Kawasan Lindung TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Kawasan Lindung

Menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Strategi dan arahan kebijaksanaan pengembangan kawasan lindung tersebut meliputi langkah-langkah untuk memelihara dan mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup, sebagaimana yang diatur dalam PP No. 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pasal 6 ayat 1. Untuk memelihara dan mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud, dilakukan penetapan dan perlindungan terhadap kawasan lindung yang telah ditetapkan berdasarkan kriteria kawasan lindung. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, kawasan lindung meliputi: kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam, dan kawasan lindung lainnya. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa upaya pengelolaan dan pemanfaatan danau atau waduk meliputi tidak hanya pengelolaan dan pemanfaatan wilayah danauwaduk tersebut tapi juga memperhatikan kawasan sekitarnya. Menurut PP No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, kawasan sekitar danauwaduk ditetapkan sebagai kawasan yang masuk dalam kawasan perlindungan setempat. Kriteria kawasan lindung untuk kawasan sekitar danau juga telah ditetapkan dalam RTRW Nasional tersebut yaitu daratan sepanjang tepian danauwaduk yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danauwaduk antara 50-100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat PP No. 47 Tahun 1997, Pasal 34 Ayat 3. Penetapan kawasan sekitar danauwaduk dari berbagai usaha danatau kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian fungsi danauwaduk. Jadi, selain adanya kebijaksanaan pengelolaan, pemanfaatan dan pengamanaan waduk dan danau melalui peraturan perundang-undangan PP No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air serta PP No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai, kebijaksanaan tata ruang dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan PP No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dapat menjadi dasar kebijaksanaan dalam upaya menjaga pemanfaatan dan pengelolaan danau dan waduk yang tetap menjamin keberlanjutan dan kelestarian lingkungan di danau dan waduk serta kawasan sekitarnya.

2.3 Ekosistem Danau