14
2.4.2 Fisiologi Hati
Organ hati terlibat dalam metabolisme zat makanan serta sebagian besar obat dan toksikan Lu, 1994.
Fungsi hati adalah sebagai berikut Setiadi, 2007: 1. Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dan yang di simpan di suatu tempat
dalam tubuh, dikeluarkan sesuai dengan pemakaiannya dalam jaringan. 2. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu dan
urin. 3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
4. Sekresi empedu, garam empedu di buat di hati, dibentuk dalam sistem retikuloendotelium, dialirkan ke empedu.
5. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin.
6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air. Semua darah yang didistribusikan ke saluran pencernaan kembali ke
jantung melalu sistem portal hati untuk menjalani beberapa proses. Dengan demikian semua zat yang ada dalam darah akan melewati hati dan beberapa zat
dapat menyebabkan kerusakan Priyanto, 2009.
2.4.3 Histologi Hati
Hati terdiri atas unit-unit heksagonal yaitu lobulus hati. Di bagian tengah setiap lobulus hati terdapat sebuah vena sentralis yang dikelilingi secara radial
oleh sel-sel hati hepatosit Junqueira dan Corneiro, 2007. Hepatosit sel parenkim hati merupakan sebagian besar organ hati.
Hepatosit bertanggung jawab terhadap peran sentral hati dalam metabolisme. Sel
Universitas Sumatera Utara
15 – sel ini terletak diantara sinusoid yang terisi darah dan saluran empedu. Sel
Kupffer melapisi sinusoid hati dan merupakan bagian penting dari sistem retikuloendotelial tubuh Lu, 1994.
Darah dipasok melalui vena porta dan arteri hati dan disalurkan melalui vena sentral dan kemudian vena hati ke vena kava Lu, 1994. Sebanyak 80 dari
aliran darahnya berasal dari vena porta yang mengangkut darah rendah oksigen. Sisanya 20 berasal dari arteri hepatika yang memasok darah kaya oksigen.
Darah meninggalkan hati melalui vena hepatika yang mengalir menuju vena kava inferior Underwood, 1994.
2.4.4 Jenis kerusakan hati