Cara mendidik Anak? Pasca Nikah

Sehingga, konselor pun mudah mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh klien. Dalam proses dan teknik konseling, menggunakan pendekatan non directive, yang pendekatannya berdialog antara konselor dengan klien. Pada permasalahan ini, dengan menggunakan pendekatan non directive sangat efektif dan aktif, karena terjadinya feed back atau komunikasi terhadap klien. Pada kasus ini, konselor memberikan arahan serta saran yang cukup baik, sehingga klien menerima araha konselor dengan baik. Pada proses selanjutnya, adalah tahap akhir yang dimana proses tersebut memberikan kesimpulan yang mengenai hasil proses konseling. b. Cara mendidik Anak? 46 Yudi : Oke ustad. Ini ada SMS dari ukhti Sukma. Saya bacakan. “Assalammu’alaikum, Ustad. Saya Sukma. Alhamdulillah sudah 1tahun, kami dikaruniai puteri pertama. Bagaimana cara membesarkan buah hati kami dengan baik?” Iya Ustad. Langsung dijawab saja.. silahkan Ust. Murhali :Syukron Mas Yudi. Wa’alaikumsalam Warrohmatullohi Wabarokatuh. Alhamdulillah yang lagi sedang berbahagia dengan buah hati yang cantik dan sholehah. Semoga Allah memberikan Rahmat kepada keluarga Ummi Sukma serta buah hati yang baru lahir menjadi anak yang sholehah. Amin. 46 Ibid Coba Ummi buka Al Qur’an surat Al Luqman ayat 13 – 19 yang dimana dijelaskan: “dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Luqman berkata: Hai anakku, Sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya membalasinya. Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” Qs. Al Luqman: 13 – 19 . Nah,.. dalam arti yang saya baca tadi dijelaskan; pertama adalah membangun keiimanan dan paling utama adalah Akidah. Pelajaran jangan menyekutukan Allah. Diawali dengan meng-Adzankan anak pada saat anak lahir. Lafadz Allah didengarkan di telinga anak, dan untuk rasa, diawali dengan memberikan sedikit kurma dan madu. Yang kedua, mensyukuri nikmat Allah. Walaupun diberi sedikit selalu melafalkan “Alhamdulillah”. Ketiga, Berbuat baik pada orang tua. Introspeksi diri, apakah kita sudah berbakti pada orang tua. Keempat, Menyusui anak hingga 2 tahun. Kelima, Mengajari kejujuran. Karena membawa kejujuran dalam kehidupan itu akan bermakna dan bisa terarah dengan jalan kebaikan. Keenam, Mengajari anak sholat, karena sholat adalah tiang agama. Dan bagaimana agar anak terbiasa menjalankan sholat? Pertama, doakan anak; Ummi bisa buka surat Ibrahim ayat 20 – 21, saya bacakan artinya : “Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.Dan mereka semuanya di padang Mahsyar akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: Sesungguhnya Kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, Maka dapatkah kamu menghindarkan daripada Kami azab Allah walaupun sedikit saja? mereka menjawab: Seandainya Allah memberi petunjuk kepada Kami, niscaya Kami dapat memberi petunjuk kepadamu. sama saja bagi kita, Apakah kita mengeluh ataukah bersabar. sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri. Qs. Ibrahim: 20 – 21 Kedua, usahakan membiasakannya untuk sholat berjamaah. Jika anak laki- laki yang sudah besar akan menjadi imam. Ketiga, ajarkan berwudhu dan sholat diajarkan sejak umur 7 tahun. Serta menyempurnakan sholat dengan rawatib. Bukan sekedar sholat saja, tapi diusahakan juga berdzikir bersama, membaca Alquran bersama keluarga. Ketujuh, melatih anak untuk sabar dalam menghadapi musibah. Tugas seorang ibu, membantu anak bisa sabar. Contoh kecil; jika anak kehilangan mainan, ajarkan anak untuk bersabar, dan jelaskan. Kedelapan, mengajari anak agar tidak sombong. Kesembilan, mengajarkan anak kesederhanaan dan melunakkan suara pada saat berbicara pada anak. Wallahu’alam bi shawwab. Semoga bisa memahaminya. Serta semoga puteri ummi sukma menjadi puteri yang seintar puteri nabi, Aisyah ra. Amien. Pada kasus diatas, menggunakan jasa SMS Short Message Service. Jadi tidak adanya berdialog antara konselor dengan klien, serta proses konselig pada umumnya. Tetapi, penulis dapat menganalisa bahwa proses dan teknik konseling pada kasus diatas merupakan menggunakan dengan pendekatan konseling behavioristik, dimana behavioristik merupakan hubungan antarpribadi tidak dapat diteliti secara ilmiah.

3. Problem – problem suami – isteri