C. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis diatas menyatakan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas yang menerapkan model inkuiri dan dengan
menggunakan pembelajaran
secara konvensional.
Terdapatnya perbedaan
kemampuan berpikir kreatif siswa antara kedua kelas tersebut ditunjukkan dengan rata
– rata nilai kelompok eksprimen lebih tinggi dari pada rata – rata nila kelompok kontrol.
Pada diskusi kelompok yang pertama, siswa masih bingung dalam mengerjakan lembar kerja siswa LKS yang diberikan karena mereka belum terbiasa mencari
sendiri informasi yang diberikan dalam soal. Pada saat perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya didepan kelas, siswa terlihat masih malu – malu dan masih sulit untuk
menyampaikan kepada siswa lainnya mengenai hasil diskusi kelompoknya, sehingga siswa lain lebih bnyak mengobrol dan enggan menanggapi presentasi temannya. Hal
ini disebabkan kebiasaan siswa pada pembelajaran sebelumnya yang berpusat pada guru, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang ditulis guru didepan kelas,
mengerjakan soal yang mirip dengan contoh dan kurang adanya interaksi antara siswa sehingga mereka belum terbiasa untuk menyampaikan pendapat ataupun bertanya jika
ada penjelasan yang belum dipahami. Pada pertemuan selanjutnya sedikit demi sedikit ada perubahan yang baik pada
kemampuan berpikir kreatif siswa, hal ini dilihat dari hasil diskusi siswa dan hasil latihan. Siswa lebih kreatif dalam menjawab pertanyaan bertanya jika mereka
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah ataupun kurang memahami materi. Siswa pun lebih berani mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan
kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa yang
diajarkan dengan model inkuiri lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat diketahui dari
hasil tes kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil
tes kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata –
rata 64,56, nilai tersebut lebih dari kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 60,00. Hasil tes kemampuan berpikir kreatif pada kelas
kontrol diperoleh nilai rata – rata 53,03, nilai tersebut kurang dari nilai kriteria
ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 60,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif pada kelas yang diajar dengan model
inkuiri lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kreatif pada kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
D. Keterbatasan Penelitian
peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun demikian, masih banyak
hal – hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikemdalikan, sehingga hasil
dari penelitian ini pun belum optimal. Hal – hal itu diantaranya:
1. Kondisi siswa yang sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran yang
menggunakan model inkuiri karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran tersebut.
2. Kondisi kelas yang kelas yang kurang efektif pada saat pembelajaran,
dikarenakan masih kurangnya semangat belajar khususnya pada pelajaran matematika.
3. Kemampuan peneliti yang masih terbatas, seningga belum mampu meninjau
kemampuan berpikir kreatif siswa secara individu. 4.
Alokasi waktu yang masih kurnag sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan kelas yang lebih bain lagi untuk mendapatkan proses belajar mengajar yang lebih
maksimal.
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Siswa memberikan respon positif pada pembelajaran matematika model
inkuri terhadap kemampuan berpikir kreatifnya. Sebagian besar siswa merasa menyenangkan, lebih semangat, lebih mudah menyelesaikan soal
karena membuat siswa berpikir lebih sistematis, luwes dalam menyelesaikan soal.
2. Berdasarkan analisis data dan temuan penelitian yang diperoleh di lapangan
selama menerapkan model inkuiri, di MI Miftahul Umam Pondok Labu, dapat ditarik kesimpulan bahwa: kemampuan berpikir kreatif siswa yang
diajar dengan model inkuiri lebih tinggi dari kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan dengan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari
hasil pengujian rata – rata yang signifikan yaitu t
hitung
t
tabel
2,81 1,99 . Dengan demikian model pembelajaran inkuiri berpengaruh positif terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan pada bab IV serta kesimpulan yang diperoleh, maka disarankan hal
– hal sebagai berikut: 1.
Bagi guru Model inkuiri dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam sktivitas belajar,
oleh karena itu disarankan kepada para guru untuk menerapkan model inkuiridalam
pembelajaran matematika,
sebagai alternatif
model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
2. Bagi pengembangan kurikulum sekolah
Para pengembang kurikulum sebaiknya memperhatikan kembali model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran matematika. Penelitian bisa
dijadikan acuan untuk pembelajaran matematika di kelas. Kerarna dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
3. Bagi peneliti
Untuk penelitian yang serupa atau penelitian lebih lanjut perlu diobservasikan terlebih dahulu konsep
– konsep prasyarat siswa serta model pembelajaran yang pernah diterima siswa sehingga penerapan model ini dapat berjalan
dengan baik. Maka disarankan ada penelitian lebih lanjut yang meneliti tentang
pembelajaran dengan model inkuiri pokok bahasan lain atau mengukur aspek lain.
DAFTAR PUSTAKA
Pembelajaran Konvensional”, [Online] tersedia : xpresiriau.comterokeartikel-tulisan- pendidikanpembelajaran-konvensional.
Ahmad, Iif Khoirul dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011
Al – Khalili, Amal Abdus Salam, Mengembangkan Kreativitas Anak, Jakarta: Pustaka Al –
Kautsar, 2005
Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011
Arikunto, Suharsimi, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2001
Heruman, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010
http:feryferdiansyah16.blogspot.com201211.berpikirkreatif-matematis.html 20.13 WIB
http:himitsuqalbu.wordpress.com20111103metode-inkuiri 20 Januari 2013, pukul 14.00 WIB
http:id.shvoong.comsocial-scienceseducation2253026-pengertian-berpikir- kreatifixzz2JXT4SupE. 20.12 WIB
http:id.wikipedia.orgwikiPembelajaran 12 Januari 2013, pukul 13.27 WIB
http:lenterakecil.compengertian-matematika. 12 Januari, pukul 13.20 WIB