Artinya: “Diantara faktor-faktor kebahagiaan lelaki ada tiga, yaitu isteri salehah, rumah kediaman yang nyaman, dan kendaraan yang baik. Dan
diantara faktor-faktor penderitaan seseorang ada tiga, yaitu isteri yang jahat, rumah kediaman yang kumuh, dan kendaraan yang buruk.” HR. Ahmad Ath
Thabrani, Al Bazzar dan Al Hakim
30
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan keluarga sakinah telah diatur islam dan terutuang dalam Al Qur’an dan As Sunnah
Rasulullah SAW sebagai contoh tauladan. Islam sudah menata rapi bagaimana membentuk keluarga sakinah yang mawaddah warahmah. Tuntunan Islam dalam
membentuk keluarga sakinah diarahkan kepada pelaksanaan didalam keluarga itu sendiri yang menciri khaskan ajaran-ajaran Islam serta adanya keseimbangan hak
dan kewajiban masing-masing anggota keluarga.
3. Faktor – Faktor Yang Mendukung Terbentuk Keluarga Sakinah
Dalam membentuk keluarga sakinah ada beberapa faktor yang mendukung, diantaranya faktor utama, faktor penunjang dan faktor
pemeliharaan, yakni:
31
a. Faktor Utama
Dalam faktor utama untuk membentuk keluarga sakinah, dimulai dari pra nikah, pernikahan, dan berkeluarga harus kita
mempunyai bekal mental dan ilmu.
30
Muhammad Ali Al Sabouni. Buku Pintar Membina Rumah Tangga Malaysia: Darul Fikir,2003, Cet. Ke-1, h. 60
31
Hj. Yoyoh Yusroh, Pernikahan Sebagai Landasan Menuju Keluarga Sakinah, artikel diakses pada 10 April 2010 dari
http:www.dakwatuna.com2008pernikahan-sebagai-landasan-menuju- keluarga-sakinah
Pada faktor utama, hal yang harus dipahami dalam berkeluarga adalah dapat memahami hak suami terhadap istri dan kewajiban istri
terhadap suami, namun dengan sebaliknya. Sebab, dalam berkeluarga meraka harus bertanggung jawab terhadap keluarganya.
Saling memahami hak suami terhadap istri dan memenuhi kewajiba isteri adalah faktor yang terpenting dalam menjalani keluarga
yang sakinah. b.
Faktor Penunjang Adapun faktor penunjang, merupakan faktor pembentukan
madya setelah dari faktor utama. Diantara dari faktor penunjang adalah:
1 Realistis dalam pendidikan anak
Penanganan Tarbiyatul Awlad pendidikan anak memerlukan satu kata antara ayah dan ibu, sehingga tidak menimbulkan
kebingungan pada anak. Dalam memberikan ridho’ah menyusui dan hadhonah pengasuhan hendaklah diperhatikan muatan:
a Tarbiyyah Ruhiyyah pendidikan mental
Dalam tarbiyah ruhiyah ini bertujuan agar anak mempunyai nilai tinggi terhadap dunia dan seisinya.
b Tarbiyah Aqliyyah pendidikan intelektual
Muatan dari tarbiyah aqliyyah yang diberikan kepada anak bertujuan untuk mengetahui serta memahami terhadap Islam dan
kehidupan yang secara baik.
c Tarbiyah Jasadiyyah pendidikan Jasmani
Pada tarbiyah jasadiyah, bertujuan untuk anak berbadan kokoh dan kuat.
2 Mengenal kondisi nafsiyyah suami istri
Dalam mengenal kondisi nafsiyyah merupakan hal untuk membentukknya keluarga sakinah. Sebab kondisi nafsiyyah, suami
isteri mampu mengemban beberapa beban keluarga. Seperti jiwa harta, waktu serta mendidik.
3 Membina hubungan baik dengan orang-orang terdekat
4 Memiliki keterampilan rumah tangga.
c. Faktor Pemeliharaan
Ini adalah faktor terakhir untuk faktor mendukung dalam membentuk keluarga sakinah. Sebab, jika tidak ada pemeliharaan
yang baik dalam
berkeluarga maka timbul permasalahan- permasalahan yang membuat keretakan rumahtangga. Oleh karena itu,
perlu adanya faktor pemeliharaan, diantaranya adalah: 1
Meningkatkan kebersamaan dalam berbagai aktifitas. Dalam hal ini suami isteri diajarkan saling gotong royong atau
amal jama’i bekerja sama untuk membangun keluarga yang bahagia.
2 Menghidupkan suasana komunikatif dan dialogis.
Didalam keluarga perlu adanya komunikasi yang efektif. Disebabkan, banyak terjadinya keluarga yang retak atau bercerai
karena faktor komunikasi yang kurang efektif. Oleh karena itu, suami isteri harus mempunyai waktu untuk berkomunikasi yang
tersendiri. 3
Menghidupkan hal-hal yang dapat merusak kemesraan keluarga baik dalam sikap, penampilan maupun prilaku.
Dalam berpenampilan ataupun perilaku adalah bekal keterampilan dalam berkeluarga. Maksud dari penampilan atau perilaku, adalah
baik dari sikap maupun tutur kata.
33
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO DAKTA 107 FM
A. Profil Murhali Barda
Murhali Barda adalah nara sumber atau konselor pada program sakinah mawaddah wa rahmah SAMARA di radio DAKTA 107 FM. Ustad
Murhali, nama panggilan akrab, sudah mulai bergabung di radio DAKTA pada tahun 1998-n, dia sebagai karyawan serta penyiar. Pada tahun 2005,
beliau diangkat menjadi seorang nara sumber atau konselor pada program sakinah mawaddah wa rahmah SAMARA, yang mempunyai latar belakang
pendidikan pesantren Darussalam, Gontor – Jawa Timur. Ditengah kesibukan menjadi seorang konselor pada program
tersebut Ustad Murhali yang lahir di Bekasi, 20 Juni 1973, beliau juga aktif di organisasi masyarakat dan kegiatan sosial serta keagamaan.
32
B. Sejarah dan Perkembangan
Radio Dakta didirikan oleh Bapak H. Iman Loebis, sebagai pemilik PT Java Motors yang bercita-cita untuk membangun sebuah radio, sebagai
sarana menyebarkan informasi dan dakwah ditengah masyarakat. Pada awal tahun 1991 beliau membeli izin Radio Famor yang berlokasi di Bandung,
Jawa Barat. Setelah melalui berbagai proses administrasi dan persiapan teknis maka dipindahkanlah izin penyiarannya ke wilayah Bekasi dengan tujuan
agar daya pancarnya bisa menjangkau wilayah Jabodetabek.
32
wawancara Pribadi dengan Ustad Murhali Barda