16
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian 1 dan Laboratorium Penelitian 2 Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Laboratorium Multiguna dan Laboratorium Biologi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.1.2 Waktu Penelitian
Proses penelitian ini berlangsung mulai dari Maret sampai Agustus 2013.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1
Alat Penelitian
Alat yang digunakan adalah timbangan analitik AND GH-120, oven Eyela NDO-500, hot plate stirrer Advantec SRS710HA, disintegration tester
Electrolab ED-2L, pH meter Horiba F-52, pipet mikro Wiggen hauser, mikrometer digital Mitutoyo, Spektrofotometer UV-visible Hitachi U-2910,
mikroskop optik Olympus IX 71, viskotester HAAKE 6
R
, franz diffusion cell, alat-alat gelas, spatula, corong, magnetic stirrer, cetakan film, desikator, pinset,
kaca objek, gunting, cutter, pH indikator universal, spuit, vial, dan botol.
3.2.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan adalah natrium diklofenak PT. Indofarma, sodium carboxymethylcellulose 50 cPs BLANOSE
®
7M1F, film tipis transparan Tegaderm
TM
1624 W 3M health Care, propilenglikol PT. Brataco, gliserin PT. Brataco, etanol 70 PT. Brataco, silica blue PT. Brataco, natrium hidroksida
Merck, potasium dihidrogen fosfat Merck, aquadest, cyanoacrylate adhesive, kertas saring, mukosa gingiva sapi, tissue, aluminium foil dan plastik.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1
Pembuatan Patch Natrium Diklofenak
Patch yang akan dibuat terdiri dari 2 lapis. Lapisan pertama merupakan film yang mengandung polimer SCMC dan zat aktif disebut dengan film SCMC.
Lapisan kedua adalah backing membran menggunakan film tipis tegaderm. Film SCMC yang permukaannya telah dilapisi tegaderm disebut dengan patch.
Melalui perhitungan, maka tiap 20 gram formula patch mengandung :
Tabel 3.1.
Formula patch natrium diklofenak
Bahan Bobot gram
F1 F2
F3
Natrium diklofenak 0,02
0,02 0,02
SCMC 0,3
0,4 0,5
Gliserin 0,12
0,16 0,2
Propilenglikol 0,03
0,04 0,05
Aquadest 10
10 10
Etanol 70 9,53
9,38 9,23
1. Preparasi cairan pembentuk film CPF
SCMC ditimbang kemudian dilarutkan dalam 10 gram aquadest, lalu diaduk homogen. Dalam wadah terpisah natrium diklofenak dilarutkan dalam 5 gram
etanol 70, lalu ditambah propilenglikol dan diaduk homogen. Selanjutnya larutan zat aktif dicampurkan ke dalam larutan polimer dan diaduk dengan
stirrer, kemudian ditambahkan gliserin dan dicukupkan massanya hingga 20 gram, sebelum dimasukkan ke cetakan CPF diuji viskositas, lalu didiamkan
untuk menghilangkan gelembung Rao Patel, 2013 dengan modifikasi. 2.
Preparasi patch Tahap selanjutnya CPF dituang ke cetakan sebanyak 20 gram jumlah ini
berdasarkan proses optimasi menghasilkan ketebalan yang sesuai menurut pengamatan visual lalu dikeringkan di dalam oven suhu 60ºC selama kurang
lebih 24 jam. Setelah kering CPF berubah menjadi film yang dipisahkan dari cetakan. Sebagian film SCMC kemudian dilapisi dengan backing membran
tegaderm sehingga menjadi patch, kemudian disimpan dalam wadah kedap udara yang berisi silika selama kurang lebih 7 hari tercapai bobot yang
konstan, setelah bobot konstan film SCMC dan patch dapat dievaluasi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.2 Pembuatan Larutan Dapar Fosfat pH 6,8
Pembuatan dilakukan dengan mencampur 250 ml KH
2
PO
4
0,2 M dengan 112 ml NaOH 0,2 M kemudian dicukupkan dengan aquadest hingga 1000 ml.
3.3.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi
a. Pembuatan larutan standar natrium diklofenak
Ditimbang secara akurat 5 mg natrium diklofenak kemudian dilarutkan dalam 50 ml dapar fosfat pH 6,8 sehingga diperoleh larutan sebesar 100 µgml.
Larutan tersebut diambil sebanyak 200, 400, 600, 800 dan 1000 µ l kemudian dicukupkan volumenya hingga 10 ml, sehingga dihasilkan larutan standar
dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. b.
Penentuan panjang gelombang maksimum λ Max dan kurva kalibrasi Scanning panjang gelombang ditentukan dengan mengukur larutan standar
menggunakan spektrofotometer UV-visible pada panjang gelombang 200-300 nm. Kurva kalibrasi dibuat dengan mengukur absorbansi dari masing-masing
larutan standar pada λ Max 275,5 nm sesuai hasil scanning sebelumnya.
3.3.4
Evaluasi Viskositas Cairan Pembentuk Film CPF
Pengujian dilakukan menggunakan viskotester HAAKE 6
R
terhadap setiap CPF sesuai formula menggunakan spindel R2 pada kecepatan putar 100 rpm di
suhu ruang R. Yogananda Bulugondla, 2012 dengan modifikasi secara triplo.
3.4 Evaluasi Patch