Pengujian Hipotesi I Pengujian Hipotesis 2 Pengujian Hipotesis 3 Pengujian Hipotesis 4

63 6. Manajemen laba mempunyai t hitung 0,922 dan t tabel 1,662 . nilai t hitung t tabel . hal ini H0 diterima maka manajemen laba tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. KK= 0,060- 0,047KD- 0,021KI+ 0,002UDK- 0,005PDKIn- 0,013KA+ 0,008ML+0,765

4.4 Pengujian Hipotesis dan Hasil Penelitian

4.4.1 Pengujian Hipotesi I

Penerapan good corporate governance kepemilikan direksi,kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen,komite audit berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap manajemen laba Hal ini ini dapat dilihat dari test uji parsial , semua variabel mempunyai t hitung t tabel , maka dari masing variabel bebas tidak ada pengaruh parsial terhadap manajemen laba. Secara simultan variabel bebas mempunyai F hitung F tabel , maka dapat dikatakan variabel bebas tidak ada pengaruh simultan terhadap manajemen laba. Hipotesis 1= Penerapan good corporate governance kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, komite audit tidak ada berpengaruh secara 64 simultan maupun parsial terhadap manajemen laba.

4.4.2 Pengujian Hipotesis 2

Penerapan good corporate governance kepemilikan direksi,kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen,komite audit berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap kinerja keuangan Hal ini ini dapat dilihat dari test uji parsial, hanya variabel ukuran dewan komisaris yag mempunyai t hitung t tabel , maka dapat dikatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengarh secara parsial terhadap kinerja keuangan. Secara simultan variabel bebas mempunyai F hitung F tabel , maka dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh simultan terhadap kinerja keuangan. Hipotesis 2= Penerapan good corporate governance kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, komite audit berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan. Namun secara parsial hanya Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja keuangan. 65

4.4.3 Pengujian Hipotesis 3

Pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan Hal ini ini dapat dilihat dari test uji parsial, manajemen laba mempunyai nilai t hitung t tabel , maka dapat dikatakan bahwa manajemen laba tidak ada berpengaruh terhadap kinerja keuangan Hipotesis 3= Manajemen Laba tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

4.4.4 Pengujian Hipotesis 4

Penerapan good corporate governance kepemilikan direksi,kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen,komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan manajemen laba sebagai intervening. -0,079 Gambar 4.3 Uji Intervening -0,047 -0,021 -0,042 -0,006 0,008 -0,005 -0,013 -0,138 0,037 KD, X1 KI,X2 UDK,X KA, X5 PDKIn X4 ML X6 KK Y2 66 KD= p2xp3 -0,042 x 0,008= -0,000336 dan p1=-0,047, maka p2xp3p1 KI= p2xp3 -0,079x0,008= -0,000632 dan p1=-0,021, maka p2xp3p1 UDK=p2xp3 -0,006x0,008= -0,000048 dan p1=0,002, maka p2xp3p1 PDKIn= p2xp3 -0,138x0,008= -0,0011 dan p1=-0,005, maka p2xp3p1 KA= p2xp3 0,037x0,008= 0,0002 dan p1= -0,013, maka p2xp3p1 Keterangan: P2 = variabel independen terhadap intervening P3= variabel intervening terhadap variabel dependen P1= variabel independen terhadap variabel dependen. Maka hasil analisis jalur menunjukan bahwa hanya kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen yang berpengaruh langsung terhadap kinerja keuangan dan komite audit dapat berpengaruh tidak langsung ke kinerja keuangan dengan manajemen laba sebagai intervening. Dari hasil perhitungan diatas maka managemen laba hanya berfungsi sebagai variabel intervening antara proporsi dewan komite audit terhadap kinerja keuangan. Hipotesis 4= Manajemen laba hanya berfungsi sebagai variabel intervening pada variabel bebas komite audit serta berpengaruh signifikan. 4.5 Pembahasan Dari hasil pembahasan diatas variabel kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan 67 komisaris independen dan komite audit terhadap variabel manajemen laba hanya sedikit yang berpengaruh positif yaitu komite audit saja, kebanyakan variabel independen memiliki pengaruh negatif.Begitu juga terhadap kinerja keuangan sedikit yang memiliki pengaruh positif hanya dua variabel yaitu manajemen laba dan ukuran dewan komisaris. Tingakat adjuted R square pada variabel kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit terhadap manajemen laba -0,048 yaitu sebesar negatif 4,8 artinya 95,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sedangkan terhadap kinerja keuangan nilai adjusted R square 0,180 yaitu sebesar 18 artinya 82 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linear. Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa penerapan Good Corporate Governance GCG kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit tidak ada pengaruh secara parsial maupun simultan terhadap manajemen laba. Karena nilai t hitung t tabel maka tidak ada berpengaruh secara parsial dan F hitung F tabel tidak ada berpengaruh secara simultan. Penerapan Good Corporate Governance GCG kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja keuangan sedangkan secara parsial hanya ukuran 68 dewan komisaris . dikarenakan F hitung F tabel maka secara simultan berpengaruh sedangkan pada ukuran dewan komisaris secara parsial berpengaruh dengan nilai t hitung t tabel Manajemen Laba tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, dikarenakan secara parsial t hitung t tabel maka tidak mempengaruhi. Seperti peneltian Tuti 2009 bahwa manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan Manajemen laba hanya berfungsi sebagai variabel intervening pada variabel komite audit serta berpengaruh signifikan. Dikarenakan kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris memeiliki nilai p2Xp3P1 , dimana p2 dan p3 secara tidak langsung dan p1 secara langsung, sedangka komite audit memiliki p2Xp3p1 maka dikatakan pengaruh tidak langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung. Dari data descretionary accrual dari 90 sampel yang memiliki 34 sampel melakukan income descreasing accrual terdapat 15 sampel memilik ROA 2 artinya usaha perusahaan dalam menurunkan laba tidak terlihat rugi atau menghasilkan laba. Sedangkan yang melakukan income increasing accrual terdapat 56 sampel dan ada 25 sampel ROA2 ini artinya tujuan perusahaan yang melakukan income increasing accrual tidak hanya selalu untuk menunjukan bahwa perusahaan mampu untuk menghasilkan laba. 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 170 122

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 41 110

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bei Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening

6 48 113

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 22

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

this PDF file PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa efek Indonesia) | Taufiq | Jurnal Telaah dan Rise

0 0 10

PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN MANAJEMEN RISIKO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2017

0 3 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13