keseimbangan lingkungan, sehingga nantinya dapat menurunkan nilai daya tarik kawasan Danau Laut Tawar secara keseluruhan.
4.4.4 Kawasan Reservat
Kawasan reservat di Danau Laut Tawar diperuntukkan bagi pelestarian ikan langka dan khas daerah tersebut, yakni ikan Depik Roshora leptosoma, yang kini
terancam punah dan harus segera dilindungi. Kawasan reservasi tersebut dialokasikan di Teluk One-one dan Kampung Mengaya yang berada di tepi Danau Laut Tawar.
Luas kawasan reservat di kawasan penelitian adalah sebesar 117,19 Ha atau 1,51 dari total luas kawasan.
4.5 Analisis Kawasan Budidaya
4.5.1 Kawasan Budidaya Pertanian
Kawasan budidaya pertanian meliputi kawasan untuk pengembangan persawahan, kawasan pengembangan perkebunan, kawasan pengembangan tegalan,
dan kawasan pengembangan Hutan Tanaman Industri.
4.5.1.1 Kawasan Pengembangan Persawahan
Kawasan pengembangan persawahan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman pangan lahan basah, yang pengairannya dapat diperoleh secara alamiah
maupun teknis. Di kawasan penelitian penduduk membudidayakan persawahan berupa sawah beririgasi alam, pada areal yang berlereng datar 0-3 hingga areal
bergelombang 9-15 yakni pada lembah dan perbukitan yang terdapat anak sungai dan alur-alur. Berdasarkan hasil penelitian, kawasan pengembangan persawahan
dalam kawasan penelitian seluas 782,57 Ha atau sebesar 10,05 dari total luas kawasan yang tersebar hampir di sekeliling Danau Laut Tawar dan di sepanjang
sungai dan alur pada daerah perbukitan kecuali di bagian utara kawasan.
4.5.1.2 Kawasan Pengembangan Tanaman Perkebunan
Kawasan pengembangan tanaman perkebunan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman tahunanperkebunan yang menghasilkan baik bahan
pangan maupun bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian, alokasi kawasan untuk pengembangan tanaman kerasperkebunan adalah yang terbesar dan terluas dari
semua jenis kawasan budidaya pertanian, yaitu seluas 1.058,73 Ha atau sebesar 13,60 yang menyebar di sekeliling kawasan penelitian. Jenis tanaman
tahunanperkebunan yang sesuai di kawasan penelitian adalah tanaman kopi robustaarabika yang selama ini telah menjadi tanaman favorit masyarakat
4.5.1.3 Kawasan Pengembangan Tegalan
Kawasan pengembangan tanaman tegalan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman pangan lahan kering seperti tanaman palawija,
hortikultura atau tanaman pangan lainnya. Pada umumnya penduduk membudidayakan tegalan pada lahan yang menempati areal berlereng lebih dari 15,
bahkan pada bagian puncak perbukitan yang berlereng di atas 40. Berdasarkan hasil penelitian, alokasi kawasan tanaman tegalan seluas 502,16 Ha atau sebesar 6,45
dari total luas kawasan penelitian yang menyebar di bagian timur, utara, dan tenggara dari kawasan penelitian.
4.5.1.4 Kawasan Pengembangan Hutan Tanaman Industri
Kawasan pengembangan hutan tanaman industri adalah berupa kawasan yang diperuntukan bagi usaha pengelolaan hutan yang bisa dibudidayakan dengan
syarat-syarat tertentu menurut kaidahnorma kelestarian lingkungan hutan. Alokasi kawasan untuk Hutan Tanaman Industri dalam kawasan penelitian seluas 895,20 Ha
11,50. Proporsi penyebarannya berada di sekeling Kawasan Danau Laut Tawar yang menempati lereng dan bukit. Kawasan Hutan Tanaman Industri juga berfungsi
sebagai daerah penyangga buffer bagi kawasan hutan lindung. Jenis tanaman yang sesuai di dalam kawasan ini adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat, seperti nangka, mangga, alpukat, dan lain-lain
4.5.2 Kawasan Budidaya Nonpertanian