M. Saragi M. Simbolon

4.6 Profil Informan Profil informan peserta Jamkesmas

4.6.1 M. Saragi

M. Saragi istriK. Limbong suami merupakan pasangan suami istri yang masing-masing berusia 57 tahun istri dan 63 tahun suami. Pasangan suami istri ini berpendidikan akhir Sekolah Dasar dengan pekerjaan sehari-hari pasangan suami istri ini yakni sebagai petani yang memiliki penghasilan per bulan kurang lebih Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00. Karena kondisi fisik yang lemah dan usia yang sudah lanjut, sekarang keadaan kesehatan K. sudah rentan terhadap penyakit. Bagi keluarga M. SaragiK. Limbong kehadiran Jamkesmas sangat membantu karena selain pelayanannya yang bagus juga karena pengobatan yang diberikan tidak membutuhkan biaya. Meski mengaku tidak mengerti apa sebenarnya tujuan dan arti program Jamkesmas tetapi keluarga ini sangat menyambut baik kehadiran Jamkesmas yang diselenggarakan pemerintah tersebut. Saat mengetahui keluarganya terdaftar menjadi anggota Jamkesmas perasaan keluarga ini sangat senang dengan alasan pengobatan gratis yang ditawarkan. Meski respon keluarga ini terhadap hadirnya Jamkesmas baik mereka sering memanfaatkan kartu jamkesmasnya untuk melakukan pengobatan. Hal itu dipicu dengan kondisi kesehatan yang kurang baik yang dialami oleh suami M. Limbong. Universitas Sumatera Utara “………….ya, kami senang dengan adanya program Jamkesmas ini dan kami sering menggunakannya karena berhubung juga dengan sering sakit” Keluarga ini menerima pelayanan kesehatan sudah sejak lima tahun yang lalu dan sekarang mengikuti program Jamkesmas yang merupakan perpanjangan dari Askes.

4.6.2 M. Simbolon

M .Simbolon yang berusia 51 tahun ini adalah seorang janda yang ditinggal suaminya karena sakit. M. Simbolon mempunyai 3 orang anak diantaranya 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. M. Simbolon sudah setengah tahun yang lalu ditinggal suaminya. Suaminya meninggal karena penyakit yang sudah diderita menahun, yang puncaknya selama setahun belakang ini. Akan tetapi karena keterbatasan keuangan penyakit yang diderita suaminya tersebut tidak bisa langsung ditangani. Pekerjaan sehari-hari M. Simbolon beserta suaminya almarhum adalah bertani yang berpenghasilan Rp 400.000,00 per bulannya. Dengan penghasilan ini M.Simbolon harus memenuhi kebutuhan ketiga anaknya sehingga menyebabkan ketidak adanya biaya untuk pengobatan suaminya. Setelah adanya Jamkesmas yang sudah berjalan setahun ini memang dirasakan M. Simbolon manfaatnya sebelum akhirnya suami almarhum M.Simbolon tutup usia, keluarga ini memanfaatkan kartu Jamkesmas untuk pengobatan. M. simbolon Universitas Sumatera Utara tidak ada mengeluhkan pelayanan yang diberikan dari petugas kesehatan. Hanya saja karena fisilitas yang tersedia di puskesmas terbatas sehingga almarhum tutup usia. “……..program Jamkesmas sangat membantu buat saya dan keluarga. Apalagi saat-saat terakhir puncak kesehatan suami parah sangat membantu sekali. Hanya saja karena penyakit suami saya sudah menahun dan akhirnya komplikasi mennyebakan suami saya tidak tertolong karena keterbatasan fasilitas kesehatan puskesmas tidak seperti di rumah sakit. Akan tetapi pihak petugas kesehatan dari puskesmas memberikan rujukan kerumah sakit, hanya saja sebelum dibawa kerumah sakit suami saya sudah tutup usia”

4.6.3 S. Situmorang