21
3.5.1 Berat Badan
Mencit ditimbang setiap hari selama 28 hari untuk menentukan volume sediaan uji yang akan diberikan. Sedangkan jumlah makanan yang dikonsumsi
ditimbang setiap seminggu sekali. Perubahan berat badan dianalisis seminggu sekali. Pada akhir penelitian, hewan yang masih hidup diotopsi BPOM RI.,
2011.
3.5.2 Kematian Hewan
Kematian mencit diamati dari hari pertama sampai hari ke 28 dan mencit yang mati selama waktu pemberian sediaan uji segera diotopsi BPOM RI., 2011.
3.5.3 Pengukuran kadar SGPT dan SGOT
Pada akhir periode pemberian sediaan uji semua mencit yang masih hidup diotopsi. Hewan didislokasi lehernya kemudian darah diambil melalui jantung
intra cardiac secara perlahan-lahan menggunakan alat suntik steril sebanyak 1-3 ml. Sebanyak 1 ml darah dimasukkan ke dalam tabung mikrosentrifuge dan
didiamkan pada suhu kamar selama 10 menit, kemudian dipindahkan ke dalam tangas es dan segera disentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm
hingga dihasilkan serum yang bening. Serum dipisahkan, kemudian diperiksa kadar SGPT dan SGOT dengan menggunakan alat sprektrofotometer.
Penetapan kadar SGPT dan SGOT dengan cara sejumlah 100 µl serum uji direaksikan dengan 1000 µl pereaksi uji untuk pemeriksaan SGPT dan SGOT
dalam tabung reaksi 5 ml, dihomogenkan dengan bantuan vortex. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer pada suhu 37°C tepat setelah menit ke 1, 2, dan 3
pada panjang gelombang 340 nm. Hal yang sama dilakukan terhadap blanko
Universitas Sumatera Utara
22 preaksi+akuades. Kadar SGPT dan SGOT dapat ditentukan dengan menghitung
rata-rata selisih absorbansi sampel permenit dikalikan faktor 1745.
3.5.4 Makroskopik Organ Hati
Mencit yang mati segera diotopsi dan dilakukan pengamatan terhadap organ hati. Pengamatan meliputi warna, permukaan dan konsistensi organ hati
secara visual.
3.5.5 Histopatologi Organ Hati