67
perubahan perilaku terutama bila stres terjadi berkepanjangan. Perubahan ini meliputi penurunan minat dan aktivitas penurunan energi, tidak masukterlambat,
cenderung mengepreksikan pandangan sinis pada pasien atau teman kerja cenderung melemahkan tanggung jawab terhadap kekurangan pada orang lain,
serta mengalami gangguan tidur Charles Abraham Eamon Shanly, 1996.
4.3.2. Hubungan Tipe Kepribadian Beban kerja dan Kondisi kerja terhadap Stres Kerja Perawat.
Hasil Analisa Regresi pada =0,05 untuk 3 prediktor tipe kepribadian, beban dan kondisi keja menunjukkan regresi sebgai berikut :
Y= 0,391 + 0,241.X
1
+ 0,174. X
2
+ 0,376.X
3
Dari persamaan ini berarti stres kerja akan naik bila variabel prediktor ada yang naik dan sebaliknya. Setelah dicari harga R
2
diketahui besarnya sumbangsih variabel X terhadap persamaan regresi diatas yaitu variabel X
3
kondisi kerja sebesar 0,114 , variabel X
1
tipe kepribadian sebesar 0,106 dan variabel X
2
beban kerja sebesar 0,041. Hubungan tipe kepribadian dengan stres kerja menggambarkan bawah 10,6 dari
tipe kepribadian memberikan pengaruh terhadap terjadinya stres kerja terutama pada tipe kepribadian A, karena tipe ini memiliki perilaku dan sikap mental
dengan ciri-ciri yang rentan terhadap stres Dadang Hawari, 2001. Hubungan beban kerja dengan stres kerja menggambarkan bawah 4,10
dari beban kerja memberikan pengaruh terhadap terjadinya stres kerja. Beban kerja yang tidak sesuai baik dari kuantitas atau kualitas perawat dapat
menimbulkan stres. Karena bila beban terlalu banyak akan terjadi kelelahan dan
68
bila beban terlalu sedikit akan timbul kebosanan, ketidak puasan. Antara kelelahan dan kebosanan keduanya merupakan sumber pencetus stres Cooper
1983. Hubungan kondisi kerja dengan stres kerja menggambarkan bawah 11,4
dari kondisi kerja memberikan pengaruh terhadap terjadinya stres kerja. Bila kondisi kerja semakin kurang nyaman maka akan menimbulkan semakin tinggi
pula stres, demikian pula sebaliknya semakin baik kondisi maka semakin ideal tingkat stres yang dialami.
Kondisi kerja yang kurang baik dapat menimbulkan gangguan dan ancaman, dalam kondisi kerja seperti ini akan menyebabkan perawat menjadi
pelupa, lebih banyak kesalahan dalam aktivitas dan penurunana kemampuan dalam membuat rencana Fortana, 1984 yang dikutif oleh Charles Abraham 1996
Perubahan kondisi kerja akan menimbulkan reaksi pekerja untuk dapat menyesuaikan diri dalam kondisi yang ada. Apabila pekeja kurang mampu
beradaptasi dengen kondisi kerja yang ada maka akan cenderung mengalami stres kerja Anoraga, 2001.
4.3.3. Perbedaan Tipe Kepribadian, Beban Kerja, Kondisi Kerja dan Stres Kerja Perwat Pada Klasifikasi Pasien di Ruang Rawat Inap.
Dari hasil uji ANOVA satu jalur terhadap tipe kepribadian, beban kerja, kondisi kerja dan stres kerja pada klasifikasi pasien di ruang rawat inap
memberikan hasil H diterima, yang berarti belum terdapat perbedaan yang
bermakna antara tipe kepribadian, beban kerja, kondisi kerja dan stres kerja pada klasifikasi ruang rawat inap.
69
Ha ini menggambarkan bahwa penerapan klasifikasi pasien diruang rawat inap sudah cukup baik terhadap beban kerja, kondisi dan stres kerja, walaupun
dalam kenyataan ada perbedaan namun secara statistik belum menunjukkan tingkat kebermaknaan.
4.3.4. Perbedaan Tipe kepribadian, Beban Kerja dan Kondisi Kerja Pada Stres Kerja Perawat.