B. Radio
1. Pengertian Radio
Secara etimologi, radio adalah “Pengiriman suatu suara atau bunyi melalui udara.”
22
Pengertian radio siaran secara terminology menurut pemerintah sebagai berikut: radio siaran adalah pemancaran radio yang langsung
ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan menggunakan gelombak seagai media.
Radio merupakan media auditif hanya bisa didengar, tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio
berfungsi sebagai ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab
sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual
melalui telinga pendengarnya.
23
2. Jenis – jenis Radio
Radio memiliki khas karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena memerikan kontribusi yang besar bagi
perkembangan komunikasi massa. Karakteristik radio memberikan manfaat yang unik, baik ditinjau dari sisi kelebihan maupun
22
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Perpustakaan Nasional h. 808.
23
Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar Yogyakarta: LKIS, 2006, h. 9
kekurangannya, sehingga dapat membedakan dari media massa lainnya, yaitu:
a. Sifat radio siaran hanya untuk didengarkan
b. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik.
c. Orang yang mendengarkan radio dalam keadaan santai, bisa sambil
mengemudi mobil, tiduran, bekerja di kantor, dan sebagainya d.
Siaran radio harus menpunyai daya peka e.
Siaran radio hanya bersifat komunikasi yang satu arah
24
3. Radio Sebagai Media Konseling
Radio lebih sering dipahami hanya sebagai saran hiburan. Serin disadari bahwa dibalik itu selama ini terselip fungsi lain, yaitu sebagai alat
media komunikasi. Demikianlah, sepanjang orde baru oleh pengelola dan pendengar radio dijadikan sarana hiburan utama, diluar film dan televisi.
Pada awalnya radio hanya memiliki tiga fungsi yaitu sebagai alat hiburan, alat pendengar, dan pendidikan. Ketiga fungsi tersebut memiliki
keterkaitan satu dengan yang lain, karena ketika radio siaran menyiarkan program pendidikan, maka secara tidak langsung program hiburan
disajikan sebagai pemikat para pendengar. Begitu juga dengan penerangan-penerangan lainnya.
Di Indonesia, peranan radio amatlah penting karena radio digunakan sebagai alat penghubung massa, lebih terasa urgent daripaa
negeri-negeri lainnya. Hal ini disebabkan kondisi geografis Negara
24
Asep Syamsul M. Romli, op.cit, h. 27 – 29
Republik Indonesia yang sebagaimana diketahui terdiri dari beribu-ribu pulau yang telah mengakibatkan sulit dilakukannya lalu lintas intersuler
dengan lancar, lalu lintas udara belum cukup dapat mengatasi kebutuhan mempertahankan aktualitas pemberitaan yang dibawakan oleh media
massa lainnya. Disinilah radio diposisikan sebagai medium pemberitaan actual dan penyampainnya yang efektif masih dianggap yang paling
mendekati harapan. Hal ini yang efektif direalisasikan oleh pemerintah Indonesia dengan adanya undang-undang radio sebagai media komunikasi
massa dalam Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1970 Pasal 1 Ayat 1: “Radio siaran harus berfungsi social yaitu sebagai alat pendidikan, alat
penerangan dan alat hiburan.”
25
Saat ini dan kecenderungan di masa mendatang, radio akan memainkan kembali satu sisi perannya. Yaitu sebagai media penyalur
acara konsultasi. Radio telah memenuhi kebutuhan khalayak akan medium yang menjadi penghubung orang-orang yang karena kesibukan,
kesendirian dan suasana lingkungan tertentu memerlukan sarana untuk menyampaikan atau mendengarakan masalah-masalah yang diperlukannya
untuk diketahui atau disampaiakan. Radio siap bersaing dengan media- media pers lainnya, cetak maupun elektronik. Dengan demikian, jelas
sangat dibutuhkan pengelola radio yang handal bekerja sama dengan para konselor.
25
Ton Kertapati, Dasar-dasar Publisistik dalam perkembangnnya di Indonesia mejadi Ilmu Komunikasi Jakarta: Bina Aksara, 1986, Cet. Ke – 3, h. 204
Radio sangat memiliki kontribusi khusus sebagai media inter personal yang dibutuhkan ditengah masyarakat. Terlihat dalam berbagai
acara-acara yang dimulai sejak siaran-siaran rohani pada subuh dini hari, hingga acara-acara personal yang bermanfaat pada tengah malam hari.
Dalam konteks kemampuannya yang khas untuk masuk ke dalam masalah- masalah yang sangat pribadi, serta kemampuannya secara community
media.
C. KELUARGA MENURUT AJARAN ISLAM