Kontrol Terhadap Validitas Internal

2. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan pada penelitian menggunakan rumus sebagai berikut:                      2 2 2 2 y Y N X X N y x xy N r xy 5 Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y N : banyaknya siswa X : skor butir soal Y : skor total Uji validitas instrumen dilakukan membandingkan hasil perhitungan diatas dengan r tabel pada taraf signifikansi 1 dengan ketentuan bahwa jika r xy lebih besar dari r tabel maka soal tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya jika r xy lebih kecil dari r tabel maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

3. Uji Reliabilitas

Tes dinyakatan reliable apabila tes tersebut mampu memberikan hasil yang relatif tetap apabila dilakukan secara berulang – ulang. 6 Untuk menetahui tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu: 5 Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2009,h.87 6 Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2009,h.100 r₁₁ = [ ] [ ] keterangan : r 11 : nilai reliabilitas Instrumen k : jumlah butir soal atau item yang valid ∑S i 2 : jumlah varians butir S i 2 : varians total Berdasarkan hasil pengujian validitas diperoleh 8 butir soal yang valid, butir soal valid ini kemudian diuji reabilitasnya. Dari hasil pengujian reabilitas diperoleh nilai r 11 = 0,82. Maka dari 8 soal yang valid memiliki derajat reabilitas yang tinggi dan memenuhi prasyarat instrumen yang baik. Perhitungan selengkapnya mengenai uji reabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran. Adapun klasifikasi interpretasi untuk reliabilitas soal yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 4 Klasifikasi Interpreatsi Reliabilitas Soal Indeks Reliabilitas klasifikasi 0,80 r 11 ≤ 1,00 0,60 r 11 ≤ 0,80 0,40 r 11 ≤ 0,60 0,20 r 11 ≤ 0,40 0,00 r 11 ≤ 0,20 Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah

4. Uji Taraf Kesukaran Butir Soal

Uji taraf kesukaran butir soal digunakan untuk mengetahui soal – soal yang sukar, sedang, dan mudah. Uji taraf kesukaran tiap butir soal pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan indeks kesukarannya dengan rumus: P = Keterangan : P = indeks kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar soal tersebut JS = jumlah skor maksimum untuk soal tersebut Adapun klasifikasi interpretasi untuk taraf kesukaran tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Taraf Kesukaran Klasifikasi 0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00 Sukar Sedang Mudah

5. Uji Daya Beda

Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan antara pserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk pengujian daya beda adalah sebagai berikut: DP = = - Keterangan : DP = Daya pembeda BA = Jumlah skor kelompok atas yang menjawab benar BB = Jumlah skor kelompok bawah yang menjawab benar JA = Jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya JB = Jumlah skor maksimum kelompok bawah yang seharusnya Adapun klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda tiap butir soal adalah sebagai berikut: Tabel 6 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda Indeks Taraf Kesukaran Klasifikasi D 0,00 0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,69 0,70 – 1,00 Sangat jelek Jelek Cukup Baik Baik sekali

F. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat hipotesis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah uji Chi – Kuadrat, yaitu: χ² = 7 Keteragan: x 2 = Nilai statistik Chi-kuadrat hitung Oi = Nilai frekuensi yang diperoleh berdasarkan data Ei = Nilai frekuensi yang diharapkan Adapun langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Mencari skor terkecil dan terbesar kemudian mencari nilai rentang R R = skor terbesar – skor terkecil 7 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011,h.276 2. Mencari banyaknya kelas K K = 1 + 3,3 log n 3. Mencari nilai panjang kelas P P = 4. Membuat tabulasi dengan tabel penolong 5. Mencari rata – rata ̅ = 6. Mencari simpang baku standar deviasi 7. daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama dikurangi 0,5 dan skor kanan interval ditambah 0,5 . b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus : s x bataskelas z   c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan mengunakan angka- angka untuk batas kelas. d. Mencari luas kelas interval dengan cara mengurangkan angka- angka 0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya. e. Mencari frekuensi yang diharapkan f e dengan cara menghasilkan luas tiap interval dengan jumlah responden. 8. Mencari Chi-Kuadrat hitung    e e f f f x 2 2 1 n n fixi fixi 2 2      S 9. Membandingkan X 2 hitung dengan X 2 tabel dengan kriteria: Jika X 2 hitung ≤ X 2 tabel , maka H a diterima dan H ditolak data berdistribusi normal. Dan Jika X 2 hitung X 2 tabel , maka H diterima dan H a ditolak data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji kehomogenitasannya. Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah dengan uji homogenitas varians, adapun rumus uji homogenitas dua varians. 8 2 2 2 1 S S F  dimana     1 2 2      n n X X n S Dimana : F = Nilai Uji F S 1 2 = Varians besar atau nilai kuadrat deviasi standar data kelompok yang mempunyai deviasi standar terbesar V 1 . S 2 2 = Varians kecil nilai kuadrat deviasi standar data kelompok yang mempunyai deviasi standar terkecil V 2 . Adapun kriteria pengujiannya Uji F didasarkan pada ketentuan berikut ini: a Jika F hitung ≤ F tabel , maka H a diterima dan H ditolak data memiliki varians yang homogen b Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak data memiliki varians yang tidak homogen.

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dan bila data homogen serta berdistribusi normal. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis, data akan dianalisis dengan menggunakan uji “t”. 8 Sugiyono. Statistika untuk Penelitian Bandung : Alfabeta, 2008. hal. 140 2 1 2 1 1 1 n n dsg X X t    9 Dimana : 1 X = rata-rata data kelas eksperimen 2 X = rata-rata data kelas kontrol Dsg = nilai deviasi standar gabungan kelompok eksperimen dan kontrol n 1 = jumlah data kelas eksperimen n 2 = jumlah data kelas kontrol Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut: Kriteria penentuan keputusan Uji-t adalah : 1 Mengajukan hipotesis, hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H : X 1 = X 2 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol H a : X 1 ≠ X 2 Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2 Menghitung nilai t hitung dengan uji-t 3 Menentukan derajat kebebasan dk dengan rumus dk = n 1 -1 + n 2 -1 4 Menentukan nilai t tabel dengan α=0,05 5 Menguji hipotesis dengan ketentuan berikut Jika t hitung t tabel , maka H a diterima H ditolak dan Jika t hitung t tabel , maka H diterima H a ditolak. 9 Zainal Arifin. Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2011. hal.281

G. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut : H : µ 1 ≤ µ 2 H 1 : µ 1 µ 2 Keterangan : µ 1 : rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika yang diajarkan dengan model inkuiri µ 2 : rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika yang diajarkan dengan metode konensional