tidak ada mengeluhkan pelayanan yang diberikan dari petugas kesehatan. Hanya saja karena fisilitas yang tersedia di puskesmas terbatas sehingga almarhum tutup usia.
“……..program Jamkesmas sangat membantu buat saya dan keluarga. Apalagi saat-saat terakhir puncak kesehatan
suami parah sangat membantu sekali. Hanya saja karena penyakit suami saya sudah menahun dan akhirnya
komplikasi mennyebakan suami saya tidak tertolong karena keterbatasan fasilitas kesehatan puskesmas tidak
seperti di rumah sakit. Akan tetapi pihak petugas kesehatan dari puskesmas memberikan rujukan kerumah
sakit, hanya saja sebelum dibawa kerumah sakit suami saya sudah tutup usia”
4.6.3 S. Situmorang
Kehadiran Jamkesmas juga dirasakan oleh S. Situmorang yang sekarang berusia 52 tahun yang memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai petani dengan penghasilan per
bulan sebanyak Rp 700.000,00. Pendidikan akhir S. Situmorang adalah Sekolah Dasar.
Sebagai peserta Jamkesmas S. Situmorang juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan gratis ini. Sebagai contoh ketika S. Situmorang hanya merasakan kurang
nyenyak saat tidur S. Situmorang langsung menuju puskesmas dan menyampaikan keluhannya kepada petugas kesehatan yang sedang melayaninya.
Menurut S. Situmorang kehadiran Jamkesmas sangat membantu karena S. Situmorang bisa menerima pelayanan pengobatan yang memuaskan baik dari petugas
kesehatan maupun dari biaya pengobatan yang gratis yang diselenggarakan pemerintah melalui Jamkesmas.
Universitas Sumatera Utara
“………semalam saya tidak dapat tidur nyenyak dan saya merasa leher saya cukup tegang, karena itu saya berobat
saja kepuskesmas. Kita berobat tanpa biaya, pelayanan dari petugas kesehatan ramah, obat yang diberikan juga
sangat saya rasakan menfaatnya karena membuat nafsu makan saya bertambah. Saya sangat terbantu dengan
adanya program Jamkesmas ini, semoga saja program ini tetap berlanjut”
4.6.4 J. Limbong
J. Limbong 40 bersama istri S. Sitanggang 40 merupakan suami istri yang dikaruniai lima orang anak. Pendidikan terakhir SMP. Pekerjaan sehari-harinya
adalah bertani. Dengan pekerjaan sebagai petani pasangan suani istri ini berpenghasilan satu juta rupiah tiap bulannya dan ini dirata-ratakan dari jumlah
penghasilan dari hasil panen pertaniannya. Meski keluarga ini tergolong mampu akan tetapi keluarga ini mendapat
bantuan kesehatan yaitu program Jamkesmas. Akan tetapi walaupun demikian keluarga J. Limbong menyambut program Jamkesmas ini dengan senang hati.
“………..kami terdaftar sebagai peserta Jamkesmas biar juga kami tidak pernah mempergunakannya. Karena
memang syukur bagi Tuhan kami tidak mengalami gangguan kesehatan yang harus berobat ke puskesmas”
Keluarga J. Limbong mengatakan program Jamkesmas itu dipakai untuk jaga- jaga saja karena biaya berobat mahal jadi mereka memerlukan program Jamkesmas.
“…………ya untuk berjaga-jaga saja siapa tahu nanti- nanti diperluka n”
Universitas Sumatera Utara
4.6.5 R. Pandiangan