BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Struktur modal dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsep teori yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal harus
diimplementasikan agar dapat diperoleh apakah terdapat penyimpangan dalam ukuran yang wajar ataukah tidak wajar.
2.1.1 Definisi Struktur Modal
Menurut Sudana 2011:143 “struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan
perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri”. Menurut Brealey, dkk 2007:4 “struktur modal adalah bauran
pendanaan utang jangka panjang dan ekuitas”. Menurut Martono dan Agus 2001 “struktur modal adalah
perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal
sendiri”. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri
berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih
mengalami kekurangan defisit, maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yaitu dari hutang debt
financing. Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien.
Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai
struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapatmeminimalkan biaya
penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan Martono dan Agus, 2001:239.
Menurut Brigham dan Houston 2001:6 terdapat empat faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal, antara lain :
a. Risiko bisnis
Tingkat risiko yang terdapat dalam operasi perusahaan apabila tidak menggunakan utang. Semakin besar risiko bisnis perusahaan, semakin
rendah rasio utang yang optimal.
b. Posisi pajak perusahaan
Alasan utama menggunakan utang adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam penghitungan pajak, sehingga menurunkan biaya
utang yang sesungguhnya.
c. Fleksibilitas keuangan
Kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam keadaan yang memburuk. Para manajer dana perusahaan
mengetahui bahwa penyedia modal yang mantap diperlukan untuk operasi yang stabil, dan merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan jangka panjang.
d. Konservatisme atau agresivitas manajemen
Sebagian manajemen lebih agresif dari yang lain, sehingga sebagian perusahaan lebih cenderung menggunakan utang untuk meningkatkan
laba. Faktor ini tidak mempengaruhi struktur modal yang optimal atau yang memaksimalkan nilai, tetapi akan mempengaruhi struktur modal
yang ditargetkan atauyang telah ditetapkan manajer.
2.1.2 Teori Struktur Modal