33 adalah sebanyak 30 tiga puluh perusahaan. Tahun amatan yang digunakan
adalah 3 tiga tahun berturut-turut dari tahun 2011 – 2013, sehingga jumlah sampel yang di observasi adalah sebanyak 90 sampel.
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini terdiri dari :
3.4.1 Variabel bebas independen
“Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen” Supranto, 2000. Variabel
independen pada penelitian ini adalah good corporate governance
yang diproksikan dengan kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris
independen dan komite audit. 1.
Kepemilikan Direksi KD merupakan persentase kepemilikan saham oleh direksi atau esekutif perusahaan
KD= x 100
2. Kepemilikan institusional KI merupakan persentase
kepemilikan saham oleh perusahaan lain atau institusi lain atau entitas lain di luar perusahaan
KI = x 100
3. Ukuran Dewan Komisaris UDK merupakan jumlah anggota
dewan komisaris perusahaan Beiner, et al,2003 UDK= Jumlah ukuran dewan komisaris
34 4.
Proporsi dewan komisaris independen PDKIn merupakan persentase jumlah dewan komisaris independen yang ada di
perusahaan tersebut, PDKIn =
x 100 5.
Komite Audit KA merupakan persentase jumlah komite audit yang berasal dari komisaris independen.
KA = x 100
3.4.2 Variabel intervening
Variabel intervening adalah variabel antara atau mediating. Variabel Intervening dalam peneltian ini adalah manajemen laba
yang diproksikan dengan discretionary accrual DA yang menggunakan model Modified Jones Jones modifikasian dan
pilihan peneliti menggunakan model ini di karenakan relative lebih sederhana dan juga banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti
lainnya untuk menghitung discretionary accrual DA 1.
“Manajemen laba yang dilakukan manajer pada laporan keuangan tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan” Wibisono, 2004. Dalam penelitian ini diproksikan dengan discretionary accrual DA.
Manajemen laba, diukur melalui discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba.
”Rumus untuk menghitung nya adalah dengan menggunakan model
Modified Jones Jones modifikasian . Model ini dipilih
35 karena dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik
dibandingkan dengan model – model lainnya”
Dechow,1994.
TAit = Nit – CFOit .........................................1
Nilai total accrual TA yang diestimasi dengan persaman regresi Cross Sectional Ordinary Least Squre OLS
sebagai berikut:
TAitAit-1= .........................................................2
Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary accrual NDA dapat dihitung dengan
rumus: Accruals NDA dapat dihitung dengan rumus :
NDAit= .............................................3
Selanjutnya discretionary accrual DA dapat dihitung sebagai berikut:
DAit= TAitAit-1-NDAit…....…………….4
Keterangan: DAit = Discretionary Accrual perusahaan i pada periode
ke t NDAit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada
periode ke t TAit = Total akrual perusahaan i pada periode ke t
Nit = Laba bersih perusahaan i pada periode ke t
CFOit = Aliran kas dari aktifitas operasi perusahaan i pada periode ke t
Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1
36 = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode
ke t = Aktiva tetap perusahaan pad periode ke t
= Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t = Error
3.4.3 Variabel terikat dependen