SGPT Serum Glutamic Pyruvic Transaminase SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

16 4. Sirosis Sirosis ditandai oleh adanya septa kolagen yang tersebar di sebagian besar hati. 5. Hepatitis yang Mirip Hepatitis Virus Berbagai macam obat mengakibatkan suatu sindroma klinis yang tidak dapat dibedakan dari hepatitis virus. Pada umumnya, obat itu mempunyai ciri-ciri berikut: a. Kerusakan hati semacam itu tidak dapat diperlihatkan pada hewan. b. Tampaknya beberapa efek pada manusia tidak berkaitan dengan dosis. c. Masa laten sangat beragam. d. Toksisitas hanya muncul pada beberapa individu yang rentan. e. Gambaran histologi lebih beragam. f. Biasanya pasien memperlihatkan tanda-tanda hipersensivitas lain dan kadang-kadang bereaksi terhadap suatu dosis tantangan. g. Demam, ruam dan eosinofilia sering ditemukan. 6. Karsinogenesis Karsinoma hepatoseluler dan kolangiokarsinoma adalah jenis neoplasma ganas yang paling umum pada hati. Jenis karsinoma lainnya antara lain angiosarkoma, karsinoma kelenjar, karsinoma trabekular dan karsinoma sel hati yang tidak berdiferensiasi.

2.5 SGPT Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

Tes fungsi hati yang umum untuk mengetahui adanya gangguan dalam organ hati adalah SGPT Serum Glutamic Pyruvic Transaminase atau ALT Alanine Aminotransferase Wibowo, dkk., 2005. Universitas Sumatera Utara 17 SGPT merupakan enzim transminase yang dibuat dalam sel hati hepatosit, jadi lebih spesifik untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain. SGPT sering dijumpai dalam hati, sedangkan SGOT terdapat lebih banyak di jantung, otot rangka, otak dan ginjal dibandingkan di hati Sagita, dkk., 2012. SGPT memberikan hasil yang lebih spesifik dari pada SGOT Sherlock, 1981; Bauer, 1982; Murray, et al., 1995. Kadarnya dalam serum meningkat terutama pada kerusakan dalam hati dibandingkan dengan SGOT Hadi, 1995. Kerusakan pada sel hati yang sedang berlangsung dapat diketahui dengan mengukur parameter fungsi hati berupa zat dalam peredaran darah yang dibentuk oleh sel hati yang rusak atau mengalami nekrosis. Pemeriksaan enzim seringkali menjadi satu-satunya petunjuk adanya penyakit hati yang dini atau setempat Widman, 1995. Hepatosit apabila mengalami cedera enzim yang secara normal tersebut berada di dalam sel yaitu sitoplasma akan masuk ke dalam aliran darah Sacher dan Richard, 2004. SGPT darah mencit normal adalah 17 –77 IUL Research Animal Resources, 2009.

2.6 SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase atau Aspartate aminotransferase AST merupakan sebuah enzim yang biasanya terletak di dalam sel-sel hati. SGOT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak. Tingkat SGOT dalam darah signifikan dengan tingginya kerusakan hati atau dengan kerusakan jantung misalnya serangan jantung. Beberapa obat juga dapat meningkatkan kadar SGOT. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka Krysanti, 2014. Universitas Sumatera Utara 18

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tahapan penelitian yaitu pengujian efek toksisitas subkronik secara oral terhadap mencit jantan dan betina, pengamatan meliputi gejala toksik, berat badan, konsumsi makanan, kematian, pengukuran kadar ureum, kreatinin, SGPT dan SGOT, kemudian dilakukan pemeriksaan secara makroskopik dan mikroskopik organ hati mencit. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat – alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat – alat gelas, neraca listrik, aluminium foil, oral sonde, seperangkat alat bedah, neraca hewan, spuit, mikroskop.

3.1.2 Bahan – bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah ekstrak etanol pecut kuda, akuades, formalin 10, natrium CMC, etanol 96 , hematoksilin, eosin.

3.2 Hewan Penelitian

Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah mencit jantan dan betina sebanyak 32 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok. Sebelum pengujian, mencit diaklimatisasi terlebih dahulu selama 7-14 hari. Hewan diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi. Sebelum dilakukan Universitas Sumatera Utara