kadar risiko aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, besarnya suatu perusahaan.
Sedangkan, menurut Weston dan Brigham 1994:174 ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, antara lain : stabilitas penjualan,
struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sifat manajemen, sikap kreditur dan konsultan, kondisi pasar,
kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah pertumbuhan
penjualan, likuiditas, profitabilitas, dan working capital sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal.
2.2.1 Pertumbuhan Penjualan
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi, cenderung menggunakan sumber dana eksternal berupa utang yang
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang pertumbuhan penjualannya rendah Brigham dan Houston, 2001:39.
Menurut Kesuma 2009 dalam Azizah, Clarensia, dan Rahayu 2013:77 pertumbuhan penjualan growth of sales adalah kenaikan jumlah
penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Menurut Teori Pecking Order, perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi
cenderung menggunakan dana eksternal apabila dana internal tidak cukup untuk mendanai pertumbuhan penjualannya. Sebaliknya, jika tingkat
pertumbuhan penjualan perusahaan rendah, maka perusahaan hanya
menggunakan dana internal untuk mendanai pertumbuhan penjualan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi akan
membutuhkan lebih banyak investasi pada berbagai elemen aset, baik aset tetap maupun aset lancar. Pihak manajemen perlu mempertimbangkan sumber
pendanaan yang tepat bagi pembelanjaan aset tersebut. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan yang tinggi akan mampu memenuhi
kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut membelanjai asetnya dengan hutang.
2.2.2 Likuiditas
Likuiditas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi Riyanto, 1997:25.
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar. Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh aktiva lancar perusahaan
digunakan untuk melunasi utang kewajiban lancar yang akan jatuh tempo atau segera dibayar. Menurut teori pecking order, perusahaan yang nilai
likuiditasnya tinggi lebih memilih pendanaannya dengan menggunakan dana internal. Tingginya nilai likuiditas perusahaan membuat perusahaan tersebut
memiliki kelebihan dana, sehingga perusahaan akan melunasi hutang lancarnya. Sehingga lunasnya hutang lancar akan menurunkan tingkat hutang
perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan yang memiliki kemampuan untuk
melunasi hutang jangka pendeknya, berarti perusahaan tersebut dalam kondisi yang sehat.
2.2.3 Profitabilitas