Diagram SWOT Ancaman T

Sumber: Hasil Analisis Keterangan: Nilai bobot didapat dari hasil rata-rata penjumlahan bobot 10 kuesioner lihat Tabel Lampiran Pembobotan. Skala rating: 0,21 – 0,27 = 4 outstanding 0,14 – 0,20 = 3 0,07 – 0,13 = 2 0,00 – 0,06 = 1 poor Tabel 4.10 menunjukkan bahwa peluang terbesar dari faktor eksternal kawasan adalah faktor pengembangan pariwisata sebagai sektor strategis dalam pengembangan perekonomian telah diakomodir oleh kebijakan dari berbagai tingkatan, baik di tingkat pemerintahan kabupaten, propinsi, maupun pusat dengan skor 0,90, dan peluang terkecil dari faktor eksternal kawasan adalah faktor sudah adanya kebijakan penetapan kawasan lindung dengan skor 0,51. Sementara itu skor tertinggi 1,02 untuk ancaman T dari faktor eksternal kawasan adalah faktor tekanan terhadap sumberdaya alam dan lingkungan kawasan dan skor terendah 0,48 untuk ancaman T dari faktor eksternal kawasan adalah faktor perubahan iklim makro yang mengakibatkan ketidakseimbangan cuac a .

4.7.2 Diagram SWOT

Dengan menempatkan selisih nilai skor kekuatan S = 3,73 – nilai skor kelemahan W = 3,47 pada sumbu x, yaitu 0,26 dan menempatkan selisih nilai skor antara peluang O = 3,64 – ancaman T = 3,50 pada sumbu y, yaitu 0,14 maka didapatkan koordinat x,y = 0,26 ; 0,14 akan menempati Sel 1 pada diagram SWOT Gambar 4.9. Berdasarkan hal tersebut, pengembangan wilayah di kawasan penelitian mempunyai situasi yang menguntungkan karena mempunyai kekuatan dan peluang. Pada kondisi ini diperlukan Support and Agressive Strategy. Menurut Rangkuti 2000, posisi pada Sel 1 harus menerapkan Strategi SO Strenght – Opportunity. Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Peluang O SEL 3 0,20 SEL 1 0,14

0.26 ; 0.14 0,10

Kelemahan W -0,20 0,10 0 0,10 0,20 0,26 Kekuatan S -0,10 SEL 4 SEL 2 -0,20 Ancaman T Gambar 4.8 Diagram SWOT 4.7.3 Matriks SWOT Selanjutnya dari hasil diagram SWOT didapatkan matriks SWOT yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana strategi pengembangan kawasan penelitian yang akan dilakukan. Strategi yang akan digunakan adalah Strategi SO Strenght – Opportunities, strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi SO Strenght – Opportunities yang akan diterapkan di Kawasan Danau Laut Tawar adalah: - Mempertahankan dan menjaga sumberdaya air di kawasan penelitian berdasarkan kebijakan penetapan kawasan lindung, - Meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan dan perikanan melalui intensifikasi lahan dengan adanya investasi dari pihak luar, sehingga dapat menjadi sektor basis; - Mengembangkan sektor pariwisata melalui penataan obyek-obyek wisata, penyediaan sarana dan prasarana wisata, dan menambah jenis-jenis kegiatan wisata untuk menambah daya tarik kunjungan wisatawan; - Mewujudkan Kota Takengon sebagai Kota Wisata dengan didukung oleh kebijakan pemerintah dan melalui kerja sama dengan investor untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung wisata kawasan; - Melakukan usaha konservasi species ikan langka Ikan Depik Roshora leptosoma dengan penzoningan kawasan reservat, sekaligus sebagai salah satu produk unggulan wisata;

4.8 Penataan Ruang Kawasan Danau Laut Tawar dalam Rangka