Kerangka Konseptual Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening
( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa efek Indonesia)

25

2.7 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dideskripsikan melalui gambar dan penjelasan dasar penarikan hipotesis. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Dalam penelitian ini Good Corporate Governance merupakan konstruk atau variable laten dengan proksi atau indikator yang dijelaskan dengan arah panah pada gambar 2.1 yang terdiri atas kepemilikan direksi, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit, serta manajemen laba sebagai variable intervening. Menurut Rully dan Poppy 2014, 14 bahwa Variable intervening menggunakan model regresi linier yaitu merupakan analisis Kepemilikan Direksi X1,1 Kepemilikan Institusional X1,2 Ukuran Dewan komisaris X1,3 Proposi Dewan Komisiaris independen X1,4 Komite audit X1,5 Manajemen laba I Kinerja Keuangan Y 26 regresi yang harus menggunakan analisis jalur path analysis. “Tidak ada hal yang membuat dewan direksi eksekutif berfikir seperti yang dipikirkan pemegang saham, sebaik pemegang saham itu sendiri” Brigham dan Houston,2009. Jadi, para eksekutif manajer seharusnya memegang sebagian dari resiko keuangan seperti halnya pemegang saham. Dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajer, diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan para pemegang saham principal karena manajer agent akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja. Namun Shleifer and Vishny 1997 juga menjelaskan bahwa semakin banyak proporsi kepemilikan oleh manajer, semakin sedikit pemegang saham dapat menekannya untuk berbuat sesuai kepentingan mereka. Dengan demikian Kepemilikan Direksi berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Menurut Boediono 2005 kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen. “Menemukan adanya bukti yang menyatakan bahwa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan pihak investor insitusional dapat membatasi perilaku para manajer” Cornett, et al, 2003. 27 Cornett et al 2006 menyimpulkan bahwa tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk mengurangi perilaku oportunistis atau mementingkan diri sendiri dan membuat mereka fokus terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Ujiyantho dan Pramuka 2007 mengemukakan bahwa jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba karena besar kecilnya dewan komisaris bukanlah menjadi faktor penentu Utama dari efektifitas pengawasan terhadap manajemen perusahaan. Akan tetapi efektifitas mekanisme pengendalian tergantung pada nilai, norma dan kepercayaan yang diterima dalam suatu organisasi serta peran dewan komisaris dalam aktivitas pengendalian monitoring terhadap manajemen. Berdasarkan hasil penelitian mereka bahwa makin banyaknya dewan komisaris dalam perusahaan berhasil mengurangi manajemen laba yang terjadi. Hal ini menunjukan bahwa komisaris independen telah efektif dalam menjalankan tanggung jawabnya mengawasi kualitas pelaporan keuangan demi membatasi manajemen laba di perusahaan. Hal tersebut disebabkan karena dengan makin banyaknya anggota komisaris independen maka proses pengawasan yang dilakukan dewan ini makin berkualitas dengan makin banyaknya pihak independen dalam perusahaan yang menuntut adanya transparansi dalam pelaporan keuangan perusahaan. “Teori keagenan mempertimbangkan independensi dari manajemen sebagai sebuah karakteristik dewan yang krusial dari perspektif aturan 28 pemonitoran dewan” Fama dan Jensen,1983. Para dewan independen memikul tanggung jawab monitoring dan evaluasi pada manajemen . Hasil penelitian empiris atas Elloumi dan Gueyie ́ 2001 menunjukkan bahwa para dewan komisaris dari perusahaan yang mengalami keadaan kesulitan keuangan memiliki anggota eksternal independen yang lebih sedikit. Dengan demikian proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Berdasarkan Peraturan BI No.84PBI2006 menyatakan tentang tugas komite audit adalah melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan. Manajemen laba dilakukan oleh manajer pada faktor-faktor fundamental perusahaan, yaitu dengan intervensi pada penyusunan laporan keuangan. Padahal kinerja fundamental perusahaan tersebut digunakan oleh pemodal untuk menilai prospek perusahaan, yang tercermin pada kinerja perusahaan .Manajemen laba yang dilakukan manajer pada laporan keuangan tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Cornertt et al 2006 menemukan adanya pengaruh mekanisme corporate governance terhadap penurunan discretionary accruals sebagai ukuran dari manajemen laba. Return on Assets ROA dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan karena Return on Assets ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan 29 memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on Assets ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Penelitian Arnawa 2006 menggunakan ratio Return On assets ROA sebagai salah satu proksi untuk menilai kinerja bank. Dimana rasio ROA yang rendah juga diduga akan lebih memotivasi bank untuk melakukan manajemen laba dengan cara meningkatkan laba.

2.8 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 170 122

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 41 110

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bei Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening

6 48 113

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 22

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

this PDF file PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa efek Indonesia) | Taufiq | Jurnal Telaah dan Rise

0 0 10

PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN MANAJEMEN RISIKO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2017

0 3 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13