dalam  bidang  matematika,  bidang  lain,  serta  masalah  yang  terdapat  dalam kehidupan sehari
– hari. Fakta dilapanganpun menunjukan hal yang sama, berdasarkan hasil observasi
menunjukan  guru  kurang  mengembangkan  kemampuan  berpikir  kreatif  siswa dalam  pembelajaran  matematika  sehingga  kemampuan  berpikir  kreatif  siswa
masih  rendah.  Soal-soal  yang  diberikan  guru  tergolong  mudah  dan  kurang bervariasi  sehingga  siswa  tidak  terbiasa  dan  mengalami  kesulitan  ketika
mengerjakan soal yang sulit dan berbeda dari contoh yang guru berikan. Sehingga dari  cara  mengerjakanpun  siswa  belum  menunjukan  kemampuan  berpikir
kreatifnya.  Selain  itu,  cara  penyelesaian  soal  matematika  setiap  siswa  terlihat homogen,  masih  terpaku  pada  contoh  pengerjaan  di  buku  paket  dan  tidak  ada
yang  mengerjakan  soal  dengan  cara  penyelesaian  selain  yang  diajarkan  guru karena  takut  salah.  Padahal  yang  dikehendaki  adalah  para  siswa  dapat
memberikan  alasan  atas  proses  pemikiran  mereka  dalam  mendapatkan jawabannya secara lancar, luwes, orisinal dan terperinci.
Berdasarkan  permasalahan  diatas,  maka  penulis  tertarik  untuk  melakukan penelitian  dengan  judul
“Pengaruh Pembelajaran Matematika Model Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Si
swa MI”. B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  disebutkan  diatas,  maka  dapat
diidentifikasikan
masalah – masalah sebagai berikut:
1. Sebagian  besar  suasana  pembelajaran  dikelas  belum  menarik  dan
menyenangkan. 2.
Metode  pembelajaran  matematika  yang  digunakan  oleh  guru  adalah metode ceramah
3. Kurangnya  keaktifan  siswa  dan  kurangnya  kemampuan  berpikir  kreatif
siswa pada pembelajaran matematika.
C. Pembatasan Masalah
Untuk  menghindari  meluasnya  permasalahan  yang  di  teliti,  maka  masalah dalam penelitian ini dibatasi, yaitu:
1. Metode konvensional yang digunakan dalam pembelajaran disekolah yaitu
metode  ekspositori  yaitu  guru  menjelaskan  semua  materi  dan  konsep –
konsep, memberikan contoh soal, latihan dan tugas. 2.
Kemampuan  berpikir  kreatif  pada  siswa  yang  diukur  pada  penelitian  ini terbatas pada peningkatan berpikir kreatif siswa yaitu pada berpikir luwes
flexibility. 3.
Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini hanya model inkuiri.
4. Penelitian  ini  dilaksanakan  di  MI  Miftahul  Umam  Pondok  Labu  Jakarta
Selatan,  kelas  4  yang  terdiri  dari  dua  kelas  yaitu  kelas  eksperimen  dan kelas kontrol.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah  dan  perumusan  masalah,  maka  dalam penelitian ini dirumuskan:
1. Apakah kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan menggunakan
model  inkuiri  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  siswa  yang  diajarkan menggunakan metode konvensional?
2. Bagaimana respon siswa setelah menggunakan pembelajaran matematika
model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatifnya
E. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan dari penelitian, yaitu: 1.
Mengetahui  respon  siswa  setelah  menggunakan  model  pembelajaran inkuiri
2. Mengetahui  perbandingan  kemampuan  berpikir  kreatif  siswa  yng
diajarkan  menggunakan  model  inkuiri  dengan  siswa  yang  diajarkan menggunakan metode konvensional.
F. Manfaat Penelitian
1. Berguna  bagi  penulis  dalam  rangka  menambah  wawasan  khususnya
dalam memperbaiki metode pembelajaran. 2.
Bagi dunia pendidikan, penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memilih metode pembelajaran.
3. Diharapkan menjadi masukan bagi guru ataupun calon guru matematika
agar  lebih  banyak  menggunakan  model –  model  pembelajaran  yang
bervariasi. 4.
Untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui berpikir kreatif pada saat pembelajaran.
5. Bagi  penulis,  dapat  mengetahui  pengaruh  model  pembelajaran  inkuiri
terhadap kemampuan berpikir kreatif pada siswa.
8
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS A.
Deskripsi Teoritik 1.
Berpikir Kreatif a.
Pengertian Berpikir Kreatif
Berpikir  adalah  daya  yang  paling  utama  dan  merupakan  ciri  khas  yang membedakan manusia dari hewan.
1
Pemikiran  yang  kreatif  itu  adalah  pemikiran  yang  berusaha  melahirkan sesuatu  yang  baru,  dan  disandarkan  kepada  prinsip
–  prinsip  kemungkinan. Pemikiran kreatif terwujud dengan adanya beberapa sistem dan pola pandang dan
mewakili  salah  satu  kondisi  otak,  serta  tampak  sebagai  suatu  pemikiran  yang diarahkan oleh keinginan
– keinginan dalam mencari orisinalitas dan sesuatu yang benar
– benar asli. Pemikiran kreatif ini merupakan pemikiran yang disandarkan kepada gerakan
nilai –  nilai.  Artinya  dalam  kreativitas  tersebut,  pemikiran  dirinya  tampak
dominan, dengan tanpa menghilangkan objektivitas secara keseluruhan.
2
Pembelajaran  kreatif  merupakan  proses  pembelajaran  yang  mengharuskan guru  untuk  dapat  memotivasi  dan  memunculkan  kreativitas  siswa  selama
pembelajaran  berlangsung,  dengan  menggunakan  beberapa  metode  dan  strategi yang  bervariasi,  misalnya  kerja  kelompok,  bermain  peran,  dan  pemecahan
masalah. Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk merangsang kreativitas siswa, baik
dalam  mengembangkan  kecakapan  berpikir  maupun  dalam  melakukan  suatu tindakan.
1
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010,h.43
2
Amal Abdus Salam Al- Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak,Jakarta: Pustaka Al- Kausar, 2005,h.37-38
Pada umumnya berpikir kreatif memiliki empat tahapan sebagai berikut a.
Tahap  pertama:  persiapan  yaitu  proses  pengumpulan  informasi  untuk  di uji.
b. Tahap  kedua:  inkubasi,  yaitu  suatu  rentang  waktu  untuk  merenungkan
hipotesis  informasi  tersebut  sampai  diperoleh  keyakinan  bahwa  hipotesis tersebut rasional.
c. Tahap ketiga: iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan keyakinan
bahwa hipotesis tersebut benar, tepat dan rasional. d.
Tahap  keempat:  verifikasi,  yaitu  pengujian  kembali  hipotesis  untuk dijadikan sebuah rekomendasi, konsep atau teori.
Siswa  dikatakan  kreatif  apabila  mampu  melakukan  sesuatu  yang mengahsilkan  sebuah  kegiatan  baru  yang  diperoleh  dari  hasil  berpikir  kreatif
dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya baru.
3
berpikir  merupakan  suatu  kegiatan  mental  yang  dialami  seseorang  bila mereka  dihadapkan  pada  suatu  masalah  atau  situasi  yang  harus  dipecahkan.
Berpikir  adalah  sesuatu  yang  selalu  dilakukan  dan  tidak  dapat  dihindari  oleh manusia.  Seorang  dihadapkan  pada  proses  berpikir  ketika  hendak  menemukan
konsep,  memecahkan  masalah,  atau  melakukan  penalaran  terhadap  sesuatu. Dalam  melakukan  kegaiatan  manusia  dapat  berpikir  spontan  atau  berpikir  tidak
disengaja  dan  berpikir  dengan  sengaja.  Berpikir  spontan  adalah  ketika  seseorang melakukan hal sepele atau hal yang biasa dilakukan. Sementara berpikir disengaja
adalah  ketika  seseorang  harus  berpikir  logis  dan  sistematis  untuk  memecahkan suatu persoalan yang seriusdan  rumit.
Berpikir  diasumsikan  secara  umum  sebagai  proses  kognitif  yaitu  suattu aktivitas  mental  yang  lebih  menekankan  penalaran  untuk  memperoleh
pengetahuan,  Presseinsen  Hartono,  2009.
4
Berpikir  merupakan  proses  kognitif yang  berlangsung  antara  stimulus  dan  respon.
5
Munandar  1999  mengatakan bahwa berpikir kreatif juga disebut berpikir divergen ialah memberikan macam
–
3
Rusman, Model – model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012,h.324-325
4
http:p4mrinunpat.wordpress.com20111114kemampuan-berpikir-kreatif-matematik
5
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset, 2004,h.177
macam  kemungkinan  jawaban  berdasarkan  informasi  yang  diberikan  dengan penekanan  pada  keragaman  jumlah  dan  kesesuaian.  Coleman  dan  Hammen
Sukmadinata, 2004:177 dijelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu  kegiatan mental  untuk  meningkatkan  kemurnian,  dan  ketajaman  pemahaman  dalam
mengembangkan sesuatu.
6
Berpikir  kreatif  adalah  sebuah  kebiasaan  dari  pikiran  yang  dilatih  dengan memerhatikan  intuisi,  menghidupkan  imajinasi,  mengungkapkan  kemungkinan
– kemungkinan  baru,  membuka  sudut  pandang  yang  menakjubkan,  dan
membangkitkan ide – ide yang tidak terduga. Berpikir kreatif yang membutuhkan
ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental seperti: 1.
Mengajukan pertanyaan 2.
Mempertimbangkan  informasi  baru  dan  ide  yang  tidak  lazim  dengan pikiran terbuka
3. Membangun keterkaitan, khususnya di antara hal – hal yang berbeda
4. Menghubungkan – hubungan berbagai hal dengan bebas
5. Menerapkan  imajinasi  pada  setiap  situasi  untuk  menghasilkan  hal  baru
dan berbeda 6.
Mendengarkan intuisi.
7
Tujuan  utama  seseorang  berpikir  adalah  untuk  mendapatkan  jawaban  dari permasalahan  yang  dihadapinya.  Hasil  dari  proses  berpikir  dapat  mengarah  pada
satu jawaban atau bahkan lebih. Kemampuan  berpikir  dapat  ditumbuhkan  kembangkan  dalam  proses  belajar,
karena dalam proses inilah seseorang dihadapkan pertama kali oleh sesuatu yang membuat mereka berpikir secara sistematis dan logis untuk mendapatkan jawaban
yang  tepat.  Proses  belajar  adalah  proses  dimana  tingkah  laku  atau  pemikiran seseorang akan berubah. Dalam proses belajar seseoarang akan melakukan banyak
kegiatan,  diantaranya  kegiatan  berpikir,  menulis,  menghitung,  membaca,  dan memahami.  Proses  belajar  dapat  dikelompokkan  menjadi  kegiatan  fisik  dan
membaca, menulis, menggambar, serta menghitung, sedangkan aktivitas  berpikir
6
http:p4mrinunpat.wordpress.com20111114kemampuan-berpikir-kreatif-matematik
7
Elaine B. Johnson, CTL Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Bandung: Kaifa, 2012,h.214