26 dengan dosis yang diberikan yaitu efek samping, efek merugikan dan efek toksik
Priyanto, 2009.
4.2.2 Hasil pengamatan kematian
Hasil pengamatan kematian hewan selama waktu pemberian sediaan uji dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil pengamatan kematian
Kel. Jumlah
mencit Hari ke-
∑ Persen
kematian 1-7
8 9-21
22 23-25
26 27-28
K1 8
- -
- -
- -
- K2
8 -
- -
- -
- -
K3 8
- -
- -
- 1J
- 1
12,5 K4
8 -
1J -
1J -
- -
2 25
Keterangan: K1 = Kontrol; K2 = dosis 200 mgkg BB; K3 = dosis 400 mgkg BB; K4 = dosis 800 mgkg BB; J = Jantan
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemberian EEPK pada kelompok dosis 200 mgkg bb tidak terdapat mencit yang mati, dosis 400 mgkg
bb terdapat 1 ekor mencit yang mati pada hari ke 26 dengan persen kematian 12,5 dan pada dosis 800 mgkg bb terdapat 2 ekor mencit yang mati pada hari
ke 8 dan 22 dengan persen kematian 25. Hal tersebut dikarenakan besarnya dosis EEPK yang menyebabkan kematian pada mencit. Efek toksik bertambah
dengan naiknya dosis Koeman, 1987.
4.2.3 Hasil pengamatan konsumsi makanan
Hasil pengamatan konsumsi makanan yang diberikan pada hewan uji setelah pemberian ekstrak etanol pecut kuda ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
27
Tabel 4.3 Rata-rata konsumsi makanan hewan uji setelah diberi ekstrak etanol
pecut kuda
Kelompok Rata-rata konsumsi makanan g ± SD pada minggu ke-
1 2
3 4
K1 25,39 ± 0,60
24,77 ± 0,60 25,13 ± 0,87
25,05 ± 0,65 K2
24,84 ± 1,09 24,44 ± 0,94
24,71 ± 0,82 24,92 ± 0,68
K3 25,15 ± 0,92
24,91 ± 0,78 24,99 ± 0,95
25,16 ± 0,37 K4
25,10 ± 0,86 24,91 ± 1,05
25,02 ± 0,48 25,16 ± 0,91
Keterangan: K1 = normal; K2 = dosis 200 mgkg BB; K3 = dosis 400 mgkg BB; K4 = dosis 800 mgkg BB
Berdasarkan hasil statistik jumlah konsumsi makanan pada Tabel 4.3 terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok normal
dan kelompok perlakuan dimana p 0,05. Hal ini berarti bahwa pemberian ekstrak etanol pecut kuda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
konsumsi makanan mencit.
4.2.4 Hasil pengamatan berat badan mencit
Untuk mengetahui efek toksik dari suatu zat, ada beberapa parameter yang merupakan indikator, yaitu perilaku fisik, berat badan, konsumsi makanan dan
minuman Gupta et al, 2012. Hasil pengamatan berat badan mencit setelah diberikan ekstrak etanol pecut kuda ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 4.4 Hasil rata-rata berat badan mencit setelah diberikan ekstrak etanol
pecut kuda
Kelompok Rata-rata berat badan g ± SD pada hari ke-
1 7
14 21
28 K1
27,87 ± 4,03
29,72 ± 4,14
29,06 ± 4,56
28,87 ± 4,29
29,03 ± 4,16
K2 27,61 ±
3,38 27,65 ±
1,90 27,47 ±
1,99 26,92 ±
2,63 26,78 ±
2,69 K3
27,23 ± 4,15
28,23 ± 3,79
28,44 ± 3,05
27,95 ± 6,02
27,69 ± 2,66
K4 26,09 ±
3,78 25,59 ±
3,31 24,69 ±
3,25 25,55 ±
2,57 25,35 ±
2,51 Keterangan: K1 = normal; K2 = dosis 200 mgkg BB; K3 = dosis 400 mgkg BB;
K4 = dosis 800 mgkg BB; SD = standar deviasi; g = gram Berdasarkan hasil statistik berat badan mencit setelah diberikan ekstrak
etanol pecut kuda yang ditunjukkan pada Tabel 4.4 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana p 0,05. Hal
ini berarti tidak ada pengaruh ekstrak etanol pecut kuda dengan berat badan mencit.
4.2.5 Hasil pemeriksaan kadar SGPT dan SGOT