Kawasan Sempadan Sungai Kawasan Sempadan Danau Kawasan Reservat

- Kawasan hutan yang ada saat ini dipertahankan tetap hutan, dengan pertimbangan sebagai catchment area; - Kawasan hutan lindung yang pada saat ini masih banyak memiliki lahan terbuka atau sudah tidak berhutan lagi, direkomendasikan untuk segera ditanami kembali dengan sistem pelibatan masyarakat sekitar di dalam prosesnya sehingga dapat menjaga keutuhan hutan tersebut nantinya; - Pada lahan yang saat ini sudah digunakan sebagai kegiatan budidaya permukiman, perkebunan, tegalan, kebun campuran, dan lain-lain secara bertahap dialihkan ke arah usaha konservasi, sehingga fungsi lindung yang diemban dapat tetap terjaga; - Untuk mempertahankan fungsi lindung, hendaknya pengembangan infrastruktur di kawasan hutan lindung dibatasi; - Pada beberapa kawasan hutan yang memungkinkan, diusulkan kegiatan wisata alam, seperti jogging track, hiking, wisata ilmu pengetahuan melihat hewan dan tumbuhan di kawasan cagar alam, dan lain-lain.

4.4.2 Kawasan Sempadan Sungai

Berdasarkan hasil penelitian areal kawasan sempadan sungai di kawasan penelitian adalah seluas 308,02 Ha atau sebesar 3,96 dari total luas kawasan.

4.4.3 Kawasan Sempadan Danau

Luas kawasan sempadan danau di kawasan penelitian berdasarkan hasil peneltian adalah sebesar 621,17 Ha atau 7,98 dari total luas kawasan. Namun jika dilihat kondisi eksisting kawasan sekitar Danau Laut Tawar, tampak bahwa hampir sebagian besar kawasan sempadan danau tersebut sudah menjadi kawasan budidaya, baik yang mengakomodasi kegiatan budidaya pertanian, permukiman, perkebunan, pariwisata, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengembangan kawasan sempadan danau diarahkan sebagai kawasan lindung dengan mempertimbangkan keberadaan kegiatan yang telah ada saat ini. Untuk mencapai hal tersebut, arahan untuk pengembangan kawasan sempadan danau antara lain: - Alokasi lahan untuk kegiatan jasa perkotaan, seperti hotel, perdagangan, dan tempat hiburan di sempadan danau dapat dilakukan secara terbatas, dengan memperhatikan keberlangsungan lingkungan; - Bagi kegiatan yang telah berkembang di kawasan sempadan danau diterapkan arahan pengendalian pemanfaatan ruang; - Untuk lahan-lahan yang masih kosong di pinggiran danau, dapat dikembangkan kawasan ruang terbuka hijau atau ruang publik yang dibangun untuk kepentingan umum dengan konstruksi yang ramah lingkungan; - Dikembangkan model konsolidasi lahan dan revitalisasi zona-zona wisata dengan mengubah orientasi pengembangan menghadap danau atau menjadikan danau sebagai beranda rumah mereka. - Perlunya ditetapkan fungsi lindung bagi daerah yang berupa lahan terbuka. Hal ini dilakukan untuk mengantipasi tingginya intensitas pembangunan kawasan budidaya yang dapat mempengaruhi secara negatif nilai estetika danau dan keseimbangan lingkungan, sehingga nantinya dapat menurunkan nilai daya tarik kawasan Danau Laut Tawar secara keseluruhan.

4.4.4 Kawasan Reservat

Kawasan reservat di Danau Laut Tawar diperuntukkan bagi pelestarian ikan langka dan khas daerah tersebut, yakni ikan Depik Roshora leptosoma, yang kini terancam punah dan harus segera dilindungi. Kawasan reservasi tersebut dialokasikan di Teluk One-one dan Kampung Mengaya yang berada di tepi Danau Laut Tawar. Luas kawasan reservat di kawasan penelitian adalah sebesar 117,19 Ha atau 1,51 dari total luas kawasan.

4.5 Analisis Kawasan Budidaya