17 digunakan adalah daun pegagan hijau dan segar yang diambil di halaman Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara . 3.4.2 Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Bogor.
3.4.3 Pembuatan simplisia
Pembuatan simplisia dilakukan dengan cara daun pegagan yang telah dikumpulkan, dibersihkan dari pengotor, lalu dicuci bersih dengan air sampai
bersih dan ditiriskan. Selanjutnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan terlebih dahulu, lalu dikeringkan di dalam lemari pengering sampai simplisia rapuh
ketika diremas. Selanjutnya diblender sampai menjadi serbuk dan disimpan dalam wadah tertutup rapat.
3.5 Pemeriksaan karakteristik simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu
tidak larut asam, penetapan kadar sari larut dalam air, dan penetapan kadar sari
larut dalam etanol. 3.5.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan pada daun pegagan segar meliputi pemeriksaan bentuk dan warna.
3.5.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia daun pegagan. Caranya, yaitu pada kaca objek ditetesi dengan kloral hidrat, kemudian
Universitas Sumatera Utara
18 ditambahkan sedikit serbuk simplisia daun pegagan dan ditutup dengan kaca
penutup, selanjutnya dilihat di bawah mikroskop.
3.5.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, pendingin, tabung
penyambung dan tabung penerima. Cara penetapannya yaitu:
Pada labu bulat dimasukkan 200 ml toluena dan 2 ml air suling, didestilasi selama 2 jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian
volume air di dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Kemudian kedalam labu yang berisi toluen jenuh tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia
daun pegagan yang telah ditimbang saksama, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mulai mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes
per detik hingga sebagian air tersuling. Kemudian kecepatan dinaikkan hingga 4 tetes per detik. Kemudian setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin
dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah
sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang
diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen Depkes RI, 1995.
3.5.4 Penetapan kadar sari larut dalam air