No Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian modal.
profitability, liquidity, growth,
size, dan business risk berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap
struktur modal. Sumber : Hasil olahan Penulis, 2015.
2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui
dalam suatu masalalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Pada penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah
pertumbuhan penjualan X
1
, likuiditas X
2
, profitabilitas X
3
, dan working capital X
4
. Sedangkan variabel dependennya adalah struktur modal Y. Pertumbuhan Penjualan adalah hasil perbandingan antara selisih penjualan
tahun berjalan dan penjualan di tahun sebelumnya dengan penjualan di tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan perusahaan dapat dilihat dari pertambahan
volume dan peningkatan harga khususnya dalam hal penjualan karena penjualan merupakan aktivitas yang umumnya dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan yaitu tingkat laba yang diharapkan. Apabila nilai perbandingannya semakin besar, maka dapat dikatakan bahwa tingkat
pertumbuhan penjualan semakin baik. Menurut teori Pecking Order, perusahaan
dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi cenderung menggunakan dana eksternal apabila dana internal tidak cukup untuk mendanai pertumbuhan
penjualannya. Sebaliknya, jika tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan rendah, maka perusahaan hanya menggunakan dana internal untuk mendanai pertumbuhan
penjualan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi akan membutuhkan lebih banyak investasi pada berbagai elemen aset, baik aset
tetap maupun aset lancar. Pihak manajemen perlu mempertimbangkan sumber pendanaan yang tepat bagi pembelanjaan aset tersebut. Perusahaan yang memiliki
pertumbuhan penjualan yang tinggi akan mampu memenuhi kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut membelanjai asetnya dengan hutang.
Likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek yang telah jatuh tempo.
Perusahaan yang dapat segera mengembalikan utang-utangnya akan mendapat kepercayaan dari kreditur untuk menerbitkan utang dalam jumlah yang besar,
dengan peningkatan proporsi utang yang lebih besar dari pada modal sendiri dan menunjukkan nilai debt to equity ratio semakin besar atau sebaliknya.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau memperoleh laba. Jika dihubungkan dengan struktur modal,
profitabilitas merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh dari ekuitas yang ditanamkan dalam perusahaan memberikan pengaruh terhadap struktur modal
perusahaan. Jadi, semakin tinggi profitabilitas semakin banyak laba yang ditahan sehingga struktur modal semakin rendah.
Net Working Capital adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar yang mana aset tersebut diharapkan bisa dikonversi menjadi kas dalam waktu satu
tahun atau kurang dari satu tahun. Kenaikan working capital menunjukkan bahwa aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan mampu menutupi hutang lancar
perusahaan. Aktiva lancar yang mampu menutupi hutang lancar perusahaan mengakibatkan resiko ketidakmampuan perusahaan melunasi kewajiban tepat
waktu rasio likuiditas menjadi lebih rendah. Hal ini menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha di
masa mendatang sehingga dapat mempengaruhi struktur modal. Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka konseptual penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut :
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Hasil olahan Penulis, 2015.
Pertumbuhan Penjualan X
1
Likuiditas X
2
Struktur Modal Y Profitabilitas X
3
Working Capital X
4
2.6 Hipotesis Penelitian