57
4.2. Hasil Analisa
Dalam penelitian ini dilakukan analisa dengan menggunakan Regresi untuk mengetahui kuatnya hubungan Tipe kepribadian, Beban kerja dan Kondisi Kerja
terhadap Stres kerja hipotesis 1,2,3. Untuk mengetahui perbedaan Kondisi kerja, Beban Kerja dan Stres kerja pada klasifikasi ruangan dilakukan dengan
analisa Anova satu jalur hipotesis 4. Dan untuk mengetahui perbedaan tipe kepribadian, beban kerja dan kondisi kerja terhadap terjadinya stres kerja perawat
dengan analisa Anova satu jalur hipotesis 5.
4.2.1. Karakteristik Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap.
Karakteristik tenaga perawat di ruang rawat inap dapat dilihat pada tabel 4.12 yang menggambarkan tentang karakteristik tipe kepribadian, beban, kondisi
dan stres kerja perawat di ruang rawat inap Rumkit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB.
Tabel 4.12. Karakteristik Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap. Tipe
Kepribadian
Beban Kerja
Kondisi Kerja
Stres Kerja Ruang
Jum lah
B AB
A R S B T
K M
W R K I 9
1 6
2 2 4 3 1
7 1
1 8 0 II 8
1 4
3 0 7 1 3
4 1
0 7 1 III 7 0
7 0 6 1 0
7
1 4 2 IV 9 0
7 2
2 5 2 0 9
2 4 3 VI 6 0
5 1
0 5 1 3 3
2 4 0 VII 10 0
7 3
2 5 3 2 4
4
0 7 3 VIII 9 1
6 2
3 3 3 3 6
1 6 2 X 8
6 2
1 7 0 4 3
1 3 3 2
XI 9 3 4
2 5 4 0 3
6 4 5 0
XII 8 1 7
0 7 1 2 6
4 4 0
Total 83 7 59
17 15 53 15 21
55 7
18 52 13 Dari tabel 4.12. di atas dapat diketahui karakteristik tenaga perawat dalam ruang
rawat inap menggambarkan sebagai berikut :
58
1 Tipe kepribadian terlihat bahwa tidak terdapat perawat dengan tipe kepribadian B pada ruang III, IV, VI , VII dan X, dan tidak terdapat perawat
tipe kepribadian A pada ruang III dan XII, serta jumlah yang paling banyak adalah tipe kepribadian AB yaitu 59 orang dan pada ruang III 100
perawatnya dengan kepribadian tipe AB. 2 Beban kerja terlihat bahwa tidak terdapat perawat yang mengalami beban
kerja ringan R pada ruang II, III, VI dan XII, dan tidak terdapat perawat yang mengalami beban kerja berat B pada ruang X dan XI, serta jumlah
yang paling banyak perawat dengan beban kerja sedang S yaitu 53 orang, dan pada ruang II, X dan XII 87,5 perawatnya dengan beban kerja sedang.
3 Kondisi kerja terlihat bahwa tidak terdapat perawat yang mengalami tidak menyenangkan T pada ruang III, dan IV, dan tidak terdapat perawat pada
kondisi kerja menyenangkan M pada ruang III, IV, VI, VIII, X dan XII, serta jumlah yang paling banyak perawat dengan kondisi kerja kurang
menyenangkan K yaitu 55 orang, dan pada ruang III dan IV 100 perawatnya mengalami kondisi kerja kurang menyenangkan.
4 Stres kerja terlihat bahwa tidak terdapat perawat yang stres kerja pada reaksi tanda waspada W pada ruang II, dan VII, dan tidak terdapat perawat pada
stres kerja fase kelelahan K pada ruang I, VI, XI dan XII, serta jumlah yang paling banyak perawat mengalami stres kerja pada fase resistensi R yaitu 52
orang, dan pada ruang I 88,9 perawatnya mengalami stres kerja fase resistensi.
59
4.2.2. Hubungan Tipe Kepribadian, Kondisi Kerja dan Beban Kerja terhadap Stres Kerja Perawat.