Evaluasi Kesesuaian Lahan TINJAUAN PUSTAKA

bertambah di dasar danau, danau semakin mengecil dan mendangkal. Erosi pinggiran danau juga dapat menambah pengisian danau. Apabila kedalaman berkurang, maka air makin hangat dan tumbuhan mulai berakar. Kombinasi suhu yang tinggi dan kedangkalan danau menaikkan jumlah kehidupan di danau, produktifitas danau naik, maka terjadilah danau Eutrofik, Proses peningkatan produktifitas disebut eutrofikasi. Pada umumnya suatu danau menjadi eutrofik jika nilai padatan terlarut total melebihi 100 ppm. Sepanjang proses eutrofikasi jenis kehidupan hewan dan tumbuhan di dalam danau berubah, proses ini di percepat dengan adanya pencemaran Sastrawijaya, 1991.

2.4 Evaluasi Kesesuaian Lahan

Meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam penggunaan lahan memerlukan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan dalam pemanfaatan yang paling menguntungkan dari sumber daya alam yang terbatas dan melakukan tindakan konservasinya untuk penggunaan di masa mendatang. Beberapa permasalahan dalam usaha penataan penggunaan lahan di antaranya adalah kurangnya informasi tentang potensi lahan, kesesuaian penggunaan lahan dan tindakan pengelolaan yang diperlukan bagi setiap areal lahan yang yang dapat digunakan sebagai pegangan dalam pemanfaatan areal tersebut Sitorus, 1985. Evaluasi lahan merupakan bagian dari proses perencanaan tata guna tanah. Evaluasi kesesuaian lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe penggunaan lahan yang akan diterapkan dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan caca ini, maka akan diketahui potensi lahan atau kelas kesesuaiankemampuan lahan untuk jenis penggunaan lahan tersebut Hardjowigeno, 2001. Pada dasarnya evaluasi kesesuaian lahan memerlukan informasi yang menyangkut tiga aspek utama, yaitu lahan, pengguna lahan, dan aspek ekonomi. Keterangan tentang syarat-syarat kebutuhan ekologis dan teknik dari berbagai jenis penggunaan lahan diperoleh dari keterangan-keterangan agronomis, kehutanan dan disiplin ilmu lainnya yang sesuai. Manfaat yang mendasar dari evaluasi sumberdaya alam adalah untuk menilai kesesuaian bagi suatu penggunaan tertentu serta memprediksikan konsekuensi-konsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang akan digunakan Sitorus, 1985. Sistem evaluasi kesesuaian lahan memiliki beberapa ciri, yaitu: 1. sebagai suatu cara dalam menjadual permintaan pemakai; 2. sebagai suatu cara pengumpulan, penyimpanan, analisis, penyajian informasi lahan dan potensi penggunaannya; 3. sebagai suatu cara pemanggilan kembali dan manipulasi informasi. Pada umumnya si pengevaluasi lahan jarang yang ingin mengembangkan sistem sendiri yang sama sekali baru. Umumnya yang mereka lakukan adalah memilih dari sistem-sistem yang sudah ada tergantung dari kepentingan evaluasi yang akan dilakukan, dan kemudian memodifikasinya sesuai dengan keadaan setempat dan ketersediaan data Sitorus, 1985.

2.5 Analisis SWOT