50
1 Melayani seluruh pasien organik militer maupun sipil beserta keluarganya,
pasien pensiunanAskes dan pasien umum termasuk Askeskin. 2
Membaca buku rawatan dan melihat status, rencana tindakan yang ada pada papan rencana kegiatan sebelum dokter melaksanakan visite di ruangan.
3 Mendapingi dokter visite terhadap pasien untuk pemeriksaan selanjutnya
atau pemeriksaan penunjang seperti ; laboratorium, rontgen, EKG dan sebagainya.
4 Perawat melakukan pengecekan segala persiapan operasi yang berhubungan
dengan jenis dan indikasi tindakan operasi dan post operasi, perawat kembali menjemput pasien dari kamar operasi dan membaca instruksi yang
diberika oleh dokter yang melakukan tindakan operasi. 5
Memberikan obat-obatan terhadap pasien atas anjuran dokter. 6 Melakukan
tindakan personal higiene, pengendalian infeksi nosokomial,
penerapan asuhan keperawatan sampai pasien dapat disembuhkan atau tidak tertolong.
7 Menyelesaikan administrasi
bagi pasien yang akan pulang.
4.1.4. Karakteristik Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian adalah tenaga perawat yang bekerja di ruang rawat inap sebanyak 83 orang perawat. Jumlah tersebut tidak termasuk kepala ruangan
dan tenaga kerja sukarela yang bekerja di ruang rawat inap. Dengan karakteristik sebagai berikut :
1 Karakteristik berdasarkan Status Kepegawaian
Tabel 4.4. Distribusi Perawat Berdasarkan Status Kepegawaian.
Status Kepegawaian Pria
Wanita Jumlah
Militer 6 3
9 10,8
PNS 10 64
74 89,2
Jumlah 16 67
83 100,0
51
Dari tabel 4.4. di atas dapat diketahui tenaga perawat paling banyak adalah berstatus PNS yaitu sebanyak 74 orang 89,2 terdiri dari 64 perawat
wanita dan 10 perawat pria, sedang militer hanya 9 orang 10,8 terdiri dari 6 pria dan 3 wanita.
2 Karakteristik berdasarkan Latarbelakang Pendidikan.
Karakteristik berdasarkan latarbelakang pendidikan dengan distribusi sebagai mana tersebut pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Distribusi Perawat berdasarkan Latarbelakang Pendidikan
Pendidikan Jumlah orang
Jumlah SPK 32
38,6 D III AkperAkbid
48 57,8
S1 Keperawatan 3
3,6 Jumlah 83
100,0 Dari tabel 4.5. di atas dapat diketahui tenaga perawat paling banyak adalah
berpendidikan D III Kesehatan Akper Akbid yaitu sebanyak 48 orang 57,8 dan berpendidikan SPK 32 orang 38,6 serta jumlah perawat
berpendidikan S1 Keperawatan sebanyak 3 orang 3,6. 3
Karakteristik berdasarkan Usia. Karakteristik berdasarkan usia, menurut Fieldman 1996, orang dewasa
dibagi menjadi 3 fase yaitu Early Adulthood fase dewasa awal usia 20- 40 tahun, Middle age fase setengah baya usia 40-45 tahun, dan old age
dewasa lanjut usia 45 tahun Murbin Ani Cahyadi, 2006.
Tabel 4.6. Distribusi Perawat berdasarkan Usia
Usia perawat Jumlah orang
Jumlah 20-40 tahun
49 59,0
40-45 tahun 22
26,5 45 tahun
12 14,5
Jumlah 83 100,0
52
Dari tabel 4.6. di atas dapat diketahui tenaga perawat paling banyak pada usia 20-40 tahun sebanyak 49 orang 59,0 dan usia 40-45 tahun sebanyak
22 orang 26,5 serta jumlah yang terkecil adalah perawat berusia 45-60 tahun sebanyak 12 orang 14,5.
4 Karakteristik berdasarkan Masa Kerja.
Karakteristik berdasarkan masa kerja di ruang rawat inap tempat perawat bekerja saat ini dibagi menjadi tiga dengan distribusi sebagai mana tersebut
pada tabel 4.7. Masa kerja yang terlalu lama dapat menimbulkan kebosanan Asad, 2000.
Tabel 4.7. Distribusi Perawat Berdasarkan Masa Kerja
Masa kerja Jumlah orang
Jumlah 5 tahun
21 25,3 5 - 10 tahun
38 45,8 10 tahun
24 28,9 Jumlah 83
100,0 Dari tabel 4.7. di atas diketahui tenaga perawat di ruang rawat inap yang
memiliki masa kerja 5-10 tahun sebanyak 38 orang 45,8 dan masa kerja 10 tahun sebanyak 24 orang 28,9 serta masa kerja 5 tahun sebanyak
21 orang 25,3. 5
Karakteristik berdasarkan Tipe Kepribadian. Karakteristik berdasarkan tipe kepribadian perawat di setiap ruang rawat
inap, dibagi menjadi tiga tipe kepribadian yaitu tipe A, tipe AB dan tipe B Andrew Goliszek, 2005, untuk menentukan kategori tipe kepribadian
digunakan skala interval dengan pengukuran data pada sebaran distribusi normal.
53
Hasil perhitungan skor tipe kepribadian diperoleh ∑x =6717, mean
μ = 80,93 dan standart deviasi
σ = 13,550. Dengan persamaan x = μ + σ, maka diperoleh skala interval distribusi normal untuk tipe kepribadian
sebagai berikut :
67,38 80,93 94,48 Gambar 4.1. Skala interval tipe kepribadian pada distribusi normal
Dari perhitungan diatas diperoleh distribusi tipe kepribadian di ruang rawat inap Rumkit Tk II Putri Hijau Medan sebagaimana tersebut pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Distribusi Perawat Berdasarkan Tipe Kepribadian
Kepribadian Jumlah orang
Jumlah Tipe B
7 8,4
Tipe AB 59
71,1 Tipe A
17 20,5
Jumlah 83 100,0
Dari tabel 4.8. di atas dapat diketahui tenaga perawat paling banyak dengan kepribadian Tipe AB sebanyak 59 orang 71,1, dan perawat dengan
kepribadian Tipe A sebanyak 17 orang 20,5 serta perawat dengan kepribadian Tipe B sebanyak 7 orang 8,4.
6 Karakteristik berdasarkan Beban Kerja.
Karakteristik beban kerja perawat di setiap ruang rawat inap dibagi menjadi tiga kategori yaitu ringan, sedang dan berat untuk menentukan kategori
tipe AB tipe A
tipe B
54
beban kerja digunakan skala interval dengan pengukuran data pada sebaran didistribusi normal.
Hasil perhitungan skor beban kerja diperoleh ∑x =2149,
μ = 25,89 dan σ = 7,441. Dengan persamaan x =
μ + σ, maka diperoleh skala interval distribusi normal untuk beban kerja sebagai berikut :
18,449 25,89 33,331 Gambar 4.2. Skala interval beban kerja pada distribusi normal
Dari perhitungan diatas diperoleh distribusi beban kerja di ruang rawat inap Rumkit Tk II Putri Hijau Medan sebagaimana tersebut pada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Distribusi Perawat Berdasarkan Beban Kerja
Beban Kerja Jumlah orang
Jumlah Ringan 15
18,1 Sedang 53
63,9 Berat 15
18,1 Jumlah 83
100,0 Dari tabel 4.9. di atas dapat diketahui bahwa beban kerja yang paling
banyak terdapat pada kategori sedang yaitu 53 orang 63,9 dan kategori ringan dan berat masing-masing 15 orang 18,1.
. Sedang
Berat Ringan
55
7 Karakteristik berdasarkan Kondisi Kerja.
Kondisi kerja perawat di setiap ruang rawat inap dibagi menjadi tiga kategori yaitu tidak menyenangkan, kurang menyenangkan dan
menyenangkan, untuk menentukan kategori kondisi kerja digunakan skala interval dengan pengukuran data pada sebaran didistribusi normal.
Hasil perhitungan skor kondisi kerja diperoleh ∑x =2875,
μ = 34,64 dan σ = 9,181. Dengan persamaan x =
μ + σ, maka diperoleh skala interval distribusi normal untuk kondisi kerja sebagai berikut :
25,459 34,64 43,821 Gambar 4.3. Skala interval kondisi kerja pada distribusi normal
Dari perhitungan diatas diperoleh distribusi kondisi kerja di ruang rawat inap Rumkit Tk II Putri Hijau Medan sebagaimana tersebut pada tabel 4.10.
Tabel 4.10. Distribusi Perawat Berdasarkan Kondisi Kerja
Kondisi Kerja Jumlah orang
Jumlah Menyenangkan 21
25,3 Kurang Menyenangkan
55 66,3
Tidak Menyenangkan 7
8,4 Jumlah 83
100,0 Dari tabel 4.10. di atas dapat diketahui bahwa kondisi kerja paling banyak
pada kategori kurang menyenangkan 55 orang 66,3 dan kategori menyenangkan 21 orang 25,3 serta kategori tidak menyenangkan 7
orang 8,4. Kurang
Menyenangkan Menyenangkan
Tidak menyenangkan
56
8 Karakteristik berdasarkan Stres Kerja.
Karakteristik berdasarkan stres kerja perawat di ruang rawat inap dibagi menjadi tiga fase yaitu reaksi tanda waspada, fase resistensi dan fase
kelelahan Hans Selye, 1974, untuk menentukan kategori stres kerja digunakan skala interval dengan pengukuran data pada sebaran didistribusi
normal. Hasil perhitungan skor stres kerja diperoleh ∑x =8573,
μ = 103,29 dan
σ = 21,061. Dengan persamaan x = μ + σ, maka diperoleh skala interval distribusi normal untuk stres kerja sebagai berikut :
82,229 103,29 124,351 Gambar 4.4. Skala interval stres kerja pada distribusi normal
Dari perhitungan diatas diperoleh distribusi stres kerja di ruang rawat inap Rumkit Tk II Putri Hijau Medan sebagaimana tersebut pada tabel 4.11.
Tabel 4.11. Distribusi Perawat Berdasarkan Stres Kerja
Stres Kerja Jumlah orang
Jumlah Reaksi Tanda Waspada
18 21,7
Fase Resistensi 52
62,7 Fase Kelelahan
13 15,7
Jumlah 83 100,0
Dari tabel 4.11. di atas dapat diketahui bahwa stres kerja paling banyak terdapat pada fase resistensi 52 orang 62,7, dan reaksi tanda waspada 18
orang 21,7 serta fase kelelahan 13 orang 15,7. Fase resistensi
Fase kelelahan Reaksi tanda waspada
57
4.2. Hasil Analisa