropinirol menunjukkan adanya
peningkatan bobot dan ketebalan dari film yang terbentuk Rao Patel, 2013.
Gambar 4.5. Hubungan keragaman bobot dan ketebalan dengan formula
Hasil pengujian keseragaman kandungan zat aktif dalam tiap formula yang terkandung pada film F1, F2 dan F3 secara berturut-turut adalah 858 µg, 916, µg
dan 942 µg dengan simpangan baku yang cukup kecil. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan campuran medium dapar fosfat pH 6,8 dengan etanol 70
50:50. Pengujian ini dilakukan pada tiga titik yang berbeda dalam satu cetakan film. Sedangkan hasil perhitungan persen kadar natrium diklofenak dalam sediaan
1 patch berukuran 2 x 0,8 cm
2
secara berturut-turut adalah 4,9, 3,6 dan 3,0. Hasil persen kadar sediaan patch memiliki nilai lebih besar dibandingkan dengan
nilai konsentrasi natrium diklofenak untuk sediaan lokal berdasarkan literatur 1 Sweetman, 2009 sehingga diharapkan dapat memberikan efek anti-inflamasi.
Gambar 4.6. Hubungan keseragaman kandungan dengan formula
4.6 pH Permukaan
pH permukaan patch diukur menggunakan pH indikator universal. pH permukaan dari setiap formula memilki pH netral yaitu 7. Dari hasil pengukuran
ini diharapkan patch tidak menimbulkan iritasi pada mukosa gusi pH ini juga sesuai dengan pH saliva normal manusia yaitu pH 5,6-7 Verma, et al., 2011.
0,0 50,0
100,0 150,0
F1 F2
F3
Ju m
lah
Formula Bobot mg
Ketebalan µm
800 900
1000
F1 F2
F3 K
ad ar
µ g
Formula Kandungan Zat
Aktif µg
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.7 Daya Tahan Lipatan
Pengujian daya tahan lipatan patch ditentukan dengan cara melipat secara berulang satu patch pada tempat yang sama hingga patah atau dilipat hingga 300
kali secara manual. Hasil pengujian menunjukkan bahwa setiap formula memiliki daya tahan melipat lebih dari 300 kali pada tempat yang sama karena lapisan film
SCMC yang agak lentur dan tidak kaku telah dilapisi dengan film tipis transparan tegaderm yang sangat lentur seperti karet namun tidak mudah sobek menyebaban
film tahan terhadap lipatan tanpa terlihat kedua lapisan film terpisah atau sobek.
4.8 Waktu Tinggal
Pengujian waktu tinggal patch dilakukan dengan menggunakan modifikasi disintegrator. Waktu tinggal setiap formula menunjukkan hasil yang sama yaitu
mampu menempel pada gusi sapi selama lebih dari 6 jam, namun pada jam ke-6 lebih 30 menit terlihat permukaan sampel 1 pada F1 tidak menempel seluruhnya
karena terlihat lapisan melayang pada gusi sapi namun masih dapat bertahan hingga waktu pengujian berakhir, hal ini berbeda pada sampel F2 dan F3 yang
memiliki jumlah polimer lebih banyak dapat menempel kuat pada membran gusi. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu tentang patch bukal mengandung
ropinirol menunjukkan bahwa jumlah konsentrasi polimer SCMC sebanyak 3 memiliki waktu tinggal lebih kecil yaitu 4,35±0,235 bila dibandingkan dengan
konsentrasi polimer SCMC sebanyak 4 dengan waktu tinggal yaitu 4,90±0,255 Rao Patel, 2013. Pada penelitian lain diketahui bahwa peningkatan jumlah
konsentrasi polimer sebanding dengan peningkatan kekuatan bioadhesi film sehingga waktu tinggal film menjadi lebih lama
Mortazavi Aboofazeli, 2000.
Menurut literatur sediaan dengan ukuran 1-3 cm
2
dengan dosis kurang lebih 25 mghari memiliki durasi maksimal menempel sekitar 4-6 jam Puratchikody et al.,
2011. Hasil karakteristik fisikokimia patch dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Karakteristik fisikokimia patch
Formula pH Permukaan
Daya Tahan Lipatan Waktu Tinggal jam F1
7 300
6 F2
7 300
6 F3
7 300
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.9 Derajat Pengembangan