22
o. Bersikap ramah.
p. Mudah bergaul.
q. Dapat menimbulkan empati untuk mencapai kebersamaan mutual benefit.
r. Bersikap fleksibel, akomodatif, dan tidak merasa dirinya paling benar.
s. Dapat melepaskan masalah pekerjaan ataupun kehidupan di saat libur.
t. Mampu menahan dan mengendalikan diri.
Kepribadian tipe AB seperti kebanyakan orang mempunyai sebagian
karakteristik tipe A dan sebagian lagi tipe B. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman sehingga meningkatkan dirinya dalam upaya
berelaksasi. Kepribadian tipe AB mempunyai perilaku yang baik karena hal itu memungkinkan seseorang untuk mencapai sasaran, termotivasi dan produktif.
Selain itu seseorang dapat melakukan apapun yang dilakukan orang dengan tipe A tanpa harus merasa bermusuhan, agresif, tidak sabar atau merasa
terancam. Andrew Goliszek, 2005. Kepribadian tipe AB dapat mencapai setiap yang diinginkan sekaligus mempertahankan ketenangan diri dan bersikap
rileks adalah sesuatu hal yang dapat kita pelajari. 2 Kondisi kerja
1. Menurut Cooper 1983 sumber stres antara lain :
a. Lingkungan kerja : Kondisi kerja yang buruk berpotensi menyebabkan pekerja mudah sakit, mengalami stres, dan menurunkan produktivitas
23
kerja. Lingkungan yang kurang nyaman, misalnya panas, berisik, sirkulasi udara kurang, membuat peker muda menderita stres.
b. Overload : Overload dapat dibedakan menjadi kuantitatif dan kualitatif. Dikatakan overload secara kuantitatif, bila target kerja melebihi
kemampuan pekerja yang bersangkutan, akibatnya mudah lelah dan berada dalam keteganggan tinggi. Overload kualitatif, bila pekerja
memiliki tingkat kesulitan atau kerumitan yang tinggi. c. Deprivational stres : Istilah deprivational stres diperkenalkan oleh
George Every dan Daniel Girdano 1980, yaitu pekerjaan yang tidak lagi menantang atau menarik begi pekerja. Akibatnya timbul berbagai
keluhan seperti kebosanan, ketidakpuasan dan sebagainya. d. Pekerjaan berisiko tinggi: Adalah pekerjaan yang beresiko tinggi dan
berbahaya bagi keselamatan. 2. Charles, A dan Shanley F. 1997, dalam buku psikologi untuk perawat,
menemukan lima sumber stres dalam keperawatan, antara lain : a. Beban kerja berlebihan, misalnya merawat terlalu banyak pasien,
mengalami kesulitan dalam mempertahankan standar yang tinggi, merasa tidak mampu memberi dukungan yang dibutuhkan teman sekerja, dan
menghadapi keterbatasan tenaga. b. Kesulitan menjalin hubungan dengan staf lain, misalnya mengalami
konflik dengan teman sejawat, mengetahui orang lain tidak menghargai sumbangsih yang dilakukan, dan gagal membentuk tim kerja dengan staf.
24
c. Kesulitan dalam merawat pasien kritis, misalnya kesulitan menjalankan peralatan yang belum dikenal, mengelola prosedur atau tindakan baru,
dan bekerja dengan dokter yang menuntut jawaban dan tindakan cepat. d. Berurusan dengan pengobatanperawatan pasien, misalnya bekerja
dengan dokter yang tidam memahami kebutuhan sosial dan emosional pasien, terlibat dalam ketidak sepakatan pada program tidakan, merasa
tidak pasti sejauh mana harus memberi informasi pada pasien atau keluarga, dan merawat pasien sulit atau tidak bekerjasama.
e. Merawat pasien yang gagal untuk membaik, misalnya pasien lansia, pasien yang nyeri kronis, dan pasien yang meninggal selama merawat.
3. Davis dan Newstrom dalam Margiati, 1999, stres kerja disebabkan adanya tugas yang terlalu banyak. Banyaknya tugas tidak selalu menjadi penyebab
stres, akan menjadi sumber stres bila banyaknya tugas tidak sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia
bagi pekerja. Setiap pekerja mempunyai kemampuan normal menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian,
pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Dalam kondisi tertentu, terutama bagi perawat seringkali berhadapan dengan pekerjaan dengan waktu yang
terbatas, akibatnya, perawat dikerja waktu untuk menyelesaikan tugas. 5. Lesley Towner 2002, menyatakan setiap orang dimanapun mereka berada
dalam suatu organisasi, adalah suatu sumber stres bagi orang lain. Karena kita tidak bisa mengontrol sepenuhnya apa yang dilakukan orang lain, apa
25
yang mereka katakan, bagaimana mereka berperilaku, bagaimana mereka bereaksi. Kita semua bersifat individual, masing-masing bersifat uniq. Dan
semua orang memiliki rentang kendali yang terbatas pada hidup kita. 6. Caron Grainger 1994, menyatakan bahwa menghadapi kematian dan pasien
yang sekarat, bersikap baik pada orang yang mungkin tidak anda suakai, berbicara dengan kerabat yang menderita merupakan sumber stres kerja.
2.1.7. Stres dan Daya Tahan Tubuh.