Simplisia dan Ekstrak Metode Ekstraksi

7 radang, pegal linu, asma, wasir, tuberkulosis, lepra, demam dan penambah selera makan BPOM RI, 2010.

2.2 Simplisia dan Ekstrak

Simplisia ialah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi 3 yaitu : a. Simplisia nabati ialah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni. b. Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat- zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat murni. c. Simplisia pelikan mineral ialah simplisia yang berupa bahan pelikan mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Ditjen POM, 1995.

2.3 Metode Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses penyarian senyawa kimia yang terdapat di dalam bahan alam atau berasal dari dalam sel dengan menggunakan pelarut dan Universitas Sumatera Utara 8 metode yang tepat. Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut, dibedakan menjadi: a. Cara dingin Metode ekstraksi cara dingin dibedakan menjadi : i. Maserasi Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar. ii. Pekolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna exhaustive extraction yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. b. Cara panas Metode ekstraksi dengan cara panas dibedakan menjadi : i. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan debgan adanya pendingin balik. ii. Soxhlet Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik. iii. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada suhu - Universitas Sumatera Utara 9 yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40 - 50 o C. iv. Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96 - 98 o C selama waktu tertentu 15-20 menit . v. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥ 30 menit dan suhu - sampai titik didih air Depkes RI, 2000.

2.4 Asam Urat