ruang yang cukup bagi peresapan air air hujan pada daerah resapan air tanah untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir, baik
untuk kawasan bawahannya maupun untuk kawasan yang bersangkutan hidrologi wilayah, yaitu sebagai penambat air dan pencegah banjir serta melindungi
ekosistem yang khasnya di kawasan bergambut. Kriteria kawasan meliputi: curah hujan yang tinggi, struktur tanah yang mudah meresap air dan bentuk
geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran.
2. Kawasan Perlindungan Setempat
a. Sempadan Sungai
Kawasan sempadan pantai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk sungai buatankanalsaluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting
untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Tujuan perlindungan adalah untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia yang mengganggu dan merusak
kualitas air sungai, kondisi fisik dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai. Kriteria kawasan: sekurang-kurangnya 100 meter di kiri-kanan sungai
besar dan 50 meter di kiri-kanan anak sungai yang berada di luar permukiman.
b. Sempadan Danau
Kawasan sempadan danau adalah kawasan di sekeliling danau yang mempunyai manfaat untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau. Tujuan perlindungan
adalah melindungi danau dari kegiatan manusia yang mengganggu kelestarian fungsi danau. Kriteria kawasan: daratan sekeliling tepian yang lebarnya
proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau antara 50-100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
d. Kawasan Sekitar Mata Air
Sekurang-kurangnya dengan radius jari-jari 200 meter di sekitar mata air.
3. Kawasan Reservat
Kawasan reservat adalah kawasan suaka perikanan yang berada di kawasan perairan tertentu yang berfungsi terbatas sebagai penyangga buffer dari suatu
ekosistem akuatik yang sudah kritis dan terancam kelestariannya
3.3.3 Analisis Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan UU No. 262007. Penentuan kawasan budidaya menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Tetap SK Mentan No.837kpts UMII1980. Kawasan hutan dengan faktor lereng, jenis tanah, curah hujan
dengan skor 124-175 untuk hutan produksi terbatas dan jumlah skor 124 untuk hutan produksi tetap.
2. Sawah tadah hujan tanpa irigasi PPT, 1983 dalam Sitorus, 1998, terletak pada
kemiringankelerengan 3 dan ketinggian 500 m, drainase terhambat, dan kedalaman efektif tanah 75;
3. Permukiman, terletak pada kemiringankelerengan 0 - 15, drainase baik sampai
dengan agak baik dan kedalaman efektif tanah sangat dangkal 25 cm sampai dengan dangkal 25-50 cm.
4. Perkebunantanaman keras, kelerengan 40 , kedalaman tanah efektif 30 cm
dan curah hujan 1500 mm per tahun 5.
Tegalan, ketinggian 1000 meter, kelerengan 40, kedalaman efektif lapisan atas tanah 30 cm, dan curah hujan antara 1500 - 4000 mm per tahun;
3.3.4 Analisis Strategi Pengembangan Kawasan
Analisis strategi pengembangan kawasan menggunakan analisis SWOT Strength, Weakness, Oppurtunity, dan Treatment dengan tahap-tahap:
1. Internal Factor Evaluation Matrix IFE dan External Factor Evaluation
EFE Matrix
Digunakan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal serta mengaplikasikannya menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
kemudian dilakukan pembobotan Tabel 3.2 dan Tabel 3.3..
Tabel 3.2 Matrix Internal Factor Evaluation IFE Faktor Strategi Internal
Bobot Rating
Skor = Bobot x Rating Kekuatan
1. …
5.
Kelemahan
1. …
5..
Jumlah
Tabel 3.3 Matrix External Factor Evaluation EFE Faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating
Skor = Bobot x Rating Peluang
1. …
5..
Ancaman
1. …
5.
Jumlah
Sumber : David 1997 Menurut Rangkuti 1997, tahap-tahap untuk mengidentifikasikan peubah-
peubah internal dan eksternal dalam matriks IFE dan EFE adalah: -
menentukan faktor-faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor strategis eksternal yang menjadi peluang dan ancaman kolom
1; -
memberikan bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut kolom 2; -
menghitung rating baik pada matrix IFE dan EFE untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor
guna mengidentifikasikan kekuatan utama, kelemahan utama, peluang dan ancaman berdasarkan nilai pengaruhnya kolom 3;
- mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan yang menunjukkan nilai pengaruh faktor kolom 4;
- menjumlahkan bobot skor pada kolom 4 untuk memperoleh total skor
pembobotan.
2. Diagram SWOT
Diagram SWOT Gambar 3.5 merupakan perpaduan antara perbandingan kekuatan dan kelemahan diwakili oleh garis horisontal dengan perbandingan
peluang dan ancaman diwakili oleh garis vartikal. Pada diagram tersebut kekuatan dan peluang diberi tanda positif, sedangkan kelemahan dan ancaman diberi tanda
negatif. Dengan menempatkan selisih nilai kekuatan S – kelemahan W pada sumbu x, dan menempatkan selisih nilai antara peluang O – ancaman T pada
sumbu y, maka koordinat x,y akan menepati salah satu sel dari diagram SWOT. Letak nilai S - W dan O - T dalam diagram SWOT akan menentukan arahan strategi
pengembangan kawasan. Setiap sel pada diagram SWOT memperlihatkan ciri yang berbeda, sehingga diperlukan strategi yang berbeda dalam penggunaannya. Dengan
diagram SWOT yang dibuat berdasarkan nilai pengaruh unsur SWOT akan dapat dirumuskan bentuk strategi yang tepat Pearce Robinson,1991.
Peluang O
Sel 3 Sel 1 Kelemahan W
Kekuatan S
Sel 4 Sel 2
Ancaman T
Gambar 3.5 Diagram SWOT
3. Matriks SWOT
Matriks SWOT Tabel 3.4 digunakan untuk menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi: SO, ST, WO dan WT, yaitu:
- Strategi SO adalah strategi yang dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. -
Strategi ST adalah strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. -
Strategi WO adalah strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada, dan
- Strategi WT adalah strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Rangkuti, 2000.
Tabel 3.4 Matriks SWOT Strengths S
Tentukan kekuatan internal
Weakness W
Tentukan kelemahan internal
Oppurtunities O
Tentukan peluang eksternal
Stretegi SO
Ciptakan strategi yang memanfaatkan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
Treatment T
Tentukan ancaman eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang memanfaatkan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman. Sumber : Rangkuti, 1997
3.4 Definisi Operasional
1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya. 2.
Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. 3.
Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
4. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses menentukan struktur ruang dan pola
ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. 5.
Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya. 6.
Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
7. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
8. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif danatau aspek fungsional.
9. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
10. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
11. Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
12. Evaluasi Lahan, merupakan proses penilaian potensi suatu lahan untuk
penggunaan-penggunaan spesifik yang dilakukan dengan cara cara tertentu, yang nantinya akan menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan
penggunaan lahan. 13.
Kesesuaian lahan adalah kecocokan lahan untuk penggunaan tertentu, sebagai contoh untuk irigasi, tambak, pertanian tanaman tahunan, atau pertanian tanaman
semusim . 14.
Pengembangan wilayah, merupakan upaya menata ruang dan memanfaatkan sumberdaya yang ada secara lebih optimal dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kawasan Penelitian
4.1.1 Letak Geografis dan Batas Kawasan
Lokasi penelitian terletak di sebelah timur Kawasan Perkotaan Takengon Kabupaten Aceh Tengah dan merupakan bagian hulu dari Daerah Aliran Sungai
DAS Peusangan. Secara administrasi dalam Kawasan Danau Laut Tawar terdapat 23 kampung yang berada dalam empat kecamatan, yaitu Kecamatan Bintang,
Kebayakan, Bebesen, dan Lut Tawar. Posisi astronomis kawasan studi berdasarkan transformasi Peta Jantop skala 1
: 50.000, berada pada posisi 965000BT - 970137BT dan 44005LU - 43385LU, dengan batas-batas kawasan sebagai berikut :
− Sebelah Utara
: hutan lindung.
− Sebelah Timur
: perkebunan dan sawah.
− Sebelah Selatan
: hutan lindung..
− Sebelah Barat
: Jalan Kabupaten Takengon - Kebayakan.
Peta kawasan penelitian ditampilkan pada Gambar 4.1. Secara eksisting di kawasan danau bagian barat dan timur terdapat kawasan
perkotaan yang berfungsi sebagai tempatpusat permukiman kota, pusat distribusi dan koleksi serta pusat pelayanan sosial ekonomi. Adapun luas kawasan studi berdasarkan