Pembuatan Larutan Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Pegagan Sediaan uji Pengujian efek antihiperurisemia

22 terlindung dari cahaya matahari sambil diaduk, kemudian disaring dan ampas dimaserasi kembali dengan etanol 70 secukupnya hingga diperoleh 100 bagian. Maserat yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator pada temperatur ± 40 o C sampai diperoleh ekstrak kental. 3.8 Prosedur Uji Efek Penurunan Kadar Asam Urat 3.8.1 Pembuatan CMC Na 1 sebagai kontrol negatif Pembuatan suspensi CMC Na 1 dilakukan dengan cara berikut : sebanyak 1 gram CMC Na ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi air suling panas sebanyak 20 ml, didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh massa yang transparan, digerus hingga berbentuk gel dan diencerkan dengan sedikit air suling, kemudian dituang ke dalam labu tentukur 100 ml, ditambah air suling sampai batas tanda. 3.8.2 Pembuatan suspensi allopurinol sebagai kontrol positif Konsentrasi suspensi allopurinol yang dibuat adalah 0,1 dengan cara sebagai berikut: ditimbang tablet allopurinol satu persatu sebanyak 20 tablet dan ditimbang berat 20 tablet, selanjutnya diserbukkan, kemudian ditimbang allopurinol yang telah diserbukkan setara dengan berat 25 mg allopurinol, kemudian dimasukkan dalam lumpang, ditambahkan sedikit CMC Na 1 , digerus homogen, dimasukkan ke dalam labu tentukur, kemudian dicukupkan dengan CMC Na 1 sampai 25 ml.

3.8.3 Pembuatan Larutan

Potassium Oxonate LPO 150 mg25 ml Pembuatan LPO dilakukan dengan cara sebagai berikut : ditimbang serbuk- potassium oxonate sebanyak 150 mg kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, ditambahkan aqua pro injeksi sampai batas tanda. Universitas Sumatera Utara 23

3.8.4 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Pegagan Sediaan uji

Konsentrasi ekstrak yang dibuat adalah 2 , 4 dan 6 . Pembuatannya dilakukan dengan cara sebagai berikut : ekstrak ditimbang masing-masing sebanyak 200 mg, 400 mg dan 600 mg, dimasukkan masing-masing ke dalam lumpang, gerus hingga homogen ditambahkan sedikit CMC Na 1 , selanjutnya dimasukkan masing-masing ke dalam labu tentukur, kemudian masing-masing konsentrasi di cukupkan dengan CMC Na 1 sampai 10 ml. 3.8.5 Penyiapan hewan percobaan Hewan yang digunakan adalah mencit jantan dengan berat 20 - 30 g, jumlah 25 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif dan kelompok uji yang terdiri dari 3 dosis 200 mgkg BB, 400 mgkg BB dan 600 mgkg BB dan setiap kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor mencit. Sebelum digunakan sebagai hewan percobaan, semua mencit dipelihara terlebih dahulu selama kurang lebih dua minggu untuk penyesuaian lingkungan, kemudian dipuasakan selama 18 jam sebelum digunakan.

3.8.6 Pengujian efek antihiperurisemia

Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor hewan percobaan. Kelompok tersebut adalah: Kelompok I : diberikan CMC Na dosis 1 BB Kelompok II : diberikan suspensi allopurinol dosis 10 mgkg BB Kelompok III : diberikan suspensi EEDP dosis 200 mgkg BB Kelompok IV : diberikan suspensi EEDP dosis 400 mgkg BB Kelompok V : diberikan suspensi EEDP dosis 600 mgkg BB Universitas Sumatera Utara 24 Masing-masing kelompok diukur kadar asam urat puasa. Kemudian disuntikkan penginduksi asam urat yaitu potassium oxonate secara intraperitonial i.p, setelah 1 jam kemudian, diukur kembali kadar asam urat pada masing-masing tiap kelompok perlakuan kadar asam urat terinduksi, selanjutnya 1 jam berikutnya diberikan sediaan uji secara per oral, lalu diukur kembali kadar asam uratnya setelah diberikan perlakuan setiap 1 jam selama 4 jam pengamatan. Dicatat hasil pengukuran masing-masing kelompok perlakuan Watanabe, dkk., 2006; Muhtadi, dkk., 2012; Simamarta, dkk., 2012; Kristiani, dkk., 2013. Selanjutnya dihitung persen penurunan kadar asam urat KUA dengan rumus sebagai berikut. penurunan kadar asam urat = Keterangan : a = kadar asam urat terinduksi b= kadar asam urat pada waktu pengamatan jam ke-n

3.9 Analisis data