Internal Factor Evaluation Matrix IFE dan External Factor Evaluation Diagram SWOT

3. Permukiman, terletak pada kemiringankelerengan 0 - 15, drainase baik sampai dengan agak baik dan kedalaman efektif tanah sangat dangkal 25 cm sampai dengan dangkal 25-50 cm. 4. Perkebunantanaman keras, kelerengan 40 , kedalaman tanah efektif 30 cm dan curah hujan 1500 mm per tahun 5. Tegalan, ketinggian 1000 meter, kelerengan 40, kedalaman efektif lapisan atas tanah 30 cm, dan curah hujan antara 1500 - 4000 mm per tahun;

3.3.4 Analisis Strategi Pengembangan Kawasan

Analisis strategi pengembangan kawasan menggunakan analisis SWOT Strength, Weakness, Oppurtunity, dan Treatment dengan tahap-tahap:

1. Internal Factor Evaluation Matrix IFE dan External Factor Evaluation

EFE Matrix Digunakan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal serta mengaplikasikannya menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang kemudian dilakukan pembobotan Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.. Tabel 3.2 Matrix Internal Factor Evaluation IFE Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor = Bobot x Rating Kekuatan 1. … 5. Kelemahan 1. … 5.. Jumlah Tabel 3.3 Matrix External Factor Evaluation EFE Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor = Bobot x Rating Peluang 1. … 5.. Ancaman 1. … 5. Jumlah Sumber : David 1997 Menurut Rangkuti 1997, tahap-tahap untuk mengidentifikasikan peubah- peubah internal dan eksternal dalam matriks IFE dan EFE adalah: - menentukan faktor-faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor strategis eksternal yang menjadi peluang dan ancaman kolom 1; - memberikan bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut kolom 2; - menghitung rating baik pada matrix IFE dan EFE untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor guna mengidentifikasikan kekuatan utama, kelemahan utama, peluang dan ancaman berdasarkan nilai pengaruhnya kolom 3; - mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan yang menunjukkan nilai pengaruh faktor kolom 4; - menjumlahkan bobot skor pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan.

2. Diagram SWOT

Diagram SWOT Gambar 3.5 merupakan perpaduan antara perbandingan kekuatan dan kelemahan diwakili oleh garis horisontal dengan perbandingan peluang dan ancaman diwakili oleh garis vartikal. Pada diagram tersebut kekuatan dan peluang diberi tanda positif, sedangkan kelemahan dan ancaman diberi tanda negatif. Dengan menempatkan selisih nilai kekuatan S – kelemahan W pada sumbu x, dan menempatkan selisih nilai antara peluang O – ancaman T pada sumbu y, maka koordinat x,y akan menepati salah satu sel dari diagram SWOT. Letak nilai S - W dan O - T dalam diagram SWOT akan menentukan arahan strategi pengembangan kawasan. Setiap sel pada diagram SWOT memperlihatkan ciri yang berbeda, sehingga diperlukan strategi yang berbeda dalam penggunaannya. Dengan diagram SWOT yang dibuat berdasarkan nilai pengaruh unsur SWOT akan dapat dirumuskan bentuk strategi yang tepat Pearce Robinson,1991. Peluang O Sel 3 Sel 1 Kelemahan W Kekuatan S Sel 4 Sel 2 Ancaman T Gambar 3.5 Diagram SWOT

3. Matriks SWOT